Football5star.com, Indonesia – Villarreal gagal mewujudkan mimpi juara Piala Super Eropa. Menghadapi Chelsea di Windsor Park, Kamis (12/8/2021) dinihari WIB anak asuh Unai Emery kalah lewat adu penalti.
Kendati kalah, Unai Emery tetap memuji anak asuhnya. Ia bangga karena klub yang bermarkas di stadion El Madrigal telah mewakili Spanyol di Piala Super Eropa.
“Merupakan suatu kebanggaan untuk mewakili klub ini dan LaLiga pada hari spesial seperti ini,” Emery menerangkan kepada Mundo Deportivo seperti dikutip Football5star dari Football Espana, Kamis (12/8/2021).
uefa.com
“Anda tidak bisa menyalahkan para pemain untuk alasan apa pun. Mereka semua telah melakukan pekerjaan yang fantastis. Saya bangga pada pemain saya,” ia menambahkan.
Villarreal tertinggal lebih dulu lewat sontekan Hakim Ziyech. Bomber andalan, Gerard Moreno, kemudian menyamakan kedudukan pada pertengahan babak kedua.
uefa.com
Skor 1-1 bertahan sampai babak tambahan. Pemenang pun harus ditentukan lewat adu penalti. Tuah adu penalti The Yellow Submarines pada final Liga Europa lalu tidak terulang.
Mereka kalah 5-6 pada adu penalti kali ini setelah eksekusi Raul Albiol dan Aissa Mandi gagal menemui sasaran. Sedangkan satu penendang Chelsea yang gagal hanyalah Kai Havertz.
Hasil ini membuat Unai Emery kian melekat dengan kegagalan di Piala Super Eropa. Dalam dua turnamen yang mempertemukan juara Liga Champions dan Liga Europa sebelumnya dia juga gagal juara.
Football5star.com, Indonesia – Jorginho kembali menorehkan prestasi di tahun ini. Setelah mengantarkan Timnas Italia meraih gelar EURO 2020, Jorginho kembali mempersembahkan gelar Piala Super Eropa untuk Chelsea.
Chelsea meraih titel Piala Super Eropa setelah mengalahkan Villarreal di di Windsor Park, Belfast, Kamis (12/8/2021). The Blues menang adu penalti setelah di waktu normal bermain imbang 1-1.
Sky Sports
Jorginho sendiri dimainkan oleh pelatih Chelsea, Thomas Tuchel pada babak kedua. Ia masuk pada menit ke-65 menggantikan N’Golo Kante. Gelar Piala Super Eropa membuat pemain 29 tahun ini semakin dekat dengan gelar Ballon d’Or tahun ini.
Salah satu legenda Chelsea, Gianfranco Zola beberapa waktu lalu sempat menyebut bahwa eks pemain Napoli itu sangat layak untuk bisa mendapat gelar Ballon d’Or 2021.
“Jika mereka akan memberikan hadiah kepada Jorginho, itu akan sangat pantas. Ini memberikan keseimbangan dan kecepatan,” kata Zola pada Juli 2021.
Jorginho Panggil Zola Kurcaci
Mendapat dukungan dari legenda Chelsea untuk mendapat Ballon d’Or, pemain bernama lengkap Jorge Luiz Frello Filho tersebut mengaku sangat senang. Menariknya, ia malah menyebut Zola dengan sebutan kurcaci, karena postur tubuhnya yang pendek.
“Gianfranco adalah pria hebat, kami memiliki begitu banyak pengalaman indah bersama Chelsea. Kami selalu bermain bersama dalam latihan dan Anda masih bisa melihat kualitas yang dia miliki,” ucapnya.
“Kami selalu tertawa dan saya memanggilnya Nano alias Kurcaci karena dia sangat pendek. Aku mencintaimu, Gianfranco,”
Football5star.com, Indonesia – Thomas Tuchel beberakan alasannya memainkan tiga pemain kunci dari bangku cadangan di laga Piala Super Spanyol melawan Villarreal. Pada laga yang berlangsung di Windsor Park, Belfast, Kamis (12/8/2021), Tuchel membangkucadangkan Thiago Silva, Mason Mount dan Jorginho.
Dua nama terakhir baru dimainkan oleh Thomas Tuchel di babak kedua. Jorgiho masuk menggantikan N’Golo Kante di menit ke-65 dan Mason Mount bermain menggantikan Timo Werner. Sedangkan Thiago Silva tak dimainkan pelatih asal Jerman tersebut.
Sky Sports
Menurut Tuchel, keputusannya tak menurunkan tiga pemain itu dari menit awal pertandingan lebih disebabkan karena masalah taktik. Apalagi setelah hadapi Villarreal, Chelsea akan lakoni laga pertama Liga Inggris melawan Crystal Palace pada 14 Agustus 2021.
“Kami menetapkan standar tertentu untuk diri kami sendiri dan itu bagus untuk diketahui karena itu memberi kami sikap yang kami butuhkan untuk mendapatkan hasil,” kata Thomas Tuchel seperti dikutip Football5star.com dari Football London.
Ditegaskan oleh Tuchel, bahwa dirinya ingin agar pemain Chelsea bisa memahami bahwa semua laga yang dimainkan pada musim ini sama pentingnya.
“Saya harap tidak ada bedanya apakah itu final Piala Super Eropa atau pertandingan pertama Liga Inggris. Ini adalah pertandingan kompetitif dan kami di sini untuk bersaing memperebutkan kemenangan dan trofi,” tambahnya.
“Kami banyak memikirkan pemilihan tim dan pada akhirnya kami melakukan hal yang sama seperti saat melawan Tottenham. Para pemain telah memainkan beberapa pertandingan di pra musim,” ungkap eks pelatih PSG tersebut.
Thomas Tuchel Gantikan Edouard Mendy
Pada pertandingan Piala Super Eropa, Tuchel berhasil mempersembahkan gelar setelah menang adu penalti 6-5 melawan Villarreal. Chelsea sempat memimpin terlebih dahulu lewat gol Hakim Ziyech pada menit ke-27 namun pada menit ke-73, Gerard Moreno berhasil menyamakan kedudukan.
ESPL Daily
Di babak adu penalti, kiper asal Spanyol, Kepa Arrizabalaga menjadi pahlawan. Kepa yang masuk menggantikan Edouard Mendy berhasil menggagalkan dua penendang penalti Villarreal, Aissa Mandi dan Raul Albiol.
Keputusan Tuchel mengganti Mendy dengn Kepa pun menjadi sorotan banyak pihak dan dianggap sebagai langkah cerdas. Menurut Tuchel, keputusannya ini sudah dipersiapkan secara matang sebelum pertandingan.
“Kami sudah membicarakan ini dengan kiper setelah pertandingan melawan Barnsley di Piala FA. Kami punya statistik. Kami sudah mempersiapkannya,” ucapnya.
Gerard Moreno: Villarreal Dikalahkan Tim Terbaik di Dunia 19
Football5star.com, Indonesia – Gerard Moreno tak mau terlalu meratapi kekalahan Villarreal dari Chelsea di ajang Piala Super Eropa, Kamis (12/8) dinihari WIB. Menurut Moreno, The Yellow Submarinedikalahkan tim terbaik di dunia.
Chelsea berhasil keluar sebagai juara Piala Super UEFA berkat keunggulan 6-5 di babak adu penalti. Laga dinihari tadi harus ditentukan lewat adu penalti karena skor 1-1 tak berubah selama 90 menit.
uefa.com
“Ini bukanlah hari yang baik untuk kami. Tapi, kami tetap pantas merasa bangga karena bisa bersaing dengan tim sekaliber Chelsea,” tutur Moreno dikutip Football5star dari laman resmi UEFA.
“Chelsea menjalani pertandingan ini sebagai tim favorit. Untuk saya pribadi, mereka merupakan tim terbaik di dunia,” sambung pemain berumur 29 tahun itu.
UNAI EMERY ENGGAN SALAHKAN RAUL ALBIOL DAN AISSA MANDI
Chelsea berhasil keluar sebagai kampiun Piala Super Eropa setelah Kepa Arrizabalaga menahan sepakan penalti Raul Albiol di babak tambahan. Akan tetapi, Albiol bukanlah satu-satunya pemain Villarreal yang gagal mengeksekusi penalti.
Eksekutor kedua The Yellow Submarine, Aissa Mandi, juga gagal menjalankan tugasnya dengan baik. Sama seperti Albiol, sepakan Mandi berhasil dimentahkan Kepa.
Goal
Meski gagal menjalankan tugasnya dengan baik, Emery enggan menyalahkan Albiol dan Mandi. Di mata Emery, seluruh anak asuhnya menunjukkan kinerja luar biasa selama 120 menit.
“Mewakili Villareal dan LaLiga di kompetisi ini adalah sebuah kehormatan besar. Tapi, saya berharap semua orang tidak akan menyalahkan para pemain atas kegagalan ini. Mereka semua sudah menunjukkan kinerja luar biasa,” tutur Emery.
Chelsea vs Villarreal: Kepa Arrizabalaga Jadi Bintang di Belfast 24
Football5star.com, Indonesia – Kepa Arrizabalaga menjadi pahlawan Chelsea pada partai Piala Super Eropa melawan Villarreal di Belfast, Irlandia Utara. Kepa berhasil menjadi bintang di babak tos-tosan karena laga Chelsea vs Villarreal berakhir dengan skor 1-1.
Chelsea dan Villarreal mengawali pertandingan dengan intensitas serangan tinggi. Dalam 10 menit pertama, kedua tim sama-sama mendapat peluang yang belum membuahkan hasil.
The Blues menjadi tim pertama yang berhasil memecah kebuntuan. Pada menit ke-27, Hakim Ziyech berhasil menjebol gawang kawalan Sergio Asenjo setelah menerima umpan tarik kiriman Kai Havertz.
uefa.com
Pada menit ke-33, Boulaye Dia hampir membawa Villarreal menyamakan kedudukan. Namun, sepakannya berhasil dimentahkan Edouard Mendy. Tiga menit berselang, Marcos Alonso nyaris menggandakan keunggulan Chelsea. Namun, sepakan terukur Alonso masih belum berhasil menembus gawang Asenjo.
