Football5star.com, Indonesia – Michael Owen jadi momok menakutkan bagi lini belakang timnas Jerman pada 2001. Tepat hari ini, 1 September, 20 tahun lalu, torehan tiga gol Michael Owen mengantarkan timnas Inggris menang Olympic Stadium, Munich.
Pada babak kualifikasi Piala Dunia 2002, timnas Inggris berada satu grup dengan rivalnya, Jerman. Skuat Tiga Singa memiliki ambisi besar saat itu untuk bisa membalas kekalahan di Stadion Wembley pada 2000.
bbc
Timnas Inggris saat itu dilatih oleh pria Swedia, Sven-Goran Eriksson. Mantan pelatih Lazio itu memiliki pemain cukup lengkap di semua lini. Di posisi kiper, ada pemain Arsenal, David Seaman.
Di lini belakang, Eriksson cukup banyak memiliki pilihan, seperti Rio Ferdinand, Sol Campbell, Ashley Cole, Gary Neville, hingga Gareth Southgate. Lini tengah Inggris pun tergolong cukup kuat karena diisi pemain sekaliber David Beckham, Paul Scholes, Steve McManaman, hingga Nick Bramby.
Sedangkan untuk lini depan, Eriksson tengah percaya pada sosok pemain muda saat itu, Michael Owen. Penampilan Owen di Piala Dunia 1998 dan EURO 2000 menjadikannya tumpuan di lini depan bersama rekannya di Liverpool, Emile Heskey.
Michael Owen Cetak Tiga dari Lima Gol Inggris
Sebelum pertandingan di Olympic Stadium, Munich, Jerman berada di posisi puncak grup kualifikasi Piala Dunia 2002. Kemenangan jadi harga mati Inggris demi bisa lolos ke Korea-Jepang 2002 lewat babak play-off.
Posisi Inggris memang cukup genting. Sementara Jerman yang saat itu dilatih oleh Rudi Voller hanya membutuhkan hasil imbang untuk lolos ke babak final Piala Dunia 2002.
bbc
Awalnya Inggris diprediksi akan kesulitan untuk bisa meraih angka penuh di markas Jerman. Selain catatan pertemuan yang tidak memihak, Inggris juga bermain di stadion yang cukup angker untuk tim Inggris.
Prediksi ini sempat terbukti benar saat Carsten Jancker pada menit ke-6 mampu mencetak skor lewat sundulan memanfaatkan umpan Oliver Neuville. Namun, keunggulan Jerman tak bertahan lama.
Selang 6 menit dari gol pertama Jerman, Michael Owen meringsek masuk ke lini pertahanan Jerman. Aksinya dilanggar pemain Jerman. Free kick untuk Inggris.
David Beckham yang jadi eksekutor kirimkan bola ke Gary Neville. Bola jatuh ke Nick Bramby dan mengirim umpan kepada Owen. Michael Owen sukses sambar bola dengan sepakan voli tanpa bisa dihalau kiper Oliver Khan.
Inggris di babak pertama akhirnya sukses membalikkan keadaan setelah Steven Gerrad melepaskan sepakan sejauh 25 yard dan membobol gawang Kahn untuk kali kedua.
Di babak kedua, permainan Jerman berubah total. Inggris dengan muda menguasai jalannya pertandingan. Owen mencetak gol keduanya pada menit ke-48. Belum puas dengan tiga gol, menit ke-66, Michael Owen torehkan gol ketiganya pada laga ini dan membuat Inggris memimpin 4-1.
Pesta gol Inggris di Munich diakhiri oleh gol Emile Heskey pada menit ke-74. Tim Tiga Singa sukses mengalakan tim Panser di rumah sendiri dengan skor telak 5-1.
Football5Star.com, Indonesia – Laga Inggris vs Jerman pada babak 16 besar EURO 2020 adalah pertandingan yang paling dinantikan para penggila bola di seluruh dunia. Ini termasuk salah satu laga klasik yang sangat dinantikan setiap saat. Terutama pada turnamen besar macam Piala Dunia dan Piala Eropa.
Bukan apa-apa, hampir selalu tersaji kisah menarik dalam pertemuan Inggris vs Jerman pada turnamen besar. Dua di antaranya malah berhias kontroversi yag terus diingat hingga saat ini. Ada pula pertemuan yang diwarnai sensasi yang tak disangka-sangka.
Dari 32 pertemuan Inggris vs Jerman yang telah berlangsung sejak 1930, berikut ini Football5Star.com menyajikan 5 laga The Three Lions vs Die Mannschaft yang paling bersejarah, menarik, dan fenomenal karena hal-hal menarik yang menyertainya.
1. Inggris vs Jerman di Final Piala Dunia 1966
Pertandingan Inggris vs Jerman (Barat) pada final Piala Dunia 1966 sangatlah legendaris. Selain jadi kali pertama timnas Inggris menjuarai Piala Dunia, laga yang berlangsung di Stadion Wembley itu pun berlangsung seru. Inggris hampir menang 2-1, tapi Jerbar mencetak gol penyeimbang 2-2 tepat pada menit terakhir.
Memasuki perpanjangan waktu, kontroversi terjadi. Tendangan keras Geoff Hurst yang membentur mistar gawang Jerbar dan memantul ke tanah disahkan wasit sebagai gol atas masukan hakim garis Tofiq Bahramov. Orang-orang Jerman menyebutnya sebagai phantomtor ‘gol hantu’. Hurst lantas membawa Inggris menang 4-2 dengan gol pada menit ke-120.
2. Perempat Final Piala Dunia 1970
Setelah kalah menyakitkan pada final Piala Dunia 1966, timnas Jerman kembali bersua dengan timnas Inggris pada edisi Piala Dunia berikutnya di Meksiko. Kali ini, Die Mannschaft bersua The Three Lions pada babak perempat final. Ada kesumat dendam yang bersemayam di dada Franz Beckenbauer cs.
Apa lacur, alih-alih menggebrak guna membalas dendam, mereka malah tertinggal 0-2. Alan Mullery mengoyak jala gawang Sepp Maier pada menit ke-31. Lalu, hanya empat menit setelah babak kedua dimulai, Martin Peters mencetak gol kedua. Namun, Jerman bangkit. Franz Beckenbauer dan Uwe Seeler menyamakan kedudukan. Lalu, Gerd Mueller memastikan kemenangan 3-2 lewat golnya pada menit ke-108.
3. Semifinal Piala Eropa 1996
Football is coming home. Begitulah slogan yang diusung Inggris saat jadi tuan rumah EURO 1996. Tentu saja, target mereka adalah menjadi juara untuk kali pertama pada ajang ini dan mengulang kejayaan 30 tahun sebelumnya saat juara Piala Dunia 1966 ketika bertindak sebagai tuan rumah.
Akan tetapi, semuanya buyar pada semifinal di tangan Jerman. Laga Inggris vs Jerman di Wembley diawali gol cepat Alan Shearer hanya 3 menit setelah wasit meniup peluit awal. Namun, 13 menit kemudian, Stefan Kuntz membuat gol penyama kedudukan. Skor 1-1 bertahan hingga 120 menit. Adu penalti! Jerman menang 6-5 setelah eksekusi Gareth Southgate digagalkan Andreas Koepke, sementara Andreas Moeller memperdaya David Seaman.
4. Kualifikasi Piala Dunia 2002
Kejutan tersaji dalam pertemuan timnas Inggris dengan Jerman pada babak kualifikasi Piala Dunia 2002. Bertandang ke Stadion Olimpiade, Munich, The Three Lions menang besar 5-1. Itu sungguh sensasional. Tertinggal lebih dulu oleh gol Carsten Jancker pada menit ke-6, Michael Owen membuat babak pertama imbang 1-1 dengan golnya pada menit ke-12.
Memasuki babak kedua, timnas Inggris merajalela. Owen menambah dua gol, sementara Steven Gerrard dan Emile Heskey mencetak 1 gol masing-masing. Sepanjang sejarah pertemuan Inggris vs Jerman, itu adalah rekor kemenangan terbesar. Bagi The Three Lions, kemenangan besar itu jadi balasan atas kenangan pahit kalah 0-1 pada laga terakhir sebelum Wembley dihancurkan dan diganti dengan stadion baru.
5. Babak 16 Besar Piala Dunia 2010
Pertemuan terakhir Inggris vs Jerman pada turnamen besar tersaji pada babak 16 besar Piala Dunia 2010 di Afrika Selatan. Skor akhir 4-1 bagi Die Mannschaft. Thomas Mueller mencetak brace, sementara Miroslav Klose dan Lukas Podolski mencetak satu gol masing-masing. Adapun gol balasan Inggris dijejalkan Matthew Upson.
