Tag: Sporting CP

Football5Star.com, Indonesia – Jatuh hati pada kali pertama bersua. Itulah yang dialami Laszlo Boloni saat melihat Cristiano Ronaldo. Begitu melihat kemampuannya, Boloni yang kala itu menangani Sporting CP yakin CR7 akan jadi pemain hebat dan pantas berada di tim utama pada usia belia.

Saat direkrut Boloni ke tim utama Sporting CP, Cristiano Ronaldo baru berumur 17 tahun. Sang pemain pun baru dua kali tampil untuk tim B Sporting CP. Hal itu tak terlepas dari ketajaman mata dan insting sang pelatih dalam melihat bakat sang pemain.

“Saya pergi melihat tim junior, lalu meminta dia bergabung dengan tim utama. Alasannya, dia punya kondisi fisik bagus, sangat cepat, dan punya kemampuan teknik mumpuni,” ucap Laszlo Boloni seperti dikutip Football5Star.com dari Marca.

Pelatih yang kini berumur 67 tahun itu menambahkan, “Saat kali pertama melihat dia beraksi, saya langsung memutuskan dia tak akan lagi bermain untuk tim junior. Dia bermain dan bersikap seperti orang yang jauh lebih dewasa.”

Dalam pandangan Boloni, kedewasaan yang ditunjukkan pada usai belia itu jadi satu keistimewaan Cristiano Ronaldo. Bagi pria asal Rumania itu, hal tersebut jadi modal penting untuk meraih kesuksesan di sepak bola.

“Di ruang ganti, dia memang agak suka bercabda. Namun, di lapangan, dia sungguh luar biasa. Punya kematangan seperti itu tidaklah biasa bagi seseorang yang baru berumur 16 atau 17 tahun,” urai Laszlo Boloni lagi.

Atas dasar itu pula, Laszlo Boloni sejak awal punya keyakinan kuat Cristiano Ronaldo akan jadi pemain terbesar Portugal sepanjang masa. Dia melihat CR7 akan mampu melewati kehebatan dua legenda negeri itu, Eusebio dan Luis Figo. Meskipun sempat dihujat, ramalannya ternyata lantas jadi kenyataan tak terbantahkan.

[better-ads type=’banner’ banner=’156437′ ]

Football5Star.com, Indonesia – Cristiano Ronaldo, pemain Juventus, kini diakui sebagai salah satu pesepak bola terbaik sepanjang masa. Terkait kesuksesan itu, CR7 punya utang sangat besar kepada sosok Laszlo Boloni, pelatih yang kini menangani Royal Antwerp.

Laszlo Boloni adalah pelatih yang membuka jalan bagi Cristiano Ronaldo. Dialah yang mempromosikan dia dari tim junior ke tim senior Sporting CP. Dia pula yang memberikan kesempatan melakukan debut saat berumur 17 tahun.

Sejak awal, Boloni melihat potensi luar biasa pada diri Ronaldo. Hal itulah yang membuat dia berkeras membawa sang pemain belia ke tim utama. Bukan hanya kemampuan olah bola yang membuat sang pelatih terkesima, melainkan juga kedewasaan yang sudah diperlihatkan sejak awal.

Secara khusus, ada satu hal yang jadi penentu kesuksesan dan kini jadi utang besar Cristiano Ronaldo kepada Boloni. Itu adalah perubahan posisi yang dilakukan terhadap dirinya. Bagaimanapun, andai tak berubah posisi, mungkin CR7 tak akan sedahsyat sekarang.

“Di tim junior, dia bermain sebagai nomor 9, tapi saya memutuskan dia bermain di sayap kanan. Soalnya, dia sangat muda dan bobotnya hanya 60 kg. Akan sangat sulit bagi dia untuk berhadapan dengan bek tengah berbobot 100 kg,” ujar Laszlo Boloni seperti dikutip Football5Star.com dari Marca.

Boloni punya keyakinan kuat, Cristiano Ronaldo akan lebih baik sebagai winger. “Di sayap, dengan kecepatan dan kemampuan dribelnya, dia akan jauh lebih efektif,” urai dia.

Perubahan itu pun tak mudah. “Saya senang telah membuat putusan itu, tapi awalnya tidaklah mudah. Bagi dia, hal yang paling diinginkan adalah dribel. Tugas saya adalah mengatakan bahwa melewati satu atau dua pemain itu penting, tapi melewati lima orang terlalu banyak,” kata Boloni lagi.

Lebih lanjut, Laszlo Boloni mengungkapkan, “Saya terus mencoba menjelaskan kepada dia hingga pada poin kapan dribel-dribel seperti itu akan bergua. Karena pandai, dia mulai berada di jalur yang benar.”

[better-ads type=’banner’ banner=’156437′ ]