Di penghujung paruh pertama, Villarreal kembali mendapat peluang emas lewat Alberto Moreno. Namun, sepakan keras Moreno digagalkan mistar gawang Chelsea dan skor 0-0 bertahan hingga turun minum.
Villarreal mengawali paruh kedua dengan intensitas serangan tinggi. Pada menit ke-52, The Yellow Submarinekembali mendapat peluang emas. Akan tetapi, kali ini giliran sepakan Gerard Moreno yang digagalkan tiang gawang Mendy.
Usaha keras Villarreal akhirnya membuahkan hasil pada menit ke-73. Berawal dari kesalahan Antonio Ruediger, Moreno berhasil memanfaatkan celah di jantung pertahanan Chelsea dan tanpa kesulitan mampu menjebol gawang Mendy.
uefa.com
Memasuki 10 menit terakhir pertandingan, giliran Chelsea yang mengambil inisiatif serangan. Akan tetapi, The Blues tak bisa menciptakan peluang berarti dan skor 1-1 bertahan hingga waktu normal berakhir.
Chelsea terus meningkatkan tekanan dan intensitas serangannya di babak tambahan. The Blues sempat mendapat dua peluang lewat Mason Mount dan Christian Pulisic yang bisa diamankan Asenjo. Tak ada gol tambahan yang tercipta di babak tambahan dan pemenang harus ditentukan melalui drama adu penalti.
Di penghujung babak tambahan, Thomas Tuchel memasukkan Kepa Arrizabalaga dan menarik keluar Edouard Mendy. Keputusan tersebut berbuah manis karena Kepa berhasil menahan dua sepakan penalti Villarreal. Aksi heroik Kepa membuat The Blues berhasil keluar sebagai jawara dengan keunggulan 6-5.
Football5star.com, Indonesia – Mateo Kovacic, pemain Chelsea optimis gelar Piala Super Eropa akan diraih ia dan rekan-rekannya. Chelsea akan menghadapi Villarreal di Piala Super Eropa yang bakal berlangsung di National Football Stadium, Irlandia Utara, Kamis (12/8/2021).
Menurut Mateo Kovacic, saat ini skuat Chelsea fokus untuk bisa meraih kemenangan di Piala Super Eropa sebagai jalan pembuka di Liga Inggris musim 2021-22.
“Saat ini yang dipikirkan klub adalah kemenangan. Tentang bagaimana memenangkan gelar,” ucap Mateo Kovacic seperti dikutip Football5star.com dari laman resmi klub, Rabu (11/8).
chelseafc.com
“Kami di sini untuk melakukan itu dan besok kami memiliki kesempatan untuk mendapatkan gelar juara. Kami akan melakukan segalanya untuk berada di level tertinggi, untuk bersaing dengan lawan yang hebat. Dan memenangkan pertandingan pertama kami musim ini,” tambah Kovacic.
Menurut Mateo Kovacic, Chelsea bukan klub yang puas dengan gelar yang diraih pada musim lalu. The Blues tidak akan berhenti untuk bisa mendapatkan gelar pada musim 2021-22.
“Chelsea adalah klub yang terbiasa meraih trofi, dan setiap tahun bersaing untuk beberapa trofi. Tim muda ini telah menunjukkan bahwa pada tahun lalu kami dapat mencapai hal-hal hebat, dan saya yakin kami tidak berhenti disana,” ungkapnya.
“Kami adalah tim muda yang haus gelar, yang ingin memenangkan gelar, dan kami perlu berkonsentrasi untuk besok untuk mengangkat yang pertama kami musim ini.”
Kovacic memiliki modal tersendiri untuk pertandingan Piala Super Eropa tahun ini. Ia tercatat telah dua kali meraih gelar serupa saat masih membela Real Madrid.
Gelar pertama Piala Super Eropa diraih Kovacic pada 2016. Setahun kemudian, ia kembali mempersembahkan gelar yang sama kepada Real Madrid.
Mateo Kovacicdan Tuchel Senada
Rasa optimis tak hanya dimiliki oleh Mateo Kovacic, pelatih The Blues, Thomas Tuchel juga memiliki perasaan sama. Meski Tuchel mengaku tak bisa memandang sebelah mata lawannya, Villarreal yang dilatih Unai Emery.
“Saya sangat menghormati Villarreal, dan Unai Emery. Maksud saya, mereka bisa segera menamai kompetisi Europa League dengan sebutan trofi Unai Emery,” ucap Tuchel seperti dikutip dari laman resmi UEFA.
“Unai Emery luar biasa. Dia memainkan lima final dan memenangi sebanyak empat kali, itu gila,” tambah pelatih asal Jerman tersebut.
chelseafc.com
Thomas Tuchel pun memperingkatkan anak asuhnya untuk bermain lebih hati-hati saat menghadapi Villarreal. Bagi Tuchel, tim asal Spanyol selalu memiliki kejutan yang bisa merugikan tim lawan.
“Bermain dengan tim Spanyol, anda harus sangat berhati-hati. Mereka menyukai permainan ini dan biasa memainkan pertandingan untuk menguasai bola, serta mereka berlaga dengan sangat-sangat berani.”
“Jadi, saya pikir mereka akan melakukan pendekatan pada pertandingan ini tanpa beban. Namun, apa yang lebih baik dibandingkan memulai musim dengan final di kompetisi Eropa. Kami akan sangat-sangat serius menghadapinya untuk membawa pulang trofi,”
Liga Super Eropa 2021 berlangsung di Belfast, Irlandia Utara. Laga ini mempertemukan juara Liga Champions, Chelsea melawan juara Liga Europa, Villarreal.
Sebelumnya, UEFA mempertimbangkan akan menggelar pertandingan di Istanbul Turki sebagai kompensasi batalnya kota tersebut menjadi tuan rumah Final Liga Champions musim 2020-2021 lalu.
Namun, Asosiasi Sepak Bola Irlandia Utara menyatakan UEFA telah menyatakan Stadion Windsor Park, Belfast yang akan menjadi tempat pertandingan.
“Kami puas UEFA telah memastikan pertanidngan akan berlangsung di Belfast. Kami akan terus melakukan kontak dengan UEFA terkait hal ini,” jelas Ketua Asosiasi Sepak Bola Irlandia, Patrick Nelson beberapa waktu lalu.
Stadion Windsor Park memiliki kapasitas 18.434 penonton. Saat final Liga Champions 2020-2021 antara Chelsea dan Manchester City beberapa waktu lalu di Stadion Do Dragao, Portugal jumlah penonton yang hadir hanya sekitar 14 ribu orang. Stadion Do Dragao sendiri mampu menampung 65.647 penonton.
Football5Star.com, Indonesia – Pertandingan Chelsea vs Villareal pada ajang Piala Super Eropa 2021, Kamis (12/8/2021) dini hari WIB, punya arti tersendiri bagi Unai Emery. Pelatih Villarreal itu dipastikan punya ambisi lebih besar karena punya misi tersendiri pada ajang yang satu ini.
Bagi Emery, Piala Super Eropa bukanlah ajang yang asing. Ini adalah kali ketiga dia berkiprah di ajang yang mempertemukan juara Liga Champions dengan juara Liga Europa tersebut. Nah, pada dua kesempatan terdahulu, dia selalu gagal membawa timnya meraih kemenangan dan menggondol trofi juara.
Getty Images
“Saya ingin memenangi Piala Super Eropa karena sejauh ini belum pernah melakukannya. Saya sudah dua kali tampil (pada 2014 dan 2015 bersama Sevilla) dan kedua-duanya kalah. Ini tentu akan jadi cara hebat mengakhiri musim lalu” kata Unai Emery seperti dikutip Football5Star.com dari laman resmi UEFA.
Pada dua kesempatan terdahulu, Emery bersama Sevilla dibuat gigit jari oleh sesama klub Spanyol. Pada edisi 2014, timnya dikalahkan Real Madrid 0-2. Brace Cristiano Ronaldo membuat mereka tersungkur. Setahun kemudian, mereka kalah 4-5 dari Barcelona. Gol Pedro Rodriguez pada menit ke-115 jadi penentunya.
Hat-trick di Piala Super Eropa 2021?
Kembali berlaga di Piala Super Eropa, Emery masuk jajaran pelatih yang paling sering tampil pada ajang ini. Dia antara lain sejajar dengan Carlo Ancelotti dan Pep Guardiola. Mereka pun hanya kalah dari Sir Alex Ferguson yang empat kali mendampingi klubnya pada ajang ini.
Emery harus hati-hati. Sebabnya, dia potensial membukukan rekor buruk, yakni jadi pelatih pertama yang menelan tiga kekalahan pada ajang ini. Hal itu berkebalikan dengan Ancelotti dan Guardiola. Kedua pelatih itu selalu menang dalam 3 kesempatan berlaga pada ajang yang satu ini.
Getty Images
Emery sepenuhnya sadar, tidak akan mudah bagi Villarreal menjadi kampiun. Namun, dia sangat bersemangat. Misinya bukan hanya mengakhiri kesialan di Piala Super Eropa saat menangani Sevilla, melainkan juga mengharumkan Villarreal, LaLiga, dan Spanyol.
“Kami lagi-lagi berkesempatan mencetak sejarah dan meraih sesuatu yang indah jelang musim baru,” kata Emery. “Kami akan bermain untuk juara dengan menghadapi tim terbaik dunia. Itu harusnya membuat kami bergairah. Kami sangat bangga bisa jadi wakil Spanyol dan LaLiga di sini.”
Football5Star.com, Indonesia – Kamis (12/8/2021) dini hari WIB, sebuah laga menarik akan tersaji di Stadion Windsor Park, Belfast, Irlandia Utara. Chelsea dan Villarreal akan berhadapan pada ajang Piala Super Eropa. Sejak digelar oleh UEFA pada 1973, ini adalah edisi yang ke-46 karena sempat 3 kali tak digelar, yakni pada 1974, 1981, dan 1985.