Bukan skor telak itu yang jadi memori, tapi insiden pada menit ke-38. Bola hasil tembakan keras Frank Lampard membetur mistar dan memantul di dalam gawang Jerman. Namun, Manuel Neuer cekatan mengambilnya. Wasit Jorge Larrionda pun tak mengesahkannya jadi gol. Padahal, andai disahkan, kedudukan jadi 2-2 dan hasil akhir mungkin akan berbeda. Bukan tak mungkin justru Inggris yang menang dan lolos ke perempat final.
Football5star.com, Indonesia – Pada Juli 2009, Manchester United merekrut Michael Owen dari Newcastle United. Owen dikontrak oleh United dengan durasi dua tahun. Kedatangan Owen ke Old Trafford saat itu cukup mengangetkan banyak pihak.
Selain bekas penyerang Liverpool, rival dari United. Kedatangan Owen di 2009 juga di waktu yang tidak pas. Owen saat itu sudah melewati puncak kariernya sebagai seorang penyerang.
Menariknya, Owen mengungkapkan bahwa kedatangannya ke Old Trafford di tahun itu disebabkan kegagalan Manchester United mendapatkan Karim Benzema dari Lyon. Dikatakan Owen, andai Benzema jadi pindah ke United, ia tak akan bisa bermain di Old Trafford.
“Saya datang ke United karena dia (Benzema) memilih Real Madrid daripada Manchester United,” kata Owen seperti dikutip Football5star.com dari BT Sport, Jumat (7/5/2021).
“Pertama kali saya mendapat telepon dari Sir Alex Ferguson, dia berkata, ‘Kami ingin merekrut Benzema, jika kami tidak mendapatkannya, kami mendapatkan Anda’,” ucap Owen.
Menurut Owen, Benzema memang jadi salah satu striker hebat di saat ini. Benzema mampu bertahan di Madrid, meski di awal kedatangannya, pemain Prancis itu berada di bawah bayang-bayang Cristiano Ronaldo.
“Ya, dia dalam kondisi bagus. Siapa yang tidak akan berada di dalam bayang-bayang Cristiano Ronaldo ketika dia berada di klub Anda?”
“Dia mampu menyelesaikan peluang dengan kedua kakinya. Brilian di udara, dia menempatkan dirinya di tempat terbaik dan memiliki kekuatan yang luar biasa,” tambah Owen.
Football5Star.com, Indonesia – Liverpool kembali menelan kekalahan di kandang sendiri, Stadion Anfield. Menjamu Chelsea, Jumat (5/3/2021) dini hari WIB, tim asuhan Juergen Klopp takluk 0-1 gara-gara gol tunggal Mason Mount saat babak pertama bersisa 3 menit.
Kekalahan itu jadi noktah hitam dalam sejarah Liverpool. Sejak klub itu berdiri pada 1892, inilah kali pertama The Reds mengalami lima kekalahan beruntun di Stadion Anfield. Sebelumnya, mereka ditekuk Burnley, Brighton & Hove Albion, Manchester City, dan Everton.
Bila ditarik ke belakang, Liverpool kini gagal memenangi tujuh laga beruntun. Sebelum lima kekalahan beruntun, The Reds kehilangan poin ketika menjamu West Bromwich Albion dan Manchester United. Dalam 7 laga itu, tim asuhan Klopp juga hanya membuat 2 gol. Itu pun salah satunya dari eksekusi penalti ketika kalah 1-4 dari Manchester City.
5 – Liverpool have lost five consecutive home games (league and all comps) for the first time in their history, while they're also the first reigning English top-flight champion to lose five home league games in a row. Nosedive. pic.twitter.com/Rg25S3pmC0
Hal yang mengejutkan, Liverpool takluk dari tim-tim yang sudah lama tak menang di Anfield. Burnley meraih kemenangan pertama di sana sejak 1974, Brighton sejak 1983, Manchester City sejak 2003, dan Everton sejak 1999.
Tentu saja hal itu menimbulkan tanda tanya. Ada dengan Liverpool? Apalagi, The Reds sebelum lima kekalahan beruntun itu tak terktaklukkan di Anfield dalam 68 laga beruntun pada pentas Liga Inggris. Mengapa mereka kini tak ubahnya klub semenjana yang di kandang sendiri saja sulit menang?
Semata karena Krisis di Lini Belakang?
Berbagai teori bermunculan. Kebanyakan yakin hal itu terjadi karena badai cedera pemain, terutama di lini belakang. Faktanya, Fabinho dan Ozan Kabak saat lawan Chelsea adalah kombinasi ke-19 di pertahanan Liverpool sepanjang musim ini.
Akan tetapi, rasanya terlalu naif menilai performa buruk Liverpool semata-mata karena lini pertahanan yang compang-camping. Bagaimanapun, mereka hanya 9 kali kebobolan lebih dari 1 gol dalam 39 laga yang telah dilakoni di semua ajang kompetisi.
Tak dapat dimungkiri, kehilangan Virgil van Dijk membuat pertahanan Liverpool goyah. Namun, patut dicatat, saat dibantai 2-7 oleh Aston Villa dan hanya menang 4-3 atas Leeds United, bek asal Belanda itu masih berada di jantung pertahanan.
Getty Images
Lalu, dalam rentetan 5 kekalahan beruntun di kandang sendiri, hanya Manchester City dan Everton yang mampu lebih dari sekali menjebol gawang Liverpool. The Cityzens menang 4-1, sedangkan The Toffees menang 2-0.
Menurut Tim Sherwood, eks kapten Tottenham Hotspur, titik lemah Liverpool bukan pada personel di lini pertahanan, melainkan cara mereka bertahan. Dia mempertanyakan garis pertahanan yang tetap tinggi saat menghadapi Chelsea.
“Garis pertahanan Liverpool terlalu tinggi. Saya tak habis pikir mereka bertahan begitu tinggi. Anda tak bisa melakukan itu menghadapi Timo Werner. Kabak dan Fabinho harus tahu, apa kekuatan Tmo Werner? Kecepatannya. Jadi, turunlah 10 yard. Jika itu Giroud, tetaplah dengan garis pertahanan tinggi,” urai Sherwood seperti dikutip Football5Star.com dari Optus Sport.
Ketajaman Liverpool Menurun
Dalam sebuah pertandingan sepak bola, kekalahan bukan hanya terjadi karena gawang dibobol lawan. Kekalahan terjadi juga karena kegagalan menjebol gawang lawan. Fakta ini juga yang berlaku di Liverpool saat ini.
Tak peduli berapa pun gol yang dibuat lawan, The Reds akan tetap memenangi laga andai mampu mencetak lebih banyak gol. Itulah yang berlaku saat mereka menjamu Leeds pada pekan pertama Premier League. Itu juga yang ditunjukkan Bayern Munich di Liga Jerman. Mereka jarang clean sheet, tapi tetap mampu mendulang kemenangan demi kemenangan.
Sayangnya, ketajaman itu tak lagi terlihat pada saat ini. Mohamed Salah memang masih memimpin daftar pemain tersubur Premier League dengan 17 gol. Namun, sepanjang 2021, dia hanya sekali membobol gawang lawan. Itu pun dari titik penalti.
Getty Images
Dari total gol saat ini, Salah bisa dibilang konsisten. Pasalnya, dia mencetak 19 gol sepanjang musim lalu dan 22 gol pada musim 2018-19. Penurunan paling drastis justru dialami Sadio Mane yang baru mengemas 7 gol. Padahal, pemain asal Senegal itu mampu mendulang 18 gol pada musim 2019-20.
Masalah di lini depan ini disoroti Michael Owen, eks striker Liverpool. Dia geleng-geleng kepala melihat Salah cs. hanya mampu mendapatkan satu peluang sepanjang 90 menit lawan Chelsea.
“Mereka benar-benar tak dapat mencetak gol. Mereka terlihat tak mampu mencetak gol. Itulah masalahnya,” kata Owen. “Selain pilihan penyelesaian akhir yang buruk, mereka juga tak mencetak cukup banyak peluang.”
Liverpool Harus Cetak Lebih Banyak Peluang
Owen bahkan tak ragu menyebut masalah Liverpool di lini depan lebih parah dibanding masalah di lini pertahanan. Secara tidak langsung, eks striker timnas Inggris itu menilai lini depan sebagai masalah utama The Reds.
“Pertahanan mereka bukanlah yang terburuk di dunia. Mereka hanya kebobolan satu gol per laga,” ujar dia. “Kita bisa bicara soal para pemain belakang yang cedera dan tentu saja itu berpengaruh. Namun, dengan ketajaman saat ini, mereka perlu menciptakan lebih banyak peluang.”
