Football5Star.com, Indonesia – Kepolisian London mengaku geram dan kesal melihat kelakuan fans Inggris dalam final EURO 2020 melawan Italia beberapa waktu lalu. Mereka mengaku sudah melakukan berbagai antisipasi dan tak mau disalahkan karena kejadian ricuh tersebut.
Stadion Wembley, 12 Juli dini hari WIB lalu memang tampak ricuh. Banyak para suporter tuan rumah yang mencoba menerobos barikade untuk memaksa masuk ke dalam stadion. Padahal, mereka tak memiliki tiket.
Bahkan, pada beberapa kesempatan terlihat ada fans Inggris berkelahi dengan petugas kepolisian saat hendak menerobos gerbang. Sebelumnya, FA menyebut sebagian besar masalah terjadi di daerah menjadi tanggung jawab kepolisian London.
Wakil Asisten Komisaris Met Police, Jane Connors pun bersuara soal insiden di final EURO 2020. Dia tyak menampik kalau petugas kepolisian sempat kewalahan dengan aksi pendukung Inggris.
“Saya tak menerima anggapan operasi kepolisian gagal. dan saya mendukung keputusan sulit yang dibuat oleh petugas polisi dan komandan ketertiban umum. Bahkan, ada kemungkinan kala itu pertandingan bisa dibatalkan,” kata Connors dikutip dari BBC.
Ulah oknum fans Inggris itu membuat kepolisian kini mulai mempertimbangkan izin keramaian sepak bola di sana. Mereka tak mau kejadian tersebut nantinya terulang kembali.
“Adegan buruk di Wembley pada Minggu malam akan ditinjau oleh FA dan polisi. Kami akan bekerja dengan mitra untuk memastikan bahwa pertandingan di masa depan tidak terganggu oleh sekelompok hooligan dipengaruhi alkohol,” tutup dia.
Football5star.com Indonesia – Beragam prediksi bermunculan jelang final EURO 2020, Italia vs Inggris. Bahkan, ada pula yang menggunakan tren metode cocoklogi, dengan membandingkan kejadian tahun ini dengan 2012 silam.
Metode cocoklogi ini memang tengah populer, baik di Indonesia atau dunia. Maksudnya adalah merujuk pada sikap menafsirkan dan menyimpulkan sesuatu dari beberapa hal yang dianggap memiliki kemiripan, tanpa berlandaskan logika ilmiah.
Goal.com
Nah, menjelang final EURO tahun ini, metode cocoklogi ini digunakan untuk membandingkan dengan kejadian yang mirip pada 2012. Pada waktu itu, Chelsea menjadi juara Liga Champions dengan mengalahkan Bayern Munich di final.
Trofi itu menjadi satu-satunya yang diraih The Blues di pentas Liga Champions, sebelum digandakan pada tahun ini. Mei lalu, tim asal London itu kembali menjadi juara Liga Champions setelah mengalahkan Manchester City pada laga puncak.
Peristiwa 2012 Memicu Asa Tuan Rumah Jelang Italia vs Inggris
Menariknya lagi, kesamaan tahun ini dengan 2012 tak cuma mengacu kepada Chelsea juara Liga Champions. Dalam dua waktu berjarak 9 tahun tersebut, Manchester City juga berstatus juara Premier League dengan mengungguli Manchester United di klasemen akhir.
AS.com
Lalu, apa kaitannya dengan timnas Italia? Dilansir Football5star.com dari Marca, menjadi sebuah kebetulan pula karena pada 2012, Italia lolos ke final EURO menantang Spanyol di Kyiv, Ukraina. Hasilnya, Gli Azzurri takluk dengan skor telak 0-4 dari La Firua Roja.
Apakah teori cocoklogi tersebut benar-benar berlaku pada final Italia vs Inggris tahun ini? Mungkin tidak semua orang akan memercayainya. Namun, untuk publik Inggris hal itu bisa dianggap sebagai pemicu asa untuk melepas dahaga juara di pentas Eropa.
Football5Star.com, Indonesia – Stadion Wembley dan sekitarnya mulai bergemuruh menjelang partai final EURO 2020 antara Italia vs Inggris, Senin (12/7/2021) dini hari WIB. Para pendukung tuan rumah sudah mulai merapat ke stadion terbesar kedua di Eropa setelah Camp Nou itu.
Seperti diketahui, para pendukung The Three Lions memang sudah terkenal dengan loyalitasnya. Mereka acap mendukung timnas Inggris mentas di manapun. Terlebih, saat ini pasukan Gareth Southgate akan main di markas sendiri dalam final EURO 2020.