Pada awalnya, ajang ini mempertemukan juara Piala Champions, kompetisi antarjuara liga, dengan juara Piala Winners, kompetisi antarjuara cup competition lokal. Namun, sejak 2000 seiring penghapusan Piala Winners, ajang ini mempertemukan juara Piala Champions -kemudian berganti jadi Liga Champions- dengan juara Piala UEFA yang kemudian berganti lagi menjadi Liga Europa.
Di samping sempat tiga kali tak digelar dan perubahan peserta, masih ada banyak hal menarik menyangkut ajang yang satu ini. Berikut ini, Football5Star.com menyajikan 5 fakta menarik Piala Super Eropa. Tentu saja, beberapa poin menyangkut Chelsea vs Villarreal yang akan bertanding pada edisi kali ini.
1. Spanyol Berjaya di Piala Super Eropa
theguardian.com
Sejak digelar pada 1973, wakil-wakil Spanyol sangat berjaya di Piala Super Eropa. Dalam 45 gelaran terdahulu, 15 kali gelar juara diraih oleh klub asal Negeri Matador. Pada 2009 hingga 2018, hanya sekali gelar juara tak diraih klub Spanyol, yaitu saat Bayern Munich mengalahkan Chelsea pada 2013.
Dari 45 gelaran, tercatat 23 kali laga pada ajang ini diwarnai kehadiran klub Spanyol, entah sebagai juara Liga Champions, Piala Winners atau Liga Europa. Bahkan, 5 kali tersaji all Spanish finals, yakni pada 2006, 2014, 2015, 2016, dan 2018. Sepanjang sejarah, Villarreal jadi klub ke-7 Spanyol yang berlaga pada ajang ini.
2. Juara Liga Champions Lebih Dominan
sportin.gr
Berdasarkan status yang disandang saat menjalani Piala Super Eropa, juara Liga Champions terlihat lebih dominan. Dari 45 gelaran terdahulu, 25 kali juara Piala Champions atau Liga Champions yang tampil sebagai pemenang. Dalam 8 gelaran terakhir, hanya sekali juara Liga Champions kalah, yaitu saat Real Madrid ditaklukkan Atletico Madrid pada 2018.
Bagaimana dengan juara Piala UEFA dan Liga Europa? Dari 21 edisi sejak 2000, hanya 8 kali juara ajang ini yang mampu menaklukkan juara Liga Champions. Lima kali di antaranya adalah klub asal Spanyol. Rinciannya, Atletico Madrid sebanyak 3 kali serta Valencia dan Sevilla masing-masing satu kali.
Menilik gelaran Piala Super Eropa dalam beberapa tahun terakhir, pertandingan kerap tak usai dalam 90 menit. Sejak 2013, tercatat hanya 2 kali sang pemenang sudah dipastikan saat peluit akhir babak kedua ditiup wasit. Itu terjadi pada 2014 saat Real Madrid menang 2-0 atas Sevilla dan 2017 ketika Los Blancos mengalahkan Manchester United 2-1.
Secara total, sejak 1973, tercatat ada 11 pertandingan pada ajang ini yang harus melalui babak perpanjangan waktu. Namun, dari jumlah itu, hanya dua laga yang pemenangnya harus ditentukan lewat adu penalti. Itu terjadi pada 2013 dan 2019. Pada dua edisi tersebut Chelsea kalah dari Bayern Munich dan Liverpool setelah imbang 2-2 dalam 120 menit.
4. Inggris vs Spanyol Tersering
reddevilarmada.com
Pertarungan Chelsea vs Villarreal pada Piala Super Eropa 2021 kian menguatkan rivalitas Inggris vs Spanyol di ajang ini. Sejak 1973, ini adalah kali ketujuh wakil Inggris dan wakil Spanyol bersua pada ajang ini. Di belakang Inggris vs Spanyol ada all Spanish finals yang tersaji sebanyak 5 kali.
Dari 6 edisi sebelumnya, kedudukan imbang 3-3. Tiga kemenangan wakil Spanyol digapai Valencia pada 1980, Atletico Madrid pada 2012, dan Real Madrid pada 2017. Adapun tiga kemenangan wakil Inggris diraih Nottingham Forest pada 1979, Aston Villa pada 1982, dan Chelsea pada 1998.
5. Villarreal Peserta ke-38
zimbio.com
Gelaran Piala Super Eropa 2021 terbilang menarik karena keberadaan Villarreal yang berstatus juara Liga Europa 2020-21. The Yellow Submarine adalah muka baru. Mereka jadi tim ke-38 yang bertanding pada ajang ini sejak pertama kali digelar pada 1973. Maklum saja, trofi Liga Europa juga merupakan trofi pertama mereka sepanjang sejarah.
Sudah lumayan lama ajang yang mempertemukan juara Liga Champions dengan Juara Liga Europa ini tak diwarnai muka baru. Sebelum The Yellow Submarine, muka baru terakhir adalah Inter Milan pada 2010. Sebelumnya, Zenit St. Petersburg pada 2008 dan Shakhtar Donetsk pada 2009 juga berstatus muka baru. Dari ketiga tim itu, hanya Zenit yang lantas juara.
Stadion Windsor Park, Kamis (12/8/2021) Pukul 02.00 WIB
Football5star.com, Indonesia – Chelsea akan menghadapi Villarreal dalam laga kompetitif perdananya pada musim 2021-22. Laga Piala Super Eropa antara Chelsea vs Villarreal rencananya akan digelar di Stadion Windsor Park, Belfast, Irlandia Utara pada Kamis (12/8) dinihari WIB.
Tampil sebagai jawara Liga Champions, Chelsea akan menjalani laga ini dengan status tim unggulan. Akan tetapi, mereka tidak bisa meremehkan Villarreal yang secara mengejutkan berhasil mengalahkan Manchester United di laga final Liga Europa 2020-21.
Meski tampil sebagai tim unggulan, Chelsea dihantui rekor buruk ketika tampil di Piala Super Eropa. Pasalnya, mereka gagal keluar sebagai pemenang dalam tiga penampilan terakhirnya di ajang Piala Super Eropa. Sementara, ini merupakan kali pertama Villarreal berhasil mendapat tiket berlaga di laga ini.
Ini adalah pertemuan pertama kedua tim sepanjang sejarah. Walaupun The Bluesmemiliki rekor yang kurang baik di kompetisi ini, Football5star tetap memprediksi skuat besutan Thomas Tuchel akan keluar sebagai jawara dan mengalahkan Villarreal dengan skor tipis, 1-0.
REKOR PERTEMUAN
TREN PERFORMA
Prediksi: Chelsea vs Villarreal 47
STATISTIK MENARIK
Villarreal gagal memetik kemenangan dalam enam laga uji coba jelang musim 2021-22.
Villarreal hanya mampu mencatat satu clean sheet dalam lima pertandingan terakhirnya.
Ini adalah kali pertama Villarreal tampil di Piala Sueper Eropa.
Unai Emery hanya berhasil meraih satu kemenangan dari lima pertandingan melawan Chelsea.
Chelsea berhasil memetik dua kemenangan dari tiga laga uji coba jelang musim 2021-22.
Chelsea gagal mencatat clean sheet dalam tiga laga uji coba jelang musim 2021-22.
Chelsea gagal meraih kemenangan dalam tiga partai Piala Super Eropa terakhirnya.
PELATIH
Laga Chelsea vs Villarreal kali ini merupakan pertemuan pertama antara Thomas Tuchel dengan Unai Emery.
Tuchel belum pernah menghadapi Villarreal.
Rekor Emery vs Chelsea: satu menang, satu imbang, tiga kalah.
WASIT
Laga Chelsea vs Villarreal kali ini akan dipimpin wasit asal Rusia, Sergey Karasev.
Ini merupakan laga kompetitif kedua yang dipimpin Karasev pada musim 2021-22.
Rekor Chelsea ketika diwasiti Karasev: satu kalah.
Karasev belum pernah memimpin jalannya laga yang melibatkan Villarreal.
PEMAIN KUNCI
CHELSEA:
Top Skorer: – Top Assist: – Top Rating: –
VILLARREAL:
Top Skorer: – Top Assist: – Top Rating:–
Statistik sepanjang musim 2020-21.
BERITA KEDUA TIM
Chelsea: Cesar Azpilicueta, Mason Mount, Ben Chilwell, Reece James, Thiago Silva dan Jorginho diragukan.
Villarreal: Etienne Capoue, Francis Coquelin, Geronimo Rulli, dan Vicente Iborra diragukan. Samuel Chukwueze dan Dani Parejo cedera. Pau Torres absen.
Football5Star.com, Indonesia – Sevilla harus mengakui keunggulan Bayern Munich pada Piala Super Eropa, Jumat (25/9/2020) dini hari WIB. Pada laga di Stadion Puskas Arena, Budapest, tim asuhan Julen Lopetegui kalah 1-2 lewat perpanjangan waktu.
Kekalahan itu dirasa tak adil oleh Lopetegui. Dia menilai Sevilla pantas menang. Menurut dia, Ivan Rakitic dkk. kalah hanya karena Bayern Munich punya sosok Manuel Neuer di bawah mistar gawang. Keberadaan kapten timnas Jerman itu membuat berbagai peluang emas Los Nervionenses mentah.
“Kami tak mampu memanfaatkan peluang dengan baik. Mereka punya kiper luar biasa pada diri Neuer,” ujar Julen Lopetegui selepas pertandingan Bayern Munich vs Sevilla seperti dikutip Football5Star.com dari laman resmi UEFA.
Getty Images
Lopetegui menambahkan, “Kekalahan selalu menyakitkan, apaladi di final dan terutama kali ini ketika kami punya kans menang. Kami berjuang keras dan mampu menyuitkan mereka, tapi mereka mendapatkan gol kemenangan saat sepertinya tak mungkin.”
Setidaknya dua kali Manuel Neuer membuat penyelamatan gemilang. Salah satunya peluang yang didapatkan Youssef En-Nesyri pada menit ke-88 dalam situasi satu lawan satu. Andai jadi gol, Sevilla yang juara Piala Super Eropa.
Seperti halnya Julen Lopetegui, Ivan Rakitic juga merasakan kekecewaan yang sama. Gelandang yang baru kembali dari Barcelona itu pun menunjuk Neuer sebagai faktor kesuksesan Bayern Munich di Piala Super Eropa kali ini.