Ulasan Owen menarik untuk dikulik dengan melihat statistik Liverpool dalam beberapa musim terakhir. Akurasi tembakan para pemain The Reds sebetulnya tidak anjlok jauh. Musim ini, akurasi mereka 36% atau hanya 3% di bawah musim lalu dan musim sebelumnya. Itu bahkan hanya 1% di bawah musim 2017-18.
teamtalk.com
Statistik jumlah tembakan dan peluang emas per laga pun bisa dikatakan sama. Musim ini, Liverpool rata-rata melepaskan 15 tembakan dan membuat 2 peluang emas per laga. Dalam tiga musim sebelumnya, mereka melepaskan 15-17 tembakan per laga dan mencetak 2 hingga 2,3 peluang emas per laga.
Satu hal yang sangat mencolok adalah rekor pertahanan. Liverpool saat ini kebobolan 1,3 gol per laga dengan rasio clean sheet hanya 25% dari total laga. Dua musim lalu, rataan kebobolan mereka di bawah 1 dan rasio clean sheet mencapai 40% dan 55%.
Sangat jelas terlihat bahwa masalah utama Liverpool ada di lini pertahanan. Namun, betul seperti kata Owen, Klopp tak bisa melulu mengutak-atik lini belakang. Akan lebih efektif bila The Reds menonjolkan kelebihan di sektor lain, yaitu lini depan. Ya, lini depan Liverpool mengompensasi buruknya performa lini belakang.
Juergen Klopp pun tak menutup mata soal masalah di lini depan. Keberanian menarik Salah saat lawan Chelsea adalah buktinya. Lalu, dia pun meminta para pemain untuk lebih bagus lagi dalam memanfaatkan momen-momen emas di lapangan.
Michael Owen Jagokan Tottenham Hotspur Pecundangi Chelsea 19
Football5star.com, Indonesia – Derbi London antara Tottenham Hotspur kontra Chelsea dalam lanjutan Liga Inggris akan berlangsung di Tottenham Hotspur Stadium, Jumat (5/2/2021). Jelang laga kedua tim, eks striker Liverpool, Michael Owen menjagokan Spurs bisa kalahkan The Blues.
“Ini akan menjadi pertarungan yang menarik antara kedua manajer dan meskipun Tottenham belum mendapatkan hasil yang mereka inginkan baru-baru ini. Laga nanti adalah pertandingan di mana Jose Mourinho unggul,” kata Owen seperti dikutip Football5star.com dari Sky Sports, Rabu (3/2).
“Dengan pemikiran itu, saya ingin Spurs mengalahkan rival London mereka,” tambahnya.
“Berbicara tentang memenangkan gelar akan tampak seperti kenangan yang jauh bagi para penggemar Spurs, tapi saya hanya ingin tahu apa yang Jose Mourinho miliki sebelum ini,”
Menurut Owen, meskipun Chelsea pada pekan sebelumnya mampu meraih kemenangan perdana di bawah kepelatihan Thomas Tuchel, melawan Spurs jadi tantangan tersendiri.
“Chelsea mengunjungi Spurs dengan tiga poin pertama Thomas Tuchel sebagai pelatih The Blues setelah kemenangan kandang melawan Burnley.”
Sementara itu, pelatih Thomas Tuchel menegaskan bahwa melawan Tottenham bakal jadi sarat gengsi.
“Ya, semua orang sudah bilang hal itu saat saya tiba di sini dan saya tahu betapa besarnya laga tersebut,” kata Tuchel.
“Saya jelas akan melakukan rotasi dan memaksimalkan pemain yang ada,” tegas Tuchel.
Kedua klub saat ini sedang berjuang untuk naik ke posisi empat besar di klasemen Liga Inggris. Sementara ini, Tottenham Hotspur berada di peringkat keenam dengan mengoleksi 33 poin dari 20 kali laga. Chelsea di bawahnya, dengan poin yang sama tapi kalah selisih gol.
Tokcer, Diogo Jota Dapat Pujian Setinggi Langit dari Legenda Liverpool 23
Football5star.com, Indonesia – Legenda Liverpool, Michael Owen, merasa sangat terkesima dengan penampilan gemilang Diogo Jota sepanjang musim 2020-21. Di mata Owen, Jota adalah pembelian terbaik pada bursa transfer musim panas lalu.
Jota ditebus The Redsdari Wolverhampton Wanderers dengan banderol 45 juta Poundsterling. Harga mahal tersebut tak membuat Jota tertekan. Pasalnya, ia sukses mencetak sembilan gol dari 15 penampilannya di semua kompetisi.
“Tak ada yang mengira Diogo Jota bisa langsung tampil gemilang. Menurut saya pribadi, dia adalah pembelian terbaik pada bursa transfer musim panas kemarin,” kata Michael Owen kepada BT Sport.
SB Nation
“Saya sangat kaget dengan kecepatannya. Di pertandingan melawan Atalanta, Jota benar-benar luar biasa. Dia membuat para pemain bertahan panik dan langsung melepaskan tembakan ketika mendapat ruang kosong.”
“Jota bisa mencetak gol dengan sundulan, kaki kanan serta kaki kiri. Selain itu, dia juga berhasil menunjukkan performa gemilang dalam hal menghubungkan lini depan dengan lini tengah,” sambung Owen.
Performa gemilang Jota menjadi salah satu alasan di balik keberhasilan Liverpool bertahan di papan atas klasemen Liga Inggris musim ini. Keberhasilan tersebut menjadi catatan tersendiri karena The Reds saat ini sedang dihantam badai cedera.
Tak hanya gemilang di kompetisi domestik, Jota juga berhasil membawa Liverpool tampil apik di Liga Champions. The Reds kini menjadi salah satu tim yang berhasil meraih tiket berlaga di babak 16 besar setelah mengalahkan Ajax di Anfield, Rabu (2/12) dinihari WIB.
Harry Kane dan Son Heung-min Disebut Tak Suka dengan Mourinho 27
Football5star.com, Indonesia – Mantan striker Liverpool, Michael Owen mengklaim bahwa dua pemain Tottenham, Harry Kane dan Son Heung-min tidak suka dengan Jose Mourinho. Owen melontarkan pernyataan tersebut usai pertandingan Tottenham melawan Chelsea yang berakhir imbang tanpa gol.
“Saya tidak tahu apakah itu kurangnya kepercayaan, mungkin hanya perasaannya tentang permainan dan dia hanya merasa nyaman dengan memainkan gaya bertahan,” ucap Owen seperti dikutip Football5star.com dari Football London, Selasa (2/12/2020).
“Saat ini tim akan baik-baik saja, tetapi jika terjadi terlalu sering, jika Harry Kane dan Son hampir tidak mendapatkan tendangan di setengah pertandingan musim ini, meski mereka berada di posisi puncak, saya tidak tahu apakah kedua pemain itu akan menikmatinya,” tambah Owen.
Lebih lanjut, Owen mengatakan bahwa ia lebih suka dengan taktik Spurs saat masih dilatih oleh Mauricio Pochettino. Bersama Mourinho, Spurs bermain sangat defensif sehingga membuat banyak pemain yang tak suka dengan pelatih asal Portugal tersebut.
“Saya berpikir saya lebih suka dengan cara melatih Pochettino. Mereka mempercayai tim, tim itu berhadapan langsung dengan tim-tim lain, mungkin mereka kalah 3-2 atau kadang mereka mampu meraih kemenangan 4-2.” ucap Owen.
Owen menyebut bahwa banyak pemain yang dilatih oleh Mourinho akan merasakan apakah ia menjadi pemain yang dipercayai oleh pelatih berjuluk The Spesial One tersebut. Kondisi ini yang membuat suasana kurang bagus di ruang ganti.
“Jika saya bermain untuk Jose Mourinho, saya akan berpikir apakah dia mempercayai kami sebagai tim untuk melawan tim besar karena setiap kali tim itu bermain dengan siapapun, yang terlihat para pemain seperti duduk santai,” tutup Owen.
Michael Owen Komentari Talenta Pesepak Bola Indonesia 31
Football5Star.com, Indonesia – Legenda sepak bola Inggris, Michael Owen, turut memberikan saran buat para pemain muda Indonesia. Dia menyebut kesuksesan dimulai saat para pemain membiasakan hidupnya dengan sepak bola dan disiplin.
Owen menyebut kalau sepak bola Indonesia memang memiliki bakat yang besar, terutama pada kecepatannya. Tapi, ada beberapa hal yang harus diperhatikan, yakni gaya hidup yang disiplin untuk bisa meraih sukses.