Dari beberapa unggahan di Twitter, sudah terlihat mulai ramainya para pendukung jelang laga Italia vs Inggris itu. Bahkan, ada sebuah atraksi udara yang ditunjukkan di sekitar stadion bertulis, “It’s coming home.”
Checking in on England fans outside Wembley many hours before Euro final. It’s as glorious as you can imagine…
Tak hanya itu, para pendukung tuan rumah juga bernyanyi bersama di sekitaran stadion. Mereka juga merayakan kesuksesan Inggris mentas di final EURO untuk kali pertama sambil minum-minum.
— Paul Brown 🇬🇧 Browns fan🏈 London News 🎥Vlogger (@PaulBrown_UK) July 11, 2021
Mereka jelas berharap dukungannya itu bisa menjadi suntikan moril bagi Harry Kane cs jelang Italia vs Inggris. Maklum, Italia sedikit memiliki rekor bagus melawan Inggris. Mereka tak pernah kalah melawan Inggris di turnamen besar, yakni tiga menang dan sekali imbang.
Incredible scenes at Wembley, as England fans line the streets 5 hours ahead of kick off! 🏴 pic.twitter.com/bEGC2NR0vU
Gli Azzurri pernah menang 1-0 di EURO 1980, 2-1 di Piala Dunia 1990 serta 2014, dan 4-2 via adu penalti pada EURO 2012 setelah main imbang tanpa gol. Tetapi, dalam lima pertemuan terakhir kedua tim, rekornya berimbang. Inggris meraih satu kemenangan, sedang Italia dua menang, dan dua laga lainnya imbang. Tapi, satu di antara dua kemenangan Italia diraih pada babak adu penalti.
Football5Star.com, Indonesia – Pelatih Persib Bandung, Robert Alberts, mengaku menjagokan timnas Italia ketimbang Inggris yang menurutnya tak layak di final EURO 2020. Dia menyebut Italia memang memiliki mentalitas juara di tangan Roberto Mancini.
Seperti diketahui, pencinta sepak bola dunia akan disajikan partai klasik pada partai puncak turnamen bergengsi antarnegara benua biru. Italia sendiri memiliki rekor bagus melawan Inggris. Mereka tak pernah kalah melawan Inggris di turnamen besar, yakni tiga menang dan sekali imbang.
Akan tetapi, dalam lima pertemuan terakhir Italia vs Inggris, rekornya berimbang. Inggris meraih satu kemenangan, sedang Italia dua menang, dan dua laga lainnya imbang. Tapi, satu di antara dua kemenangan Italia diraih pada babak adu penalti.
Pelatih Persib, Robert Alberts pun tak mau ketinggalan memberikan prediksinya untuk laga final EURO 2020. Dia mengaku menjagokan Italia yang mentalitasnya sudah teruji.
“Italia sudah membuktikan kualitasnya saat mengalahkan Spanyol. Saya pikir, mereka layak untuk bisa ke final,” ungkap Robert dikutip dari Tribun Jabar.
“Di sana juga ada dua pemain belakang yang punya kepemimpinan sangat baik. Melihat penampilan Italia ini jadi sebuah kebahagiaan buat saya, karena mereka tak lagi bermain dengan taktik yang menunda permainan,” sambung dia.
Sedang untuk timnas Inggris, Robert menyebut tak layak tampil di final. Hal itu berkaca dari partai semifinal yang menurutnya kontroversial ketika Inggris menundukkan Denmark.
“Inggris mendapat gol bunuh diri yang dilakukan pemain Denmark dan ada penalti yang kontroversial. Banyak orang mengenal VAR menyebut Inggris tak layak mendapat penalti itu. Jadi saya pikir Inggris bukanlah tim yang layak untuk berada di final, melainkan Denmark,” tutup dia.
Football5Star.com, Indonesia – Beberapa situs ternama mencoba memberikan prediksi final EURO 2020 antara Italia vs Inggris yang akan bertanding di Stadion Wembley, Senin (12/7/2021) dini hari WIB. Beberapa situs tersebut memprediksi kalau pertandingan bakalan berjalan ketat.
Seperti diketahui, pencinta sepak bola dunia akan disajikan partai klasik pada partai puncak turnamen bergengsi antarnegara benua biru. Italia sendiri memiliki rekor bagus melawan Inggris. Mereka tak pernah kalah melawan Inggris di turnamen besar, yakni tiga menang dan sekali imbang.