“Malam ini, kita bisa menyaksikan betapa penting Neuer bagi mereka. Kami punya dua peluang emas untuk unggul, tapi dia menggagalkannya. Lalu, kami memberikan sepak pojok yang konyol dan mereka mencetak gol dari situ,” ujar Rakitic.
Lopetegui Tetap Banggakan Sevilla
Terlepas dari kekecewaan tersebut, Julen Lopetegui dan Rakitic sama-sama puas atas performa Sevilla pada laga melawan Bayern Munich. Mampu memaksa sang juara Liga Champions bermain hingga 120 menit adalah prestasi tersendiri.
“Saya sangat bangga atas tim ini. Saya bangga atas sikap, usaha, dan mentalitas mereka. Mereka selalu memegang keyakinan hingga akhir pertandingan,” kata Lopetegui.
Getty Images
Pelatih Sevilla itu lebih lanjut mengungkapkan, “Kami baru kembali berlatih selama 12 hari. Namun, kami mampu mengimbangi tim terbaik di Eropa dan memaksa mereka bermain hingga perpanjangan waktu.”
Senada dengan Julen Lopetegui, Rakitic berujar, “Setidaknya, kami dapat bangga atas penampilan kami menghadapi tim terbaik di Eropa. kami juga merasa sudah melakukan persiapan dengan baik untuk menjalani musim baru di liga.”
Akhir pekan nanti, Sevilla akan memulai perjalanan di kompetisi Liga Spanyol. Tim asuhan Julen Lopetegui dijadwalkan bertandang ke kandang Cadiz.
Football5Star.com, Indonesia – Bayern Munich menjuarai Piala Super Eropa setelah menang 2-1 atas Sevilla lewat perpanjangan waktu, Jumat (25/9/2020) dini hari WIB. Setelah kemenangan itu, Javi Martinez yang jadi penentu juara mendapatkan julukan baru dari Thomas Mueller.
Dalam pertandingan yang berlangsung di Stadion Puskas Arena, Javi Martinez jadi pahlawan Bayern. Tandukannya pada menit ke-104 membuat Bayern unggul 2-1 dan lantas memastikan diri tampil sebagai juara. Gol kemenangan itu mendapatkan apresiasi tinggi dari Mueller.
“Kami senang, ini sungguh tak dapat dipercaya. Kami sangat lelah setelah 120 menit melawan Sevilla, lawan yang tangguh. Kami berjuang keras dan menunjukkan sebagai tim bahwa kami punya mentalitas juara meskipun tak dalam permainan terbaik. Selamat kepada tim dan Javi Martinez, Mr. Super Cup kami,” kata Thomas Mueller seperti dikutip Football5Star.com dari laman resmi UEFA.
standard.co.uk
Julukan yang diberikan Mueller bukan tanpa sebab. Martinez memang selalu jadi sosok menentukan bagi Bayern Munich saat menjalani laga Piala Super Eropa. Pada 2013, dia juga mencetak gol penyeimbang jadi 2-2 tepat pada menit terakhir perpanjangan waktu melawan Chelsea. Die Roten lantas juara setelah memenangi adu penalti.
Status Martinez dalam dua laga Piala Super Eropa selalu sama, yakni pemain pengganti. Pada 2013, dia baru masuk saat pertandingan berjalan 56 menit dengan menggantikan Rafinha. Adapun pada laga di Puskas Arena, dia masuk menit ke-99 menggantikan Lucas Hernandez.
Martinez Selalu Tunjukkan Totalitas
Javi Martinez tentu saja senang menjadi Mr. Super Cup bagi Bayern. Dia menegaskan, meskipun jarang dimainkan, dia selalu berusaha tampil total setiap diberi kesempatan oleh pelatih.
“Aku selalu ingin memberikan 100% kepada Bayern dan aku menunjukkan hal itu pada hari ini. Meskipun hanya tampil 10 atau 15 menit, aku coba membantu tim dan aku hari ini melakukan itu dengan golku,” ujar Martinez. “Aku benar-benar bahagia merebut trofi ini untuk kali kedua. Aku juga mencetak gol pada 2013. Jadi, ini malam yang sungguh indah.”
fcbayern.com
Totalitas Martinez diakui oleh pelatih Hansi Flick. Dia mengungkapkan hal itu terkait rumor sang pemain akan kembali ke klub lamanya, Athletic Bilbao. Rumor transfer dan masa depan yang tak menentu ternyata tak membuat fokus gelandang bertahan asal Spanyol itu terganggu.
“Javi mencetak gol dan memenangkan kami. Kadang kala sepak bola menulis kisah-kisah seperti ini. Ini salah satu kisah yang indah. Pada Rabu lalu ada laporan dia berada di Bilbao, tapi malam ini dia mencetak gol kemenangan,” kata Flick.
Pujian bagi Javi Martinez juga datang dari kapten Manuel Neuer. Sang kiper tak pernah meragukan kemampuan pemain berumur 32 tahun itu. “Aku senang ketika pelatih memasukkan Javi karena aku tahu betapa bagus dia dengan kepalanya saat set piece,” ucap dia.
Football5star.com, Indonesia – Bayern Munich membuktikan diri sebagai klub terkuat di Eropa. Menghadapi Sevilla pada Piala Super Eropa, Jumat (25/9/2020) pasukan Hansi Flick menang tipis 2-1.
Bayern Munich
mampu menguasai pertandingan. Bahkan laga berjalan dua menit kerja sama Bejamin
Pavard dengan Thomas Mueller nyaris membuahkan hasil.
Tapi justru Sevilla yang mampu mencetak gol leih dulu. Pelanggaran yang dilakukan David Alaba terhadap Ivan Rakitic di kotak terlarang pada menit ke-11 membuat wasit menunjuk titik putih.
@ChampionsLeague
Lucas
Ocampos yang maju sebagai eksekutor sukses membuka skor. Kendati tertinggal,
Bayern tetap tampil tenang. Sedangkan Sevilla makin terbebani dengan keunggulan
tersebut sehingga menyebabkan beberapa kesalahan.
Setelah mendapatkan
beberapa peluang melalui Leroy Sane dan Robert Lewandowski, Die Roten akhirnya
mampu menyamakan kedudukan. Asist Lewandowski berhasil disambut Leon Goretzka
untuk menutup babak pertama dengan skor 1-1.
Pada awal
babak kedua Bayern sejatinya mampu membalikkan keadaan. Namun, gol Lewandowski
dianulir VAR setelah terjebak offside.
Pasukan Hansi
Flick terus mengurung pertahanan Sevilla. Thomas Mueller mendapat peluang emas
untuk membalikkan keadaan pada menit ke-79. Tapi tendangannya masih bisa
ditepis Yassine Bounou.
Tujuh menit
jelang laga berakhir, Bounou kembali membuat penyelamatan gemilang. Kali ini
dia menghalau tendangan Robert Lewandowski.
Memasuki menit ke-88, Sevilla yang mendapatkan peluang emas. Lolos dari kawalan pemain lawan, Youssef En-Nesyri sudah berhadapan satu lawan satu dengan Manuel Neuer. Namun, tendangan sang bomber mampu ditepis kapten Bayern itu.
Tak ada gol
tambahan lagi selama 90 menit membuat laga berlanjut ke babak ekstra time. Di sinilah
The Bavarian membuktikan kelasnya. Mereka sukses mencetak gol kemenangan lewat
sundulan Javi Martinez pad amenit ke-104.
Walaupun laga tetap ketat hingga akhir, tidak ada gol lagi yang tercipta. Menang 2-1, Bayern Munich sukses melengkapi tahun 2020 dengan status baru. Yakni juara Piala Super Eropa.
Football5star.com, Indonesia – Jerome Boateng siap membawa Bayern Munich juara di Piala Super Eropa, Jumat (25/9/2020) dinihari WIB. Selaku juara Liga Champions timnya akan menghadapi Sevilla selaku kampiun Liga Europa.
Kendati cukup
percaya diri, ada satu hal yang masih menghantui Jerome Boateng. Yaitu masa
lalu pada Piala Super Eropa 2013 silam.
Saat itu Die Roten memang mampu menang atas Chelsea. Namun, kemenangan diraih lewat babak adu penalti. ini pula yang diharapkan tidak terulang lagi oleh sang bek.
fcbayern.com
“Saya harap
itu tidak terjadi lagi. Tapi jika harus terjadi saya tahu tim kami siap. Kami dalam
kondisi yang baik dan bisa bermain lebih dari 90 menit. Ini akan jadi laga yang
menarik dan kami ingin memenangkannya dalam waktu normal,” kata Boateng di
laman resmi klub, Kamis (24/9/2020).
“Tapi Anda
tidak pernah tahu apa yang akan terjadi dalam sepak bola. Yang penting adalah
bermain bagus, tampil sesuai level kami dan memenuhi kebutuhan kami untuk diri
sendiri. Kalau sudah begitu kami punya kesempatan,” ia menambahkan.
Adapun Bayern
Munich punya catatan bagus saat menghadapi Sevilla. Dari dua pertemuan
sebelumnya mereka tidak pernah mencatatkan kekalahan.
Die Roten meraih satu kemenangan dan sekali imbang. Hasil tersebut didapat pada pertemuan mereka di babak perempat final Liga Champions 2017-2018.
Football5star.com, Indonesia – Bayern Munich akan menghadapi Sevilla di Piala Super Eropa, Jumat (25/9/2020) dinihari WIB. Pada laga di Budapest ini Jerome Boateng dkk tetap mengincar juara.
Peluang Bayern Munich untuk menang cukup terbuka lebar. Dari segi kekuatan tim, mereka lebih unggul dari Sevilla. Selain itu raksasa Jerman adalah juara Liga Champions.
Bagi Jerome Boateng, ajang Piala Super Eropa harus dimenangkan. Ia mengatakan klub sebesar Bayern selalu lapar untuk memangkat trofi.
@JeromeBoateng
“Ini
pertandingan besar dengan gelar berikutnya yang dipertaruhkan. Dan kami datang
ke sini untuk memenangkannya. Kami selalu lapar dan menginginkan gelar ini
untuk diri kami sendiri,” kata Boateng di laman resmi klub, Kamis (24/9/2020).