“Kecepatan menjadi hal paling penting di sepak bola profesional. Kemudian Anda harus memiliki tubuh yang mampu melakukan koordinasi secara baik dalam melakukan gerakan. Sayangnya, kedua hal tersebut merupakan bawaan lahir,” beber Michael Owen saat jadi pembicara di International video converence bertajuk Indonesia Youth Football Development.
“Barulah setelah memiliki kedua modal tersebut, Anda bisa menambahkan sejumlah aspek untuk bisa memiliki kemampuan bermain sepakbola yang baik,” sambung Owen.
Andai ingin menjadi pesepak bola profesional, Michael Owen menyebut tak boleh menjadikan olahraga ini cuma sekadar hobi. Para pemain harus benar-benar hidup untuk sepak bola.
“Sejak Anda bangun di pagi hari, harus ada hasrat untuk bermain, berlatih, dan bekerja keras dari dalam diri sendiri. Saya sendiri, sepak bola mengalir deras di darah saya, yang membuat saya sangat mencintai sepak bola,” kata dia.
Lalu soal mental. Owen saat pertama kali melakukan debut di Liverpool masoh berusia 17 tahun. Tapi saat itu, kematangan mentalnya sudah mulai terbentuk karena melakukan semua demi sepak bola hingga dipercaya masuk ke tim utama.
“Saya yakin kalau akan menjadi pesepakbola profesional. Itulah kenapa saya selalu berusaha berlatih untuk meningkatkan kemampuan saya dan bersemangat untuk melampaui halangan yang dihadapkan kepada saya,” beber Owen.
“Selalu dengarkan apa kata pelatih, selalu memakan makanan sehat, tidur tepat waktu, bekerja keras, dan terus berlatih untuk meningkatkan kemampuan. Jika anda ingin menjadi pesepak bola profesional, maka Anda harus menjalani hidup sebagai pesepak bola profesional,” tutup Michael Owen.
Steven Gerrard dan Legenda Lainnya Beri Ucapan Selamat ke Liverpool 34
Football5Star.com, Indonesia – Steven Gerrard dan beberapa legenda Liverpool lainnya turut mengucapkan selamat atas keberhasilan mantan klub mereka juara Premier League 2019-20. Mereka turut senang karena akhirnya bisa melihat The Reds juara Liga Inggris setelah 30 tahun lamanya.
Steven Gerrard yang memenangkan gelar Liga Champions dan dua FA Cup bersama Liverpool turut berbahagia atas kemenangan mantan klubnya.
https://www.instagram.com/p/CB33qKkp4D2/
“Selamat kepada Liverpool yang telah memenangkan Premier League. Prestasi luar biasa dari skuad yang diisi pemain top. Dipimpin oleh pelatih kelas dunia dan staf pelatih yang juga spesial. Dan terakhir dan yang paling penting para fans yang menunggu selama 30 tahun. Ayo kita berpesta,” ucap Gerrard seperti dilansir Football5Star.com, dari Instagram pribadinya.
Peraih Ballon d’Or 2001, Michael Owen juga mengucapkan selamat kepada Liverpool lewat Instagramnya. “Selamat LFC, musim yang luar biasa dan tim terbaik musim ini.”
https://www.instagram.com/p/CB34ZUusaiw/
Legenda Liverpool lainnya, Luis Garcia, juga bersuka cita atas kemenangan mantan timnya ini. “Selamat LFC!! Sebuah prestasi luar biasa. Selamat untuk semua pemain, staff dan member dewan. Saya tak akan melupakan suporter. Nikmati momen ini. Ini sudah lama tapi akhirnya kita di sini!!”
https://www.instagram.com/p/CB34yw7n_Gz/
Fernando Torres yang tak pernah memenangkan gelar bersama Liverpool juga turut senang atas pencapaian klubnya. “Selamat untuk semua orang di LFC karena telah memenangkan Premier League. Skuad yang luar biasa, pelatih yang luar biasa, staff yang hebat, tapi yang terpenting selamat untuk semua untuk semua fans LFC.”
Torres melanjutkan, “Kalian telah menunggu begitu lama dan akhirnya mendapat trofi yang kau inginkan. Sangat pantas. #YNWA.
Michael Owen Ungkap Permasalahan Jika Timo Werner Gabung Liverpool 38
Football5Star.com, Indonesia – Legenda Liverpool, Michael Owen, percaya bahwa keputusan mantan klubnya untuk tidak merekrut Timo Werner adalah keputusan bagus. Menurut Owen, lini serang Liverpool sudah cukup penuh tanpa adanya Werner.
Werner sebelumnya digosipkan untuk pindah ke Liverpool, tapi saat ini Chelsea dikabarkan akan menjadi tujuan selanjutnya pemain timnas Jerman itu.
Owen merasa Werner tidak akan mendapat waktu bermain banyak di Anfield karena saat ini The Reds sudah mempunyai empat penyerang.
Eurosport
“Itu masalahnya, Liverpool baru memperpanjang kontrak Divock Origi. Dia akan menjadi pemain pelapis andai ada pemain yang cedera. Werner adalah pemain hebat dan saya pikir jika Klopp punya pilihan untuk menjadikannya penyerang keempat pasti dia akan mengambilnya,” ucap Owen seperti dilansir Football5Star.com dari Premier League Productions.
Mantan pemain Real Madrid itu mengungkapkan bahwa walaupun Werner ingin bermain di Liverpool, Chelsea lebih siap untuk mendatangkannya.
“Tapi, Anda butuh keseimbangan dalam finansial saat ini dan saya pikir Chelsea lebih membutuhkan dia. Saya pikir dia ingin pergi ke Liverpool, tapi saya pikir Chelsea saat ini lebih membutuhkannya dan bersedia melakukan langkah ekstra,” ujar Owen.
Timo Werner dilaporkan akan bergabung ke Chelsea dengan harga 50 juta pounds dan diberi kontrak sampai 2025. The Blues sendiri sudah dipastikan akan mendapatkan Hakim Ziyech dari Ajax dan saat ini mengincar bek kiri Leicester, Ben Chilwell.
Football5star.com, Indonesia – Bomber mematikan Manchester City, Sergio Aguero, ternyata sangat mengidolai mantan bintang Liverpool, Michael Owen. Ia bahkan menyebut pemain itu jadi alasan dirinya ke Liga Inggris.
Jika melihat dari latar belakangnya yang orang Argentina, tentu sangat mengejutkan jika Aguero penggemar Michael owen. Tapi itulah yang terjadi. Dia sudah mengagumi mantan bomber timnas Inggris itu sejak masih kecil.
Sergio Aguero juga tak sungkan mengakui bahwa gol Owen ke gawang Argentina di Piala Dunia 1998 jadi salah satu yang terbaik. Itu pula yang membuatnya sangat tertarik untuk bisa bermain di Premier League.
FIFA
“Saat kecil saya selalu melihat Michael Owen. Saya selalu bilang begitu, termasuk di buku saya. Saya suka dia karena kecil. Dia memakai nomor punggung 10 seperti saya dan dia bermain sebagai penyerang tengah,” kata Aguero seperti dilansir Daily Mail, Rabu (6/5/2020).
“Jadi saya
bilang pada diri sendiri jika pemain kecil seperti Owen bisa sukses di Premier
League maka saya juga harus bisa melakukannya. Bayangkan saja saya hanya
seorang anak berusia sembilan tahun ketika itu,” ia menambahkan.
Kecintaan Sergio
Aguero pada Owen bahkan ia katakan pada semua orang. Ia ingin orang-orang tahu
siapa pemain yang telah memengaruhi hidupnya.
“Dari 1997, 1998, 1999 dia mencetak gol luar biasa untuk Inggris. Saya masih kecil dan ketika saya melihat gol seperti itu saya hampir tidak percaya dia bisa melakukannya. Saya menonton Piala Dunia di kampung halaman dan saya bilang pada semua orang bahwa saya menyukai Owen,” tutup mantan pemain Atletico Madrid.
Football5Star.com, Indonesia – Perdebatan soal laga ulang pada ajang Piala FA terus bergulir di Inggris. Sejumlah manajer klub besar, di antaranya Juergen Klopp dan Pep Guardiola, terang-terangan meminta hal itu ditiadakan. Menanggapi hal tersebut, Michael Owen, eks striker timnas Inggris, menilai klub-klub besar itu terlalu egois.
Michael Owen mengingatkan, laga ulang punya arti besar bagi sebuah klub kecil di divisi bawah. Dapat bermain dua kali melawan klub besar dari Premier League mendatangkan keuntungan bagi mereka. Terutama dalam hal finansial yang sangat krusial.