Gli Azzurri pernah menang 1-0 di EURO 1980, 2-1 di Piala Dunia 1990 serta 2014, dan 4-2 via adu penalti pada EURO 2012 setelah main imbang tanpa gol. Tetapi, dalam lima pertemuan terakhir Italia vs Inggris, rekornya berimbang. Inggris meraih satu kemenangan, sedang Italia dua menang, dan dua laga lainnya imbang. Tapi, satu di antara dua kemenangan Italia diraih pada babak adu penalti.
Sejalan dengan hal itu, beberapa situs mencoba prediksi skor yang akan tercipta di final EURO 2020 antara Italia vs Inggris. Dua situs yang acap menyajikan data statistik, yakni Whoscored dan Squawka punya pandangan berbeda.
Whoscored memprediksi laga akan dilanjutkan ke babak penalti setelah main imbang 1-1 pada waktu normal, sedang Squawka menjagokan Inggris menang 2-1 atas Italia. Football5Star.com sendiri sebelumnya memprediksi Italia akan menang 2-1 atas Inggris.
Berikut Prediksi Skor Final EURO 2020 Italia vs Inggris dari Beberapa Situs Ternama:
Whoscored: Italia 1-1 Inggris
Squawka: Italia 1-2 Inggris
Forebet: Italia 1-0 Inggris
Predictz: Italia 1-0 Inggris
Sportsmole: Italia 2-2 Inggris (Italia menang via adu penalti)
Stadion Wembley, Senin (12/7/2021) Pukul 2.00 Dinihari WIB (Mola TV/RCTI)
Football5Star.com, Indonesia – Puncak dari Euro 2020 akan berakhir pekan ini. Partai final di stadion Wembley akan mempertemukan dua raksasa Eropa Italia vs Inggris.
Kedua tim sama-sama tampil mengesankan. Tidak hanya lini depan yang terus mendulang gol, kokohnya lini pertahanan juga jadi senjata utama mereka.
Italia baru kebobolan dua gol sepanjang turnamen. Sedangkan Inggris lebih hebat lagi. Hanya satu gol yang masuk ke gawang Jordan Pickford. Itu pun lewat tendangan bebas.
Final antara Italia vs Inggris diprediksi akan berlangsung ketat. Bukan tidak mungkin pula laga ini akan berlanjut hingga babak tambahan waktu.
REKOR PERTEMUAN
TREN PERFORMA
STATISTIK MENARIK
Italia masih menjaga tren kemenangan 100 persen pada 2021 ini.
Gawang Gianluigi Donnarumma selalu kebobolan 1 gol dalam 3 pertandingan terakhir.
6 gol yang dicetak Gli Azzurri pada 4 laga terakhir tak ada yang berasal dari strikernya.
Inggris menang 10 kali dari 11 pertandingan terakhir.
Harry Kane selalu cetak gol pada 3 laga terakhir.
Sepanjang 2021 The Three Lions hanya sekali gagal cetak gol.
Inggris hanya menang sekali dari 8 pertemuan terakhir melawan Italia.
4 kali bertemu di turnamen resmi, Italia selalu mengalahkan Inggris.
Terakhir kali laga Italia vs Inggris berakhir tanpa gol terjadi di perempat final Euro 2012.
PELATIH
Ini pertama kalinya Roberto Mancini dan Gareth Southgate bertemu.
Roberto Mancini belum pernah melawan timnas Inggris sebelumnya.
Gareth Souhtgate baru sekali menghadapi Italia dan hasilnya imbang.
WASIT
Final Euro 2020 antara Italia vs Inggris akan dipimpin wasit asal Belanda, Bjorn Kuipers.
Italia tak pernah menang pada 3 laga terakhir yang dipimpin Kuipers.
Inggris selalu menang dan cetak 2 gol pada 2 laga terakhir yang dipimpin Kuipers.
Bjorn Kuipers baru sekali memimpin laga Italia vs Inggris dan Gli Azzurri menang.
PEMAIN KUNCI
ITALIA:
Top Scorer: Ciro Immobile (2 gol)
Top Assist: Ciro Immobile (2 assist)
Top Rating: Marco Verratti (7,68)
INGGRIS:
Top Scorer: Harry Kane (4 gol)
Top Assist: Luke Shaw (3 assist)
Top Rating: Luke Shaw (7,42)
BERITA KEDUA TIM
Roberto Mancini kembali menempatkan Emerson Palmieri sebagai bek kiri menggantikan Leonardo Spinazzola.
Federico Chiesa diragukan tampil karena cedera ringan saat latihan terakhir.