“Tapi
Sevilla adalah tim yang kuat. Saya pikir ini akan menjadi pertandingan yang
bagus dan kami menantikannya. Suasana tim juga sangat bagus, begitu juga dengan
pemain baru,” ia menambahkan.
Bayern Munich
memiliki waktu istirahat yang lebih singkat dibanding Sevilla. Ketika klub
Spanyol masih absen pada laga pembuka LaLiga, Die Roten sudah bermain di
Bundesliga akhir musim lalu.
Kendati begitu, Jerome Boateng menganggap ini sebagai keuntungan untuk timnya. “ Memang kami punya waktu istirahat lebih sedikit, tapi semua baik-baik saja,” lanjutnya.
“Kami sudah lakoni laga pertama yang hebat melawan Schalke 04. Kami punya momentumnya dan ingin membawa itu ke Piala Super Eropa nanti,” tutup Boateng.
Football5star.com, Indonesia – Ivan Rakitic kemungkinan besar akan lakoni debut bersama Sevilla pada Piala Super Eropa, Jumat (25/9/2020) dinihari WIB. Pada laga di Budapest nanti, klub barunya itu akan menghadapi Bayern Munich.
Bagi Ivan
Rakitic, bermain di Piala Super Eropa sangat menyenangkan. Apalagi dia kembali
berseragam Sevilla, klub yang turut membesarkan namanya.
“Saya sangat senang. Saya merasa sangat bangga bisa mewakili Sevilla di final lagi, saya tahu apa artinya ini. Rasa gugup mulai muncul, tapi secara perlahan saya merasa positif dan sangat bersemangat bisa bermain di final,” kata gelandang asal Kroasia di laman resmi klub, Kamis (24/9/2020).
@SevillaFC
“Saya tidak
berpikir kami perlu mengubah banyak hal meski lawan yang dihadapi Bayern
Munich. Final dimainkan untuk dimenangkan dan itulah yang akan kami lakukan,”
sambung pemain yang digaet dari Barcelona itu.
Lebih lanjut,
Rakitic mengaku tidak gentar menghadapi Bayern Munich. Menurutnya, Sevilla juga
memiliki kans yang sama untuk menang.
“Bayern
sudah menunjukkan kemampuannya dan kami mengucapkan selamat kepada mereka yang
memenangkan Liga Champions. Tapi besok adalah pertandingan lain saya yakin
mereka akan berpikir bagaimana cara menghadapi kami,” imbuhnya.
“Kami akan melakukan segalanya untuk menunjukkan permainan terbaik. Kami tahu semuanya masih mungkin terjadi dan kami akan mempersulit mereka dan berjuang memenangkan trofi ini,” tutup Ivan Rakitic.
Football5star.com, Indonesia – Sevilla akan menghadapi Bayern Munich pada Piala Super Eropa, Jumat (25/9/2020) dinihari WIB. Secara kualitas para pemain, juara Liga Europa itu memang kalah dari juara Liga Champions.
Kendati demikian, hal tersebut tidak membuat Fernando Reges gentar. Dia memang mengakui laga di Budapest nanti akan berjalan sulit untuk Sevilla. Namun, dia menolak untuk menyerah.
Sang gelandang justru berikrar akan melakukan segalanya demi mengalahkan Bayern Munich. Apalagi menurutnya semua kemungkinan masih bisa terjadi.
@SevillaFC_ENG
“Ini akan menjadi pertandingan yang hebat. Kami akan memberikan yang terbaik di lapangan. Kami tahu betapa sulitnya pertandingan ini,” kata Fernando seperti dikutip Football5star dari laman resmi klub, Kamis (24/9/2020).
“Bayern
Munich memiliki tim yang hebat. Kami rendah hati dan kami akan melakukan
segalanya utnuk menang. Lagi pula kami juga memiliki kualitas yang dibutuhkan,”
ia menambahkan.
Pada Piala
Super Eropa kali ini, Die Roten lebih diuntungkan. Pasalnya mereka sudah
menjalani pertandingan kompetitifnya di Bundesliga.
Bahkan pada
laga pembuka Bundesliga akhir pekan lalu pasukan Hansi Flick menang besar 8-0
atas Schalke 04. Hal ini pula yang belum dirasakan Sevilla.
Klub asuhan Julen Lopetegui belum lagi memainkan laga kompetitifnya usai final Liga Europa. Mereka juga belum tampil di LaLiga yang sudah mulai akhir pekan lalu karena masih mendapat waktu istirahat tambahan.
Football5Star.com, Indonesia – Sevilla akan menjalani laga melawan Bayern Munich pada laga Piala Super Eropa, Jumat (25/9/2020) dini hari WIB. Jelang pertandingan, Los Nervionenses mendapat dukungan dari legenda Kroasia, Davor Suker. Top Skorer Piala Dunia 1998 itu berharap Ivan Rakitic cs. membuat kejutan.
Pada laga Piala Super Eropa nanti, Sevilla memang bukan unggulan. Berbagai rumah taruhan lebih menjagokan Bayern Munich yang akan membawa pulang trofi. Salah satunya tentu karena mereka baru saja berpesta 8-0 pada laga pembuka Bundesliga.
Davor Suker tak menutup mata terhadap fakta tersebut. Namun, menurut dia, label favorit bukan jaminan menang. Dia melihat Ivan Rakitic cs. punya potensi untuk membuat kejutan. Itulah yang diharapkan tersaji di Stadion Puskas Arena nanti.
“Bayern memang favorit. Namun, jika Sevilla tetap tampil dengan sangat kompak seperti yang diperlihatkan selama ini, saya harap mereka membuat kejutan dan menang,” urai Davor Suker seperti dikutip Football5Star.com dari Diario de Sevilla.
Lebih lanjut, Suker memberikan wejangan. Menurut dia, tim asuhan Julen Lopetegui harus tampil seperti saat melawan Inter Milan pada final Liga Europa. “Sevilla telah menunjukkan dapat berjuang dengan penuh kekompakan di lapangan. Sekarang, tinggal tambahkan unsur menikmati permainan,” kata dia.
Sevilla Dihantui Masa Lalu
Davor Suker sengaja mendatangi tempat yang dijadikan markas Los Nervionenses pada laga Piala Super Eropa kali ini. Kedatangannya disambut sukacita. Dia pun menerima hadiah berupa kostum Ivan Rakitic yang ditandatangani semua pemain.
Untuk gelandang yang baru memutuskan pensiun dari timnas Kroasia itu, Suker tak lupa memanjatkan pengharapan. “Karena tak lagi dapat menikmati aksinya di timnas, saya mendoakan agar dia selalu beruntung. Semoga dia tak cedera dan mampu menolong Sevilla karena saya tahu dia sudah pulang ke rumah,” ujar pria yang juga sempat membela Real Madrid itu.
Kedatangan dan dukungan Suker tidaklah mengherankan. Dia bisa dikatakan sebagai salah satu legenda Sevilla. Dari 1991 hingga 1996, dia tak membela panji Los Nervionenses. Dia antara lain pernah bahu-membahu bersama Diego Simeone, Diego Maradona, dan Direktur Olahraga Sevilla saat ini, Monchi.
Dukungan dari Davor Suker jadi suntikan motivasi tersendiri bagi Sevilla pada Piala Super Eropa melawan Bayern nanti. Pasalnya, Los Nervionenses dihantui masa lalu. Dalam empat kesempatan terakhir, mereka selalu gagal meraih trofi. Pada 2007, mereka dikalahkan AC Milan. Berikutnya, Los Nervionenses kalah dari Real Madrid pada 2014 dan 2016 serta ditaklukkan Barcelona pada 2015.
Jelang Piala Super Eropa, Hansi Flick Puji Sevilla 76
Football5Star.com, Indonesia – Pelatih Bayern Munich, Hansi Flick, menyebut bahwa Sevilla pantas menjadi juara Liga Europa musim lalu jelang laga Piala Super Eropa. Flick juga memberi tahu keadaan terkini dari Robert Lewandowski dan Javi Martinez.
Bayern akan bermain di Piala Super Eropa dengan status juara Liga Champions musim lalu dan akan berhadapan dengan Sevilla, juara Liga Europa musim lalu. Flick berharap laga akan berjalan menarik.
“Sevilla pantas memenangkan final Liga Europa. Mereka tim yang sangat dewasa dan sangat bagus secara taktik. Saya mengharapkan pertandingan hebat, pertandingan menarik, dengan banyak dinamisme dan intensitas,” ucap Flick seperti dilansir Football5Star.com dari akun media sosial Bayern.
fussballtransfers.com
Flick melanjutkan, “saya berasumsi bahwa Lewandowski akan dapat menyelesaikan sesi latihan dan semua orang yang pergi (ke Budapest) sepenuhnya fit. Adapun Javi, kami harus melihat bagaimana jalannya permainan. Saya berencana bersamanya karena Anda selalu dapat mengandalkannya 100 persen.”
Sang kapten Manuel Neuer berkomentar soal adanya fans dalam laga tersebut walaupun dalam jumlah terbatas. Kiper timnas Jerman itu juga mengingat saat Bayern mengalahkan Chelsea di Piala Super Eropa 2013.
“itu bukan sesuatu yang baru bagi kami, kami mengalami situasi yang berbeda dan selalu beradaptasi. Besok tidak terkecuali. Kami tidak tahu persis apa yang diharapkan, tetapi fokus kami adalah pada permainan. Kami menerima situasi di stadion dan di tribun,” kata Neuer.
Mantan kiper Schalke itu melanjutkan, “ini laga yang spesial bagi saya. Kami memiliki kesempatan untuk bermain melawan Chelsea pada 2013 dan itu adalah momen yang sangat diingat, tanya saja orang-orang yang ikut terlibat.”
Pasukan Hansi Flick akan berhadapan dengan Sevilla pada Jumat (25/9/20) dini hari.