“Saya tak dapat mempercayai debat soal laga ulang Piala FA. Hal itu vital bagi keberadaan klub-klub kecil di negeri ini. Kenapa kita terus mengabaikan klub-klub ini? Jika sebuah tim merasa punya terlalu banyak laga untuk pemain-pemain tertentu, lakukanlah rotasi. Mudah saja,” ucap Michael Owen seperti dikutip Football5Star.com dari akun Twitter-nya.
thetimes.co.uk
Pandangan Owen sejalan dengan Jonathan Walters, eks striker timnas Irlandia. Menurut dia, pendapatan dari laga ulang Piala FA akan sangat penting bagi kelangsungan hidup klub-klub kecil.
“Laga replay Piala FA dapat menolong klub-klub divisi bawah untuk bertahan setahun lagi, termasuk pekerjaan-pekerjaan yang ada di sana!” ujar dia di akun Twitter-nya.
Soal jadwal padat, pria yang sempat memperkuat Stoke City dan Burnley itu menilainya sebagai konsekuensi yang harus dihadapi klub-klub besar. Klub-klub itu, kata dia, seharusnya menyiasati hal itu dengan perencanaan matang.
Ucapan Michael Owen dan Jonathan Walters diakui manajer Shrewsbury Town, Sam Ricketts. Setelah memastikan laga ulang babak IV melawan Liverpool, dia mengatakan, laga ulang akan membuat klub mampu membeli peralatan analisis video dan memperbaiki drainase lapangan mereka.
Perdebatan soal laga ulang pada ajang Piala FA yang membuat Michael Owen muak merebak setelah Juergen Klopp memastikan tim utama Liverpool tak akan turun pada laga ulang melawan Shrewsbury Town. Bukan hanya itu, dia juga akan absen karena laga tersebut berlangsung saat winter break.
Football5star.com, Indonesia – Cedera hamstring yang dialami Harry Kane membuat mantan striker Inggris, Michael Owen, ragu dia bisa pulih tepat waktu. Ia bahkan memprediksi jika bomber Tottenham Hotspur akan absen di Euro 2020 mendatang.
Harry Kane
mengalami cedera saat menghadapi Southampton beberapa waktu lalu. Ia harus
menepi selama empat bulan lamanya.
Bagi Michael Owen yang pernah mengalami nasib serupa, ia tidak yakin Kane bisa pulih pada April mendatang. Menurutnya, cedera tersebut sangat berbahaya.
Sports Illustrated
“Saya benar-benar gugup untuk mengatakan apa yang dia rasakan dan membandingkan cedera saya dengan cederanya. Ini berbahaya karena saya tidak tahu persis. Saya pernah membaca bahwa dia mengalami cedera hamstring di tendon,” ujar Owen seperti dikutip Football5star dari Daily Mail, Sabtu (18/1/2020).
“Jika itu
masalahnya, tidak ada kemungkinan dia akan kembali pada bulan April. Saya membutuhkan
waktu enam bulan dan saya merasa tidak enak untuk kembali. Itu selalu terasa
seperti akan menyakitkan lagi,” ujarnya lagi.
Kendati demikian,
ia menegaskan bahwa cedera tersebut tidak akan berpengaruh buruk pada performa
Kane nantinya. “Jika sembuh nanti dia tidak akan kehilangan kecepatannya karena
ini bukan cedera otot yang mempengaruhi permainan seseorang,” tegasnya.
“Namun ini bukan cedera yang bisa sembuh dalam waktu singkat. Waktu tiga, empat, atau lima bulan tidak akan cukup. Saya butuh enam bulan total untuk bisa bermain lagi. Artinya, jika Kane merasakan hal yang sama, dia harus melupakan Euro tahun ini,” tutup Michael Owen.
Football5star.com, Indonesia – Mantan striker Liverpool Michael Owen memprediksi laga antara Newcastle United vs Manchester United di Stadion St James Park, Minggu (6/10/2019) akan berakhir imbang.
Meski melawan tim yang tengah berada di zona degradasi, Owen menyebut bahwa Mancheter United akan kesulitan untuk menaklukkan Newcastle United. Hal itu lantaran perfomance buruk Paul Pogba dan kawan-kawan.
“Saat ini Manchester United tengah berada di periode yang mengkhawatirkan. Mereka tidak memiliki kualitas sebagai klub besar. Ini tentu sangat disayangkan,” kata OWen seperti dikutip Football5star.com dari BBC.
Reuters
“Anak asuh Ole Gunnar Solskjaer tersebut memang mendapat hasil imbang saat melawan Arsenal namun mereka tak mampu atasi permainan tim Unai Emery,” tambah Owen.
Sedangkan untuk Newcastle United, Owen mengakui bahwa tim berjulu The Magpies ini memang berada di perfomance lebih buruk dibanding tim tamu.
“Saat melawan Leicester City dan kalah lima gol tanpa balas, mereka tak mampu menembak tepat sasaran. Memang saat itu mereka bermain dengan hanya 10 orang saja,” kata Owen.
“Newcastle United sedang kesulitan untuk menciptakan peluang, tetapi saya menilai mereka akan mendapat hasil imbang melawan Manchester United,” tutup mantan striker timnas Inggris tersebut.
Football5star.com, Indonesia – Arsenal dan Manchester United meraih hasil berbeda pada lanjutan Liga Europa, Jumat (4/10) pagi. The Gunners menang 4-0 atas Standar Liege, sementara United bermain imbang dengan AZ Alkmaar.
Kondisi ini pun mengundang komentar dari mantan penyerang Manchester United, Michael Owen. Menurutnya, regenerasi pemain muda Setan Merah sangat mengkhawatirkan. Berbeda dengan Arsenal yang memainkan mayoritas pemain muda saat kalahkan Liege.
“Aku bisa melihat apa yang ingin disampaikan oleh Arsenal dan setiap pemain terlihat padu. Anda lihat sendiri lini tengah mereka, terlihat sangat terstruktur rapi. Sangat berimbang. Soal ini, mereka lebih baik dibandingkan United,” ucap Owen, dikutip dari Mirror.
uefa.com
Kemenangan atas Liege membuat Arsenal kini memuncaki klasemen Grup F dengan enam poin. Sementara Manchester United turun ke peringkat kedua Grup L, mengantongi poin sama dengan Partizan Belgrade.
“Aku melihat, di Manchester United hanya ada Mason Greenwood yang benar-benar punya potensi. Selebihnya, tanpa mengurangi rasa hormat, masih belum tahu harus melakukan apa. Mungkin karena belum diberi kesempatan main yang lebih banyak,” katanya melanjutkan.
Arsenal menurunkan sejumlah pemain muda seperti Gabriel Martinelli (18), Joe Willock (20). dan Reiss Nelson (19). Nama pertama bahkan turut andil mencetak dua dari empat gol timnya. Sementara United andalkan Mason Greenwood (18), Angel Gomes (19), dan Brandon Williams (19).
Bagi Manchester United, hasil imbang dari kandang AZ Alkmaar menambah rentetan tanpa kemenangan tandang dalam 10 pertandingan terakhir. Rekor terpanjang yang pernah dicatat oleh tim berjuluk Setan Merah tersebut.
Football5Star.com, Indonesia – Manchester United belum dapat mengakhiri tren buruk saat menjalani laga tandang. Hasil 0-0 di kandang AZ Alkmaar pada fase grup Liga Europa, Kamis (3/10/2019), membuat mereka kini tak menang dalam 10 laga tandang beruntun. Bagi Michael Owen, hal itu adalah sinyal buruk.
Michael Owen, eks striker Manchester United, tak menampik anggapan tim asuhan Ole Gunnar Solskjaer saat ini hanyalah tim semenjana. Dia bahkan ragu Red Devils dapat finis di posisi 6-besar Premier League musim ini.
standard.co.uk
“Ya. Saya akan katakan mereka seburuk itu,” kata Michael Owen saat bertugas sebagai pundit BT Sport seperti dikutip Football5Star.com dari Manchester Evening News. “Saya bahkan tak berpikir mereka akan masuk 6-besar musim ini.”
Dalam pandangan peraih Ballon d’Or 2001 itu, Manchester United musim ini sangatlah buruk. “Ini mungkin tim terburuk Manchester United dalam beberapa dekade terakhir. Ini sudah berlangsung selama beberapa tahun, lima, enam, tujuh tahun. Kita tak berpikir ini akan lebih buruk, tapi kenyataannya justru demikian,” urai dia lagi.
Secara khusus, eks pemain timnas Inggris itu juga menyalahkan langkah yang diambil Ole Gunnar Solskjaer. Dia menilai sang manajer telah mengambil langkah keliru dengan melepas Romelu Lukaku, Alexis Sanchez, dan Chris Smalling. Menurut dia, hal tersebut membuat skuat Red Devils melemah.