Mancini akan mempertahankan formasi 4-3-3 pada final Euro 2020.
Bukayo Saka kembali menemani Mason Mount dan Raheem Sterling di lini tengah.
Gareth Southgate akan mempertahankan starting 11 seperti melawan Denmark di semifinal.
Football5star.com Indonesia – UEFA sudah menunjuk wasit laga Italia vs Inggris pada final EURO 2020 di Stadion Wembley, Senin (12/7) WIB. Dia adalah Bjorn Kuipers, pria asal Belanda yang juga pernah memimpin pertandingan ketika Italia menaklukkan Inggris pada Piala Dunia 2014.
Dalam usia 48 tahun, Kuipers sudah cukup sering memimpin pertandingan di level dunia. Dia menjadi wasit pada pertandingan-pertandingan EURO 2012, 2016, dan 2020, serta Piala Dunia 2014 dan 2018.
Pada EURO 2020, Kuipers memimpin dua pertandingan pada fase grup, Denmark vs Belgia dan Spanyol vs Slovakia. Lalu, dia kembali memimpin pertandingan Denmark pada babak perempat final melawan Republik Cheska.
Pada partai final, Kuipers akan ditemani oleh beberapa partnernya sebagai asisten, ofisial keempat, hingga operator VAR (video assistant referee). Salah satunya adalah Pol van Boekel, yang juga menjadi operator VAR pada laga semifinal, Inggris vs Denmark.
Zimbio
Timnas Italia sebenarnya punya kenangan manis ketika diwasiti Bjorn Kuipers. Terutama saat bersua Inggris, calon lawan pada final tahun ini. Pada babak grup Piala Dunia 2014 di Brasil, laga Italia vs Inggris juga dipimpin oleh pria Belanda itu.
Ketika itu, Italia bisa memenangi pertandingan dengan skor 2-1 atas Inggris. Dua gol Gli Azzurr dicetak Claudio Marchisio dan Mario Balotelli. Sementara, sebiji gol The Three Lions dilesakkan Daniel Sturridge.
Itulah satu-satunya pertemuan kedua negara yang dipimpin oleh Kuipers. Bahkan, juga satu-satunya kemenangan Italia pada babak grup Piala Dunia 2014. Italia dan Inggris pada akhirna gagal lolos karena hanya menempati peringkat ketiga dan keempat, di bawah Kosta Rika dan Uruguay.
Zimbio
Final EURO 2020 Jadi Kali Kedua Bjorn Kuipers Pimpin Laga Italia vs Inggris
Selepas Piala Dunia 2014, Kuipers juga pernah mewasiti tiga pertandingan lain Italia. Menariknya, setelah kemenangan melawan Inggris, Gli Azzurri tak pernah meraih hasil bagus lagi ketika laganya dipimpin Kuipers.
Lima bulan setelahnya, Kuipers kembali menjadi wasit ketika Italia menghadapi Kroasia pada kualifikasi EURO 2016. Hasilnya, Gli Azzurri hanya bisa bermain imbang 1-1.
Bahkan dua laga setelahnya bersama Kuipers berakhir lebih nahas. Italia kalah 1-3 dari Prancis pada laga persahabatan (1/9/2016), dan dibekuk Spanyol 0-3 pada kualifikasi Piala Dunia 2018 setahun berselang.
Zimbio
Kebalikan dengan Inggris. Kekalahan dari Italia pada Piala Dunia 2014 justru menjadi satu-satunya hasil buruk bersama Kuipers. Setelah itu, THe Three Lions mampu mencatat dua kemenangan ketika Kuipers berada di tengah lapangan.
Kemenangan pertama adalah ketika unggul 2-0 atas Swedia pada Piala Dunia 2018. Dua tahun berselang, mereka kebali menang bersama Kuipers dengan skor 2-1 atas Polandia pada kualifikasi Piala Dunia 2022, (31/3/2021).
Dengan rekam Bjorn Kuipers tersebut, masih sulit memprediksi siapa yang dintungkan pada laga final. Italia pernah mengalahkan Inggris bersama Kuipers, tapi nahas pada laga-laga lainnya. Kebalikan dengan Inggris, yang justru beruntung bersama Kuipers sejak takluk dari Gli Azzurri.
Rekor Bjorn Kuipers memimpin Italia vs Inggris Inggris 1-2 Italia – Babak Grup Piala Dunia 2014
Rekor Italia bersama Kuipers: 1 menang, 1 seri, 2 kalah Rekor Inggris bersama Kuipers: 2 menang, 1 kalah