Football5Star.com, Indonesia – Julen Lopetegui, pelatih Sevilla, antusias menatap laga melawan Bayern Munich pada laga Piala Super Eropa, Jumat (25/9/2020) dini hari WIB. Dia menegaskan, Los Nervionenses tak takut menghadapi tim asuhan Hansi Flick yang luar biasa pada musim lalu.
Julen Loetegui tak menutup mata terhadap kehebatan Bayern Munich. Bagaimanapun, raihan treble winner adalah hal istimewa. Namun, hal itu bukan berarti Sevilla harus takut dan menyerah sebelum bertanding.
“Memperebutkan Piala Super Eropa bukan kesempatan yang ada setiap hari. Apalagi menghadapi lawan hebat seperti Bayern yang menjuarai liga domestik, piala liga, dan Liga Champions secara brilian,” kata Julen Lopetegui seperti dikutip Football5Star.com dari Diario As.
Lopetegui menambahkan, “Ini adalah soal menghadapi tim terbaik dunia saat ini. Namun, kami tak akan lempar handuk. Kami sangat respek dan mengagumi mereka, tapi kami juga penuh kebanggaan, ambisius, dan sangat bersemangat.”
Eks pelatih timnas Spanyol dan Real Madrid itu menilai laga nanti akan sangat sulit bagi Sevilla. Namun, dia menandaskan, selalu ada harapan untuk menang dan meraih trofi Piala Super Eropa. Sebagus apa pun lawan, kans itu selalu ada.
Adapun soal Bayern, Lopetegui menunjuk dua hal yang jadi kekuatan. “Mereka adalah tim dengan begitu banyak talenta individual. Lalu, mereka juga punya pelatih yang pantas mendapatkan kredit atas caranya menangani tim dan mengubah peruntungan dengan memberikan identitas dan arti penting kerja sama tim,” urai dia.
Lopetegui Takkan Ubah Gaya Main Sevilla
estadioesportivo.com
Sementara itu, mengenai resep untuk laga Piala Super Eropa nanti, Julen Lopetegui mengaku tak akan mengubah apa pun. Dia menilai gaya main Sevilla musim lalu sudah bagus dan terbukti sukses dengan menjuarai Liga Europa dengan mengalahkan Inter Milan pada laga final.
“Kami saat ini telah lebih padu. Kami tampil ofensif, tapi kebobolan sangat sedikit gol. Kami selalu coba mencari peluang untuk melakukan serangan balik dan pada saat bersamaan bertahan di kedua sisi. Kami selalu berani mengambil risiko dan berkomitmen untuk melakukannya dengan baik,” ujar Lopetegui lagi.
Laga Piala Super Eropa 2020 akan berlangsung di Stadion Paskas Arena, Budapest, Hungaria. Baik bagi Hansi Flick maupun Julen Lopetegui, ini merupakan kesempatan pertama berlaga pada laga yang mempertemukan juara Liga Champions dan Liga Europa tersebut.
Prediksi: Bayern Munich vs Sevilla 87Prediksi: Bayern Munich vs Sevilla 88
PREDIKSI HASIL
FootballPredictions Bayern 3-1 Sevilla
SportsMole Bayern 3-1 Sevilla
WhoScored Bayern 3-1 Sevilla
FOOTBALL5STAR Bayern 4-1 Sevilla
Puskas Arena, Jumat (25/9/2020) Pukul 02.00 WIB
Football5Star.com, Indonesia – Setelah megawali Liga Jerman 2020-21 dengan gemilang, Bayern akan ditantang Sevilla dalam partai Piala Super Eropa. Pertandingan Bayern vs Sevilla akan digelar di Puskas Arena, Hungaria, pada Jumat (25/9) dinihari WIB.
Pertandingan ini merupakan laga kompetitif kedua Bayern pada musim 2020-21. Pada pertandingan kompetitif perdananya akhir pekan lalu, FC Hollywoodberhasil mengalahkan Schalke 04 dengan skor telak, 8-0.
Sementara, pertandingan ini menjadi laga kompetitif perdana Sevilla di musim 2020-21. Los Rojiblancos mendapat dispensasi dari operator Liga Spanyol dan baru akan memulai perjalanannya di kompetisi domestik akhir pekan nanti.
Bayern menjadi tim unggulan di ajang Piala Super Eropa 2020. Pasalnya, armada Hansi Flick memiliki skuat yang lebih mentereng serta sudah teruji kebolehannya. Football5star.com memprediksi Bayern akan meraih kemenangan telak dengan skor 4-1.
REKOR PERTEMUAN
Prediksi: Bayern Munich vs Sevilla 89
TREN PERFORMA
Prediksi: Bayern Munich vs Sevilla 90Prediksi: Bayern Munich vs Sevilla 91
STATISTIK MENARIK
Partai ini menjadi pertemuan ke-3 antara Bayern dan Sevila. Dalam dua pertemuan sebelumnya, Bayern tak terkalahkan (satu menang, satu imbang).
Bayern dan Sevilla sama-sama memiliki rekor kemenangan 100% dalam lima pertandingan terakhirnya.
Tim-tim asal Spanyol punya rekor gemilang di ajang Piala Super Eropa (15 kali juara)
Hanya ada satu tim Jerman yang berhasil menjadi juara Piala Super Eropa (Bayern, 2013)
PELATIH
Pertandingan Bayern vs Sevilla kali ini merupakan pertemuan perdana antara Hansi Flick dengan Julen Lopetegui.
Flick belum pernah menghadapi Sevilla.
Rekor Lopetegui vs Bayern: satu menang, satu kalah.
WASIT
Pertandingan Bayern vs Sevilla kali ini akan dipimpin wasit asal Inggris, Anthony Taylor.
Rekor Bayern ketika diwasiti Taylor: dua menang.
Rekor Sevilla ketika diwasiti Taylor: satu menang, satu imbang.
BERITA KEDUA TIM
Bayern: Tanguy Kouassi cedera. Kingsley Coman dan David Alaba diragukan.
UEFA Resmi Mengizinkan Adanya Penonton di Laga Piala Super Eropa 95
Football5Star.com, Indonesia – UEFA resmi mengkonfirmasi bahwa laga Piala Super Eropa 2020 antara Bayern Munich vs Sevilla boleh dihadiri penonton. Tapi, UEFA hanya mengizinkan penonton sebanyak 30 persen dari kapasitas Stadion Puskas.
UEFA Super Cup atau Piala Super Eropa adalah pertandingan yang mempertemukan juara Liga Champions melawan juara Liga Europa. Pertandingan ini akan diadakan pada 25 September di Stadion Puskas, Budapest. Stadion Puskas memiliki kapasitas 67,215. Dengan begitu, 20,164 penonton dibolehkan hadir pada laga itu. Laga ini akan menjadi laga uji coba penonton pertandingan UEFA.
🏟️ The 2020 UEFA Super Cup will be played in Budapest in front of spectators – up to 30% of the capacity of the stadium.
“Komite Eksekutif UEFA hari ini memutuskan untuk mengizinkan Piala Super Eropa 2020 yang dimainkan pada 24 September 2020 (waktu setempat), di Budapest dengan jumlah penonton yang dikurangi sampai 30 persen kapasitas stadion,” tulis peryataan UEFA seperti dilansir Football5Star.com dari laman resminya.
Pertandingan ini akan mempertemukan juara Liga Champions 2020, Bayern Munich dengan juara Liga Europa 2020, Sevilla. Bayern sendiri sudah pernah memenangkan piala ini pada 2013 lalu dimana mereka mengalahkan Chelsea dalam babak adu penalti setelah imbang 2-2. The Bavarians kalah tiga kali pada kompetisi ini, 1975, 1976, dan 2001.
Untuk Sevilla, mereka memenangkan piala ini satu kali pada 2006, saat itu mereka mengalahkan Barcelona 3-0. Tapi mereka selalu kalah di 4 edisi saat mereka memenangkan Liga Europa, 2007, 2014, 2015, dan 2016.
Football5star.com, Indonesia – Sungguh mujur nasib kiper baru Liverpool, Adrian San Miguel. Ia menjadi pahlawan keberhasilan anak asuh Juergen Klopp merengkuh trofi Piala Super Eropa.
Pada pertandingan yang yang berlangsung di Stadion Vodafone,
Istanbul, Turki, Kamis (15/8/2019), Adrian melakukan beberapa penyelamatan
gemilang. Puncaknya pun terjadi pada babak adu penalti ketika ia menahan
sepakan Tamy Abraham, yang sekaligus memastikan gelar Liverpool.
Keberhasilan itu pula yang membuat Juergen Klopp menganggap perjalanan karier mantan kiper West Ham United itu seperti karakter di sebuah film bernama Rocky Balboa. “Benar-benar cerita yang luar biasa, Adrian. Apa yang dia lakukan seperti Rocky Balboa setelah di kalah melawan Apollo Creed,” ujarnya kepada BT Sport, Kamis (15/8/2019).
“Dia menjaga gawang dengan sangat baik. Performanya sangat
baik, saya tidak berpikir dia banyak meraih kemenangan dalam hidup, jadi saya
benar-benar bahagia melihatnya,” ia menambahkan.
Anggapan pelatih asal Jerman itu tentu sangat beralasan. Ya,
Adrian didatangkan Liverpool untuk menjadi pelapis Alisson Becker. Tapi
peruntungannya berubah 180 derajat karena Alisson mengalami cedera di laga
pembuka Premier League melawan Norwich City.
Kiper asal Spanyol langsung mencatatkan debutnya di laga pembuka Premier League, suatu keberuntungan yang tidak didapat Simon Mignolet sebelumnya. Kisah heroiknya kemudian mencapai puncak setelah ia langsung membawa Liverpool mengangkat gelar ketika dirinya baru memainkan dua pertandingan.
Football5Star.com, Indonesia – Pil pahit kembali harus ditelan Chelsea. Setelah dibantai 0-4 oleh Manchester United pada pekan pertama Premier League, anak-anak asuh Frank Lampard ditaklukkan Liverpool pada Piala Super Eropa, Kamis (15/8/2019) dini hari WIB. N’Golo Kante dkk. takluk lewat adu penalti setelah imbang 2-2 selama 120 menit.