“Dia sebenarnya tahu dirinya dapat meningkatkan tim dengan pemain-pemain ini. Namun, dia lebih memilih mundur dua langkah untuk kemudian maju selangkah,” ucap Michael Owen.
Football5star.com, Indonesia – Sudah sangat banyak para pesepak bola dunia yang menurunkan bakatnya pada sang anak. Tapi cerita tersebut sepertinya tidak berlaku untuk legenda Liverpool, Michael Owen.
Michael Owen seperti mengikuti jejak kompatriotnya, David Beckham, yang tidak menularkan bakat sepak bola pada sang anak. Tapi berbeda dari sang sahabat, keengganan pria asli Liverpool menggiring anaknya ke sepak bola karena faktor kesehatan.
Ya, anak Owen, James, menderita penyakit langka yang membuatnya hampir mustahil mengolah si kulit bundar. Penyakit yang dimaksud adalah Stargardt, yang merupakan jenis penyakit yang bisa melemahkan penglihatan seseorang.
liverpoolfc.com
“Dia tidak akan menjadi pesepak bola. Anak saya mengalami kondisi langka pada matanya. Saya belum pernah katakan ini sebelumnya karena tidak ingin ini menjadi berita besar. Secara klinis, dia akan buta. Dia menderita penyakit Stargardt,” ujar Owen seperti dilansir Daily Mail, Minggu (15/9/2019).
“Retina matanya akan melemah dari waktu ke waktu. Dia tidak bisa melihat bola sampai lima meter jauhnya. Seperti halnya semua ayah ingin melihat anak mereka bermain bola, begitu juga saya,” sambung mantan bomber timnas Inggris.
James yang berusia 13 tahun sebelumnya sempat bergabung akademi Liverpool. Tapi karena penyakit langka yang diidap, ia akhirnya keluar atas keinginan Owen.
Football5star.com, Indonesia – Striker Manchester United dan Timnas Inggris Marcus Rashford tidak mau ambil pusing dengan kritikan yang dilontarkan Michael Owen, Sabtu (7/9/2019).
“Dia (Owen) hanya mengutarakan apa yang dia lihat. Padahal orang-orang di sekitar saya yang lebih mengetahui,” kata Rashford seperti dikutip dari Mirror.
Owen sebelumnya mengatakan bahwa Rashford tak memiliki insting alami sebagai bomber ganas di depan gawang lawan. Owen bahkan membandingkan Rashford dengan striker Tottenham Hotspur Harry Kane.
“Jika Anda menonton latihan saya, maka Anda akan lebih tahu cara bermainnya. Saya memang mencontoh Harry Kane. Dia memang salah satu striker dengan penyelesaian terbaik,” ucap Rasford.
“Yang paling penting saat ini saya tahu apa yang dilakukan. Saya tetap memikirkan dan berlatih keras untuk sampai level terbaik,” tambahnya.
Dikatakan oleh Rashford bahwa tiap orang akan selalu menuntut pemain sepak bola berada di level terbaik. Artinya kata Rashford apa yang disampaikan OWen sesuatu yang wajar.
“Jadi jika sekarang ada pemain dengan skor enam, Anda akan ingin skor enam. Jika dia skor tujuh, Anda ingin meraih delapan. Itu hal-hal kecil dalam sepak bola.” tutup Rashford.
Football5star.com, Indonesia – Setelah menyerang Alan Shearer dan Newcastle United, kini Michael Owen memutuskan untuk memberikan kecaman kepada Fabio Capello. Owen mengaku sakit hati dengan keputusan Capello yang mengakhiri kariernya di timnas Inggris.
Fabio Capello sempat menukangi timnas Inggris pada tahun 2007 hingga 2012. Ketika ditunjuk sebagai pelatih timnas Inggris, Capello memutuskan untuk tak lagi menggunakan jasa Owen yang penampilannya sudah mulai menurun.
“Ketika Fabio Capello menukangi timnas Inggris, dia merasa perlu melakukan perubahan besar-besaran. Salah satu perubahan yang dia lakukan adalah tak lagi memanggil Michael Owen. Bagi saya, hal tersebut terasa seperti sebuah pernyataan perang,” tulis Owen dalam buku barunya yang berjudul Reboot.
Daily Mail
Tak hanya itu, Owen pun juga mengkritisi performa Capello bersama The Three Lions. Menurut Owen, Capello merupakan salah satu pelatih terburuk dalam sejarah panjang timnas Inggris di pentas sepak bola internasional.
“Capello tak hanya dia memutuskan untuk mengakhiri karier internasional dari pemain yang selalu bekerja keras tanpa penjelasan apapun. Tapi, dia juga menjadi salah satu pelatih terburuk dalam sejarah sepak bola timnas Inggris,” tulis pria 39 tahun itu.
Di bawah arahan Capello, timnas Inggris memang gagal menunjukkan penampilan yang baik. Mereka hanya mampu melaju hingga ke babak 16 besar Piala Dunia 2010. Setelahnya, mereka juga gagal unjuk gigi setelah dikalahkan Italia di babak perempat final Piala Eropa 2012.
Football5star.com, Indonesia – Mantan pemain Inggris, Michael Owen, baru-baru ini mengungkapkan penyesalannya memperkuat Newcastle United beberapa tahun lalu. Apa yang ia utarakan itu pun memancing komentar legenda klub, Alan Shearer.
Penyesalan Owen ia tumpahkan dalam buku barunya berjudul Reboot. Dalam sebuah paragraf ia mengatakan dirinya menyesal sudah pindah ke Newcastle United dari Real Madrid 2005 silam.
Dia mengatakan bahwa kepindahannya ke klub berjuluk The Magpies merupakan sebuah kemunduran. Mendengar ungkapan tersebut, Alan Shearer langsung berkomentar di Twitter.
Sang legenda menyindir pernyataan Owen itu dengan menyebut
bahwa mantan pemain Liverpool menerima pinangan Newcastle hanya karena uang. “Ya
Michael, kami juga memikirkan hal itu dan tentu saja soal 120 ribu perpekan,”
tulisnya di Twitter.
Sindiran mantan striker tersubur Inggris itu tak lepas dari besaran gaji yang diterima Owen selama berkostum putih-hitam. Pemain jebolan Liverpool juga tidak mau ketinggalan. Dia membalas sindiran Shearer dengan kalimat yang tidak kalah pedasnya.
Not sure you are as loyal to Newcastle as you make out mate. I distinctly remember you being inches away from signing for Liverpool after Sir Bobby Robson put you on the bench. You tried everything to get out. https://t.co/ZQBrlojeEv
“Tidak yakin Anda setia kepada Newcastle seperti halnya Anda
bermesraan. Saya ingat dengan jelas Anda berada beberapa inci dari
penadatanganan kontrak bersama Liverpool setelah Sir Bobby Robson menempatkan
anda di bangku cadangan dan Anda mencoba segala cara untuk keluar,” balas Owen.
Twitwar dua mantan juru gedor timnas Inggris memang cukup mengejutkan. Pasalnya mereka pernah bermain bersama, baik saat berkostum The Magpies maupun The Three Lions.
Football5star.com, Indonesia – Mantan penyerang timnas Inggris, Michael Owen, mengungkapkan satu penyeselan terbesar di dalam kariernya sebagai pesepak bola. Ia mengaku menyesal karena pernah bermain untuk Newcastle United.
Owen mendarat di Newcastle United dari Real Madrid pada tahun 2005 silam. Selama empat tahun membela panji The Magpies, Owen berhasil mencetak 30 gol dari 79 penampilannya di semua kompetisi. Namun, ia memutuskan untuk hengkang ketika Newcastle terdegradasi pada tahun 2009 lalu.
“Saya menyesal pernah pindah ke Newcastle. Saya seharusnya mengikuti kata hati saya. Ketika itu, saya sangat ingin kembali ke Liverpool. Tapi, mereka tak mampu menyanggupi penawaran yang diajukan oleh Real Madrid,” tulis Michael Owen dalam buku barunya yang berjudul Reboot.
Diario Sport
“Dari sudut pandang pesepak bola, pindah ke Newcastle dari Real Madrid merupakan sebuah kemunduran. Meskipun ini menyakitkan untuk seluruh pendukung Newcastle, hal itulah yang saya rasakan selama bermain di sana,” sambung pria 39 tahun itu menambahkan.
Tak hanya itu, Owen juga menyerang para suporter The Magpies yang menganggap Newcastle adalah sebuah klub besar. Menurutnya, Newcastle memiliki label klub besar karena bertanding di stadion yang megah dan memiliki cukup banyak suporter.