Meskipun timnya harus kembali menelan pil pahit, Frank Lampard tak lantas larut dalam kekecewaan berlebihan. Dia menilai Chelsea telah menunjukkan perkembangan. Secara khusus, dia menyanjung N’Golo Kante yang tampil luar biasa sepanjang 120 menit laga di Vodafone Park, Istanbul.
Twitter @BeWarmers
“Dia belum mengikuti banyak sesi latihan dan ankle-nya bengkak pada Selasa malam. Namun, dia tetap ingin bermain dan mampu bertahan selama 120 menit. Anda bisa lihat apa yang dilakukanya untuk tim,” urai Frank Lampard selepas pertandingan seperti dikutip Football5Star.com dari Football London.
Mantan gelandang timnas Inggris itu yakin N’Golo Kante akan jadi sosok penting bagi Chelsea musim ini. “Dia adalah pemain dan karakter yang luar biasa. Dia selalu ingin bermain. Dia memang dikenal rendah hati dalam kehidupannya. Namun, di lapangan, dia adalah mesin,” ungkap manajer berumur 41 tahun itu.
N'Golo Kanté's #SuperCup by numbers vs. Liverpool:
120 minutes played 102 touches 84% pass accuracy 69 passes 8 take-ons 4 chances created 3 tackles 2 aerial duels won 1 interception 1 clearance 1 shot
Lebih lanjut, Frank Lampard mengatakan, “Dia akan melakukan lebih banyak lagi karena sekarang belum terlalu sering berlatih. Saya senang bekerja dengan dia. Saya menghormati dia sebagai pemain. Dia akan sangat berarti bagi kami.”
Seiring kedatangan Frank Lampard sebagai manajer baru pada awal musim ini, tanda tanya soal peran N’Golo Kante di Chelsea kembali mengemuka. Pasalnya, banyak pihak menilai pemain timnas Prancis itu tak tampil luar biasa saat digeser ke sisi kanan semasa ditangani Maurizio Sarri.
Football5Star.com, Indonesia – From zero to hero. From nobody to somebody. Kiranya begitulah kisah Adrian San Miguel del Castillo, kiper Liverpool. Berada di simpang jalan setelah lepas dari West Ham United, dia jadi pahlawan The Reds saat menjuarai Piala Super Eropa dengan mengalahkan Chelsea.
Pada pertandingan yang berlangsung di Stadion Vodafone Park, Istanbul, Kamis (15/8/2019) dini hari WIB, Adrian memang kebobolan dua gol. Namun, dia jadi pahlawan pada adu penalti dengan menahan tendangan eksekutor kelima Chelsea, Tammy Abraham.
“Selamat datang di Liverpool. Ini sungguh pekan yang gila bagiku,” kata Adrian setelah pertandingan seperti dikutip Football5Star.com dari Liverpool Echo. “Aku benar-benar bahagia untuk tim dan dapat bermain di sini. Aku bahagia untuk para fan. Ini pertandingan yang panjang dan aku bahagia.”
standard.co.uk
Secara khusus, dia juga membahas hukuman penalti yang diberikan wasit Stephanie Frappart saat dia dinilai menjatuhkan Tammy Abraham. Mengenai insiden pada menit ke-99 itu, dia yakin tak melakukan pelanggaran terhadap penyerang muda The Blues tersebut.
“Aku memang coba menghentikan dia. Sang penyerang ternyata cerdik. Dia sengaja mencari momen itu. Kupikir aku memang menyentuh dia, tapi dia pun menyentuhku. Tapi, tak apalah. Kami sekarang perlu menikmati malam ini,” ucap kiper berumur 32 tahun itu.
Baru tiba di Melwood pada 5 Agustus 2019, dia harus langsung mencicipi debut tiga hari kemudian saat Liverpool melawan Norwich City pada pekan pertama Premier League. Dia masuk pada menit ke-39 setelah Alisson Becker mengalami cedera otot betis.
Sepuluh hari kemudian, Adrian menjalani laga pertamanya sebagai starter saat The Reds menjalani Piala Super Eropa melawan Chelsea. Pertandingan itu harus berlangsung 120 menit dan hasilnya ditentukan adu penalti setelah imbang 2-2.
Football5Star.com, Indonesia – Sadio Mane memang tak ambil bagian saat Liverpool menjalani adu penalti lawan Chelsea pada Piala Super Eropa, Kamis (15/8/2019) dini hari WIB. Namun, dia tetaplah pahlawan The Reds. Selain itu, dia pun menyita perhatian berkat aksi simpatik yang dilakukannya.
Sebelum pertandingan memasuki adu penalti, Sadio Mane tampil apik bagi Liverpool. Dia memborong dua gol The Reds. Gol pertama pada menit ke-48 menyamakan kedudukan jadi 1-1. Adapun gol kedua saat pertandingan berjalan 95 menit menjadikan kedudukan 2-1.
standard.co.uk
Aksi penyerang asal Senegal itu berakhir setelah manajer Juergen Klopp memutuskan untuk membuat pergantian pada menit ke-103. Dia ditarik ke luar dan digantikan Divock Origi. Alhasil, dia hanya jadi penonton kala adu penalti berlangsung.
Satu hal yang menarik, Sadio Mane melakukan aksi simpatik saat berada di bangku cadangan. Dengan wajah serius, dia memanggil seorang ball boy. Dia lantas mengambil jersey dari balik punggungnya dan melemparkannya ke arah sang ball boy sambil tersenyum. Tak hanya itu, dia pun memberikan pelukan hangat.
Aksi simpatik penyerang berumur 27 tahun itu pun tak pelak mendapatkan pujian dari warganet. Sebagian besar mengaku sangat terkesan oleh kerendahan hati mantan pemain Southampton tersebut. Hal itu bahkan dilontarkan oleh orang-orang yang mengaku bukan fan Liverpool.
Di samping sanjungan, ada juga yang menyoroti ketengilan Sadio Mane saat melakukan aksi simpatik tersebut. Sorotan tertuju pada caranya memanggil sang ball boy yang seperti hendak memarahi atau menghukum. Padahal, dia justru hendak memberikan hadiah yang akan jadi kenangan manis sepanjang hayat ball boy itu.
Football5Star.com, Indonesia – Stephanie Frappart menorehkan sejarah pada Kamis (15/8/2019) dini hari WIB. Hari itu, dia menjadi perempuan pertama yang mewasiti pertandingan sepak bola laki-laki saat Liverpool melawan Chelsea pada Piala Super Eropa. Performanya pun dinilai apik oleh Juergen Klopp, manajer The Reds.
Di mata Juergen Klopp, performa wasit berumur 35 tahun tersebut dan timnya dalam laga bersejarah itu terbilang sempurna. Dia tak melihat ketegangan dan kecanggungan di atas lapangan. Perempuan wasit asal Prancis itu sangat percaya diri dan tegas memimpin pertandingan hingga adu penalti.
“Saya katakan kepada mereka (Stephanie Frappart dkk.), andai kami bermain seperti mereka memimpin laga ini, kami bisa menang 6-0. Mereka telah tampil hebat. Mereka benar-benar bagus,” ujar Juergen Klopp selepas pertandingan seperti dikutip Football5Star.com dari laman resmi UEFA.
kralspor.ensonhaber.com
Manajer asal Jerman itu menambahkan, “Ada begitu banyak tekanan dalam momen bersejarah ini. Namun, mereka tetap tenang dan menjalankan tugas seperti seharusnya, mengambil putusan-putusan dalam pertandingan penting. Saya sungguh sangat respek kepada Stephanie Frappart.”
Dalam pertandingan yang berlangsung di Stadion Vodafone Park, Istanbul, Stephanie Frappart hanya mengeluarkan tiga kartu kuning. Ketiganya diberikan kepada Cesar Azpilicueta, Jordan Henderson, dan Trent Alexander-Arnold.
Satu-satunya sorotan adalah saat dia memberikan penalti ketika Tammy Abraham dilanggar tidak begitu keras oleh Adrian. Namun, putusan itu pun sudah dikonsutasikan dengan petugas VAR.
Pertandingan Liverpool vs Chelsea pada Piala Super Eropa menjadi tonggak sejarah ketiga yang dilalui Stephanie Frappart dalam lima bulan terakhir. Pada akhir April lalu, dia menjadi perempuan pertama yang mewasiti pertandingan Ligue 1. Lalu, pada awal Juli lalu, dia memimpin final Piala Dunia Wanita 2019 antara Amerika Serikat dan Belanda.
Football5star.com, Indonesia – Pelatih Chelsea Frank Lampard tak bisa menyembunyikan perasaan kecewanya setelah anak asuhnya dikalahkan Liverpool lewat babak adu penalti di Piala Super Eropa di Istanbul, Kamis (15/8/2019).
“Saya pecundang tetapi saya senang dengan kinerja tim karena kami hanya kalah oleh ketidakberuntungan,” kata Lampard seusai pertandingan.
Terkait dengan penendang kelima Chelsea, Tammy Abraham yang gagal mengeksekusi penalti dan membuat The Blues kalah adu penalti 4-5. Lampard mengatakan bahwa hal tersebut adalah hal biasa.
“Saya sudah bilang padanya untuk tidak khawatir. Saya pernah melewatkan penalti sebelumnya. Siapa pun bisa gagal melakukannya,” tambah Lampard.
5 editions of the European #SuperCup. Only two were decided on penalties and both were Frank Lampard. He lost the 2013 as a player and just lost the 2019 as a coach. pic.twitter.com/faRa1dWKjW
Lampard pun sempat mengeluhkan soal jatah libur Liverpool yang lebih lama dibanding dengan anak asuhnya. Menurut eks pemain West Ham itu, jelas hal tersebut merupakan keuntungan bagi Liverpool.
“Waktu istirahat dua hari lebih lama tentu menguntungkan bagi mereka. Setidaknya di lapangan, kami tidak kalah karena alasan itu. Kami masih bisa membuat mereka frustasi,” kata eks gelandang timnas Inggris itu.
Kekalahan ini membuat Frank Lampard mengalami dua kali gagal di Piala Super Eropa lewat adu penalti. Yang pertama terjadi saat ia masih jadi pemain di Piala Super Eropa 2013.
Bertemu Bayern Munich di Piala Super Eropa 2013, Chelsea kalah lewat adu penalti 5-4 setelah penendang terakhir Romelu Lukaku gagal menaklukkan Manuel Neuer.
Football5star.com, Indonesia – Liverpool sukses meraih gelar Piala Super Eropa setelah mengalahkan juara Liga Europa Chelsea lewat babak adu penalti di Vodafone Park, Istanbul, Turki, Kamis (15/8/2019).
Pasukan Jurgen Klopp harus melewati babak adu penalti untuk bisa meraih titel juara setelah di waktu normal kedua tim bermain imbang 2-2. Liverpool sempat tertinggal terlebih dahulu lewat gol dari Oliver Giroud di babak pertama.
Sadio Mane jadi bintang The Reds di Istanbul. Dua golnya di babak kedua mampu membuat Liverpool sempat unggul sebelum disamakan lewat gol penalti dari Jorginho.
Gelar Piala Super Eropa ini jadi yang ke-4 bagi publik Anfield. The Reds terakhir menjadi juara Piala Super Eropa pada 2005 silam.
Selain fakta tersebut, terdapat 5 fakta lain kemenangan Liverpool di Piala Super Eropa. Berikut ulasannya:
19 gol Sadio Mane
Dua gol yang dicetak Sadio Mane pada laga Piala Super Eropa ke gawang Chelsea membuat pemain Pantai Gading itu telah mencetak 19 gol untuk Liverpool sepanjang 2019. Torehan gol ini menjadikanya striker produktif di bawah Sergio Aguero yang mencetak 20 gol untuk tim Inggris di semua ajang kompetisi.
Gol pertama Sane ke gawang Chelsea dicetaknya pada menit ke-48. Memanfaatkan umpan pendek dari Firmino, Sane mampu memperdaya Kepa. Gol kedua Mane lagi-lagi dicetaknya setelah bekerjasama dengan Firmino pada menit ke-83.
Pemain Afrika Kedua
Gol Sadio Mane juga menobatkannya sebagai pemain Afrika kedua yang mampu mencetak gol di Piala Super Eropa. Pemain Afrika pertama yang mencetak gol di Piala Super Eropa ialah striker Sevilla Frederic Kanoute pada 2006 saat bertemu Barcelona.
Sama dengan Mane, gol Kanoute juga berhasil membawa Sevilla berhasil meraih trofi Piala Super Eropa. Sevilla pada laga tersebut berhasil mengalahkan Barcelona dengan skor telak 3-0.
Kemenangan ke-800
Kemenangan Liverpool lewat babak adu penalti di Piala Super Eropa juga membuat sang pelatih Jurgen Klopp torehkan kemenangan ke-800 sepanjang karier kepelatihannya. Secara presentase, Klopp memiliki tingkat kemenangan lebih tinggi bersama Liverpool.
Dikutip dari data optajoe, Klopp bersama Liverpool torehkan 57 persen kemenangan, sedangkan saat melatih Dortmund ia catatkan 56 persen kemenangan dan 40 persen kemenangan saat melatih Mainz 05.
Istanbul yang Indah
Bagi suporter Liverpool, Istanbul jadi kota yang paling penuh kenangan dan indah. Pasalnya di kota ini, Liverpool berhasil meraih gelar kompetisi Eropa.
Pertama tentu saja saat Liverpool meraih gelar Liga Champions ke-5 pada musim 2004/05. Melawan AC Milan di Stadion Ataturk Olympic, Liverpool meraih kemenangan dengan sangat dramatis.
Sama seperti saat menang atas Chelsea di Piala Super Eropa 2019 lewat babak adu penalti. Saat melawan Milan, Liverpool juga meraih gelar Liga Champions lewat babak adu penalti.
13 gelar Eropa
Gelar Piala Super Eropa 2019 menjadikan Liverpool telah mengumpulkan 13 gelar kompetisi Eropa sepanjang sejarah. Gelar Eropa yang pertama mereka raih ialah pada musim 1972-73 saat mengalahkan Borussia Mönchengladbach di final Piala Europa.
Sedangkan gelar Piala Super Eropa pertama yang diraih Liverpool terjadi pada 1977. Berstatus juara Liga Champions musim 1976-77, Liverpool meraih gelara Piala Super Eropa 1977 setelah mengalahkan Hamburger SV.
Football5star.com, Indonesia – Pertandingan Piala Super Eropa yang mempertemukan Liverpool vs Chelsea di Vodafone Park, Istanbul, Turki, Kamis (15/8/2019) berhasil dimenangkan oleh Liverpool lewat babak penalti setelah di waktu normal bermain imbang 2-2. Kemenangan ini membuat The Reds jadi yang terkuat di Eropa.
Pada babak pertama kedua tim tunjukkan permainan terbuka. Chelsea coba terapkan umpan-umpan pendek untuk membongkar rapatnya lini belakang Liverpool. Sementara The Reds masih tetap tunjukkan skema serangan dari sisi sayap.
Sadio Mane hampir saja membuat Liverpool unggul. Mendapat umpan silan dari Fabinho, Mane menyambutnya dengan sepakan akrobatik. Sayang peluan Mane hanya hasilkan sepak pojok.
Tak beberapa lama kemudian, giliran Chelsea yang mendapat peluang. Memanfaatkan serangan balik, Pedro Rodriguez pun coba melepaskan tembakan ke gawang Liverpool. Tapi sepakan eks pemain Barcelona tersebut masih belum tepat sasaran.
Pedro kembali mendapat peluang emas. Berhasil lewati Joel Matip, eks pemain Barcelona lepaskan sepakan keras. Sayangnya sepakan Pedro hanya membentur tiang gawang.
Pada menit ke-35, Chelsea akhirnya mampu membuka keunggulannya atas Liverpool. Adalah Giroud yang mampu mencatatkan namanya di papan skor. Menerima umpan terobosan dari Christian Pulisic, Giroud lalu melepaskan tembakan yang gagal diantisipasi oleh kiper Liverpool, Adrian.
Chelsea di akhir babak pertama hampir saja mampu menggandakan keunggulan. Sayang gol yang dicetak oleh Pulisic dianulir wasit. Pemain asal Amerika Serikat itu terlebih dahulu berada di posisi offside.
Babak pertama pun berakhir dengan keunggulan Chelsea 1-0.
Babak Kedua
Memasuki babak kedua, Liverpool yang tertinggal satu gol berinisiatif menekan sejak peluit dibunyikan. Kolaborasi antara Salah, Firmino, dan Mane mulai mengancam gawang Chelsea.
Setelah beberapa kali peluang dan tekanan ke lini belakang The Blues. Liverpool akhirnya mampu menyamakan kedudukan pada menit ke-48. Sadio Mane sukses mengkonversi umpan pendek yang disodorkan Firmino. 1-1 Liverpool menyamakan kedudukan.
Di pertengahan babak kedua, Giroud hampir saja mencetak gol keduanya. Lolos dari jebakan offside, pemain Prancis itu tinggal berhadapan dengan Adrian. Sayang tembakan eks striker Arsenal itu masih melebar.
Memasuki akhir babak kedua, kiper Chelsea Kepa Arrizabalaga tunjukkan aksi gemilang. Kiper asal Spanyol itu lakukan double save dari ancaman pemain Liverpool.
Menit ke-83, Sadio Mane mendapat peluang emas. Namun tembakan pemain asal Pantai Gading ini masih melebar dari sisi gawang Kepa. Hingga waktu normal 90 menit, kedua tim tidak mampu mencetak gol. Pertandingan pun dilanjutkan ke babak extra-time.
Pada babak tambahan waktu, drama tercipta. The Reds sempat unggul 2-1 lewat gol kedua Sadio Mane. Gol kedua Mane tercipta pada menit ke-95 memanfaatkan umpan Firmino.
Namun pada menit ke-100, Jorginho sukses menyamakan kedudukan menjadi 2-2 lewat eksekusi penalti. Hingga babak extra-time kedua, Liverpool dan Chelsea tidak menambah gol mereka. Laga pun harus diakhiri dengan babak adu penalti.
Pada babak adu penalti, Firmino yang jadi algojo pertama untuk Liverpool berhasil menjalankan tugasnya. Jorginho sebagai eksekutor pertama Chelsea juga berhasil mengelabui Adrian.
Fabinho juga berhasil menjalankan tugasnya sebagai algojo kedua Liverpool. Pemain pengganti Ross Barkley juga sukses sebagai eksekutor Chelsea. Divock Origi yang jadi eksekutor The Reds juga sukses menjalankan tugasnya.
Mason Mount juga mampu menjalankan tugasnya, begitu juga dengan penalti dari Alexander-Arnold. Pun dengan pemain Chelsea keempat Emerson. Mohamed Salah yang jadi eksekutor penalti Liverpool juga mampu menaklukkan Kepa.
Sayang eksekutor terakhir Chelsea, Tamy Abraham gagal menjalankan tugasnya. Liverpool pun menjadi juara Piala Super Eropa.
Football5star.com, Indonesia – Piala Super Eropa mempertemukan dua wakil Inggris Liverpool vs Chelsea di Vodafone Park, Istanbul, Turki, Kamis (15/8/2019). Pada laga ini pemain Chelsea, Jorginho jadi sorotan netizen.
Bukan karena aksi eks pemain Napoli itu di tengah lapangan tapi kekeliruan alias typo nama Jorginho di jersey yang ia gunakan. Di jersey bernomor punggung 5 yang ia kenakan bukan tertulis nama Jorginho melainkan tertulis nama Jorghino.
Sontak saja salah penulisan nama Jorginho membuat sejumlah netizen beraksi di sosial media, Twitter. “The spelling is worse than the game” kicau salah satu akun di Twitter.
Pertandingan Piala Super Eropa antara Liverpool vs Chelsea sendiri di babak pertama berlangsung sengit. Kedua tim sejak awal babak pertama tunjukkan permainan terbuka.
standard.co.uk
Liverpool yang lebih banyak diunggulkan beberapa kali mendapat tekanan dari Chelsea. Terapkan permainan umpan-umpan pendek, The Blues beberapa kali mendapat kesempatan untuk bisa unggul terlebih dahulu.