“Newcastle bukanlah sebuah klub besar. Para suporter mungkin menganggap Newcastle sebagai sebuah klub besar karena bermain di stadion yang megah dan memiliki penggemar yang sangat banyak.”
Football5star.com, Indonesia – Pelatih Liverpool, Juergen Klopp, selama ini selalu mengandalkan Joel Matip di lini belakang. Kendati begitu, legenda klub, Michael Owen, ragu jika sang bek akan terus diandalkan sang pelatih.
Dalam dua musim terakhir, nama Joel Matip selalu diandalkan
Klopp. Duetnya bersama Virgil van Dijk bahkan membuat pemain lain seperti Dejan
Lovren dan Joe Gomez harus setia menjadi pilihan kedua.
Akan tetapi, Michael Owen mengatakan kebutuhan sang pelatih pada Matip tidak akan berlangsung lama. Baginya, usia mantan bek Schalke yang sudah memasuki kepala tiga baru akan membuat sang pemain tersingkir dari tim utama dalam beberapa musim.
Daily Mail
“Jangan bikin kesalahan. Klopp masih memiliki Joe Gomez dan Virgil van Dijk sebagai bek tengah. Itulah yang harus dia lihat di masa depan. Tapi sepanjang musim lalu dan musim ini, Matip menjadi pilihan utamanya. Anda tidak bisa menyingkirkannya sekarang,” ujar Owen seperti dilansir Tribal Football, Senin (26/8/2019).
“Jika Anda berpikir dia harus diistirahatkan sekarang Anda
salah besar. Dia benar-benar luar biasa dan sangat brilian. Musim lalu di Liga
Champions dan Liga Inggris dia luar biasa. Tapi saya tidak melihat dia akan
bertahan lama di sana karena usia dan kontraknya yang akan berakhir,” ujarnya
lagi.
Sebagai informasi, pemain asal Kamerun masih menyisakan kontrak hingga musim depan. Sampai saat ini belum ada perbincangan lebih lanjut terkait perpanjangan kontrak.
Football5star.com, Indonesia – Musim 2018-2019 sudah resmi berakhir. Kini semua klub di Eropa akan disibukkan dengan jendela bursa transfer musim panas. Salah satunya adalah raksasa Inggris, Manchester United.
Kendati punya nama besar dan prestasi mentereng, Manchester United sepertinya tidak akan melewati bursa transfer kali ini dengan mudah. Kemungkinan ini disampaikan langsung oleh mantan pemain mereka, Michael Owen.
Kesulitan yang dimaksud Owen sejatinya bukan hanya soal siapa yang akan didatangkan klub berjuluk Setan Merah tersebut, tapi juga soal siapa saja yang harus dilepas. Ia mengatakan beberapa pemain sudah tidak layak memperkuat klub dan sudah waktunya mereka mendatangkan pemain baru yang bisa memenuhi ekspektasi.
dailymail.co.uk
“Sangat sulit melepas lebih dari tiga atau empat pemain dalam satu jendela bursa transfer, apalagi jika mereka menginginkan sesuatu sebagai balasannya. Saya pikir United sekarang lebih baik daripada saat masih dilatih David Moyes, Louis Van Gaal, dan Mourinho,” kata Owen kepada BT Sport, Kamis (30/5/2019).
“Kita bisa melihat selama 12 pertandingan ketika Solskjaer
masuk, tapi setelah itu ada sesuatu terjadi. Saya masih berpikir mereka bisa
mendatangkan pemain yang lebih baik lagi karena tim jelas-jelas membutuhkan
beberapa tindakan karena mereka tidak bermain di Liga Champions musim depan,”
imbuhnya.
Sejauh ini baru Ander Herrera dan Antonio Valencia yang mengonfirmasi kepergian dari Old Trafford musim depan. Sebelum kompetisi Premier League berakhir keduanya mengumumkan musim 2018-2019 adalah musim terakhirnya memperkuat Setan Merah.
Football5star.com, Indonesia – Duel sesama tim Inggris sepertinya tidak hanya terjadi di final Liga Champions saja. Mantan pemain Liverpool dan Manchester United, Michael Owen, memprediksi bahwa final Liga Europa musim ini juga akan mempertemukan dua klub asal London, Arsenal dan Chelsea.
Prediksi Michael Owen ini bisa saja menjadi kenyataan. Apalagi ia sebelumnya dengan jitu memprediksi Liverpool akan menghadapi Tottenham Hotspur di final Liga Champions.
standard.co.uk
Peluang terjadinya duel sesama tim Inggris di final kasta
kedua turnamen Eropa ini sangat terbuka. The Gunners mengantongi kemenangan 3-1
di leg pertama atas Valencia, sedangkan The Blues bermain imbang 1-1 saat
tandang ke Eintracht Frankfurt.
“Arsenal makin berkembang di semua 27 keikutsertaan mereka di Eropa. Saat ini mereka punya tabungan kemenangan 3-1, tapi saya tetap khawatir dengan mereka karena harus tandang ke Mestalla. Tapi mereka punya Unai Emery yang punya rekor bagus di Liga Europa,” ujar Owen kepada Bet Victor, Kamis (9/5/2019).
@EuropaLeague
“Lalu ada Chelsea yang tidak pernah kalah di laga kandang
melawan klub asal Jerman, tapi harus digaris bawahi Frankfurt selalu cetak gol
di enam laga tandang terakhir. Tapi saya tetap yakin The Blues mencapai final
kali ini,” imbuhnya.
Jika pada akhirnya dua klub tersebut menembus final, ini
akan jadi pertama kalinya final Liga Europa mempertemukan dua klub asal
Inggris. Dan untuk pertama kalinya pula Liga Champions dan Liga Europa
menyakikan final sesama tim Inggris di musim yang sama.
Football5star.com, Indonesia – Legenda Liverpool, Michael Owen dan Robbie Fowler, optimistis mantan klubnya menembus final Liga Champions musim ini. Leg pertama semifinal melawan Barcelona yang akan berlangsung di Camp Nou menjadi faktor utama keyakinan mereka berdua.
Seperti yang diketahui, Liverpool bertemu Barcelona di
semifinal musim ini. Pada leg pertama mereka harus tandang lebih dulu ke Camp
Nou 2 Mei mendatang.
Kesempatan bermain di kandang lawan lebih dulu pun disambut baik oleh Owen. Menurutnya, klub berjuluk The Reds ini beruntung leg pertama bertindak sebagai tim tamu.
pinterest.com
“Dengan leg pertama yang berlangsung di Camp Nou akan menjadi keuntungan besar bagi mereka. Ketika leg kedua di Anfield itu akan menjadi bonus yang harus dimanfaatkan,” kata Owen seperti dikutip Football5star.com dari BT Sports.
Apa yang dikatakan pengoleksi 158 gol untuk The Reds ini
juga diamini mantan tandemnya, Robbie Fowler. Ia mengatakan Mohamed Salah dkk
bisa belajar dari kekalahan Manchester United yang bertindak sebagai tuan rumah
lebih dulu di leg pertama perempat final lalu.
“Saya pikir ini kesempatan yang bagus buat mereka. United
sudah menunjukkan ketika bermain di Old Trafford pada leg pertama. Dengan
permainan menyerang Liverpool yang sangat kuat mereka bisa memenangkan
pertandingan,” ujar Fowler.
Liverpool patut jemawa bertemu dengan Barcelona di semifinal. Pasalnya mereka jadi satu-satunya tim Inggris yang belum pernah dikalahkan Azulgrana selama menghadapi klub asal Negeri Ratu Elizabeth di kompetisi Eropa.
Footballstar.com, Indonesia – Kylian Mbappe seakan memiliki kebiasaan memecahkan rekor baru. Yang terbaru, ia resmi menjadi pemain dengan gol terbanyak ketika umurnya belum menginjak 20 tahun.
Penyerang Paris Saint-Germain ini mencetak 73 gol sejak pertama kali debut pada Februari 2015 bersama AS Monaco. Pemain yang berulang tahun pada 20 Desember lalu ini terakhir kali mencetak gol saat ditahan imbang Bordeaux pada 2 Desember 2018. Saat itu, ia mencetak satu dari dua gol PSG.
Capaian pemain kelahiran Bondy ini mengalahkan nama-nama tenar lainnya. Sebut saja Cristiano Ronaldo dan Lionel Messi. Pemain Juventus itu hanya mencetak 21 gol sampai berusia 20 tahun. Sedangkan La Pulga mencetak 30 gol. Pemain yang paling dekat dengan catatan Mbappe adalah Ronaldo Luiz Nazario da Lima yang mencetak 59 gol. Di bawah Ronaldo Nazario, ada Michael Owen dengan 51 gol.
Squawka
Karier Mbappe semakin mengilap ketika ia memutuskan hijrah dari Monaco menuju PSG. Di PSG, ia bermain dengan nama-nama tenar lain seperti Neymar Jr. dan Edinson Cavani. Ia memenangkan empat gelar bersama PSG sejak pertama kali bergabung di musim lalu. Musim ini, ia telah mencetak 16 gol bersama PSG,
Karier cemerlang Mbappe tak hanya terjadi di level klub. Bersama Timnas Prancis, ia telah mendapatkan satu gelar Piala Dunia 2018. Bersama dengan Antoine Griezmann dan Olivier Giroud, ia membawa Timnas Prancis menjadi jawara dunia.
Football5star.com, Indonesia – Eks striker Manchester United, Michael Owen, menilai Setan Merah sudah lepas dari belenggu usai pemecatan Jose Mourinho.
“Pada dasarnya belenggu sekarang sudah tidak ada lagi dan pemain dapat mengekspresikan diri mereka. Pemain benar-benar tersenyum di dalam klub sekarang. Itu membuat semua perbedaan untuk kinerja siapa pun,” kata Owen kepada BT Sport.
@Indyfootball
Manchester United menang 5-1 atas tuan rumah Cardiff City pada lanjutan pertandingan Liga Inggris, Sabtu (23/12/2018) malam WIB. Dalam laga itu, gol Setan Merah dilesakkan Jesse Lingard (dua gol), Marcus Rashford, Ander Herrera dan Anthony Martial.
Ini laga perdana United setelah pemecatan Mourinho. Posisi pria asal Portugal itu digantikan oleh legenda klub, Ole Gunnar Solskjaer. Di mata Owen, United sekarang bermain lebih bebas di lapangan. Paul Pogba dan kawan-kawan juga mampu mengeluarkan penampilan terbaik mereka.
“Bukannya Anda tidak ingin memuji Solskjaer, dia jelas memiliki dampak langsung, tetapi dia tidak bisa berbuat lebih banyak dalam periode waktu yang singkat,” Owen menambahkan.
Manchester United sendiri kini berada di peringkat enam klasemen Liga Inggris. Setan Merah masih tertinggal delapan angka dari Chelsea dan Arsenal yang berada di atas mereka.
Football5star.com, Indonesia – Jose Mourinho kembali menjadi sorotan saat Manchester United hancur lebur di Anfield. Menurut Michael Owen, The Red Devils bisa tampil lebih baik saat dilatih oleh Pep Guardiola atau Juergen Klopp.
Sebelumnya, mantan penyerang Manchester United itu menyebut bahwa Jose Mourinho layak untuk dipecat. Bagi mantan pemain Real Madrid ini, Mourinho gagal mengolah para pemain Setan Merah yang secara kualitas tak kalah dengan para pesaingnya di Inggris.
“Saya ras, pertanyaan besarnya ada di pemain. Apakah mereka (pemain Manchester United) lebih baik (dari Liverpool)? Jika mereka dilatih, sebut saja oleh Klopp, akan mereka menjadi lebih baik? Mereka akan berml-mil lebih baik. 100 persen,” ungkapnya dikutip Football5star dari Optus Sport.
Owen memberikan contoh pada diri Alexis Sanchez. Sebelum pindah dari Emirates menuju Old Trafford, Alexis adalah salah satu pemain terbaik di Liga Primer Inggris. Namun itu tak terlihat saat ia pindah ke Manchester United.
“Anda telah mendapatkan Alexis Sanchez yang telah menjadi pemain terbaik di Liga Premier selama tiga tahun. Saya tahu dia cedera, tetapi bahkan ketika dia bermain dia bukanlah dirinya.
standard.co.uk
“(Romelu) Lukaku dan (Paul) Pogba sama. Satu-satunya pemain bagus yang dimiliki United saat ini dalam hal bermain maksimal adalah (David) De Gea dan (Marcus) Rashford. Para pemain itu diwariskan padanya (Mourinho),” tambahnya.
Jika Manchester United tak dilatih oleh Mourinho, menurut Owen potensi para pemain United bisa terlihat. “Penampilannya benar-benar mengecewakan. (Victor) Lindelof, Fred, di sana ada banyak pemain yang berkinerja buruk. Jika Klopp atau Guardiola mengelola tim ini, mereka akan jauh lebih baik. Mereka punya pemain hebat, tapi mereka tidak bermain bagus,” kritiknya.
Gagalnya Lukaku untuk menduplikasi penampilan apiknya di Timnas Belgia saat bermain di United adalah buktinya. Keanehan itu semakin membuat Owen yakin bahwa ada yang tak beres dalam diri Mourinho.
“Mereka jauh lebih baik untuk tim internasional mereka, kami telah melihat mereka tampil hebat untuk tim lain. Lalau tiba-tiba mereka tiba di United dan mereka sama sekali tidak terlihat,” tutupnya.
Football5star.com, Indonesia – Kekalahan telak Manchester United dari Liverpool membuat Michael Owen geram. Mantan pemain United itu merasa Jose Mourinho layak dipecat.
Hasil minor The Red Devils dalam beberapa pertandingan terakhir membuat Owen merasa yakin bahwa mantan klubnya tersebut harus segera memecat Mourinho. Ketidakmampuan Mourinho dalam mengatur tim dan salah pilih pemain di bursa transfer. Selama dua musim setengah membesut Manchester United, Mourinho menurut Owen tak melakukan perubahan apapun.
“Saya tidak melihat perubahan apa pun. Sejujurnya tidak. Saya pikir para pemain jauh lebih baik dari apa yang mereka tunjukkan sebelumnya, tetapi Mourinho, dua setengah musim?” ungkapnya dikutip Football5star dari Optus Sport.
Dua setengah tahun Mourinho membesut Manchester United dan belum ada perubahan apapun. Baginya, tak ada alasan lagi bagi Setan Merah untuk mempertahankannya.
Twitter: @ManUtd
“Jika dia berada di sini enam bulan, saya akan berpikir, ‘Tunggulah sampai pemainnya masuk dan dia mendapat jendela transfer dan semuanya berubah’. Dua setengah tahun, apakah ada yang akan berubah sekarang?” tanyanya mempertanyakan perubahan Setan Merah di bawah Mourinho.
Ketidakjelian Mourinho di bursa transfer juga membuat Owen kesal. Menurutnya, dengan banyaknya uang yang dikeluarkan manajemen di bursa transfer, harus ada progres di lapangan. Namun itu tak terlihat.
“Mereka bahkan tak menjadi ancaman untuk menjuarai Liga. Mereka menghabiskan banyak uang yang artinya kamu harus memenangkan Liga. Ditambah lagi, pemain warisan, penjaga gawang terbaik di dunia. Juga ada beberapa pemain muda yang datang. Seharusnya bisa lebih baik,” tambahnya.
Football5star.com, Indonesia – Mantan penyerang Liverpool, Michael Owen, memuji performa Mohamed Salah saat The Reds mengalahkan Napoli di matchday keenam Liga Champions, Rabu (12/12/2018) dinihari WIB. Ia mengatakan bahwa sang bomber benar-benar membuktikan kualitasnya.
Salah menjadi pahlawan kemenangan 1-0 Liverpool atas Napoli. Ia sukses melewati dua pemain Il Partinopei sebelum mencetak gol melalui sudut sempit. Gol tunggalnya itu sekaligus memastikan timnya lolos ke 16 besar Liga Champions.
Kejeniusannya mengelebaui lawan ini pula yang membuat Owen berdecak kagum. Baginya striker asal Mesir itu adalah tipe pemain yang tidak pernah sesumbar tapi mampu menghentak lawan di lapangan.
mirror.co.uk
“Itu adalah gol individu yang sangat brilian. Dia baru saja menujukkan kekuatannya yang benar-benar luar biasa. Tapi dia tidak pernah banyak bicara soal kehebatannya, dia lebih suka membuktikan semuanya di lapangan,” ujar Owen kepada BT Sport, Rabu (12/12/2018).
“Orang-orang benar-benar tidak mampu menghentikannya. Dia memang terlihat kecil dan mudah dijatuhkan, tapi pada kenyataannya dia bisa membuat Anda menderita dengan banyak cara. Salah sekuat itu, apalagi dia sangat terampil dan punya kecepatan luar biasa,” sambungnya.
Adapun satu gol yang dibukukan mantan pemain AS Roma di Anfield ini semakin melengkapi pekan gemilangnya. Seperti yang diketahui akhir pekan lalu dia baru saja mengukir hat-trick perdananya musim ini ke gawang Bournemouth.
Setelah ini, ketajaman Salah akan kembali di uji saat Liverpool menjamu Manchester United dalam lanjutan Premier League akhir pekan nanti.