Football5Star.com, Indonesia – Calos Soler gagal mempersembahkan kemenangan di laga debutnya bersama timnas Spanyol. Meski berhasil mencetak satu gol, momen Soler dirusak oleh Victor Claesson yang membuat laga Swedia vs Spanyol berakhir dengan skor 2-1.
Meski tampil sebagai tim tamu, Spanyol berhasil mengawali pertandingan dengan sempurna. Baru lima menit laga berjalan, La Furia Rojaberhasil mencuri keunggulan melalui aksi Carlos Soler yang memaksimalkan umpan Jordi Alba. Skor 0-1 tak bertahan lama. Beberapa detik setelah gol Soler, Alexander Isak berhasil menjebol gawang Unai Simon setelah memanfaatkan kelengahan lini belakang Spanyol.
uefa.com
Dua gol cepat tersebut membuat pertandingan berjalan dengan tempo tinggi. Baik Swedia maupun Spanyol sama-sama saling jual beli serangan dan kedua tim sempat mendapat sejumlah peluang di pertengahan babak pertama.
Pada menit ke-36, Swedia nyaris mencetak gol keduanya. Namun, sepakan keras Dejan Kulusevski masih belum merepotkan Unai Simon dan skor 1-1 bertahan hingga turun minum.
Selepas turun minum, baik Spanyol maupun Swedia memutuskan untuk menurunkan tempo. Laga berjalan sedikit lebih lambat karena kedua tim sama-sama tidak ingin mengambil risiko berlebihan.
Meski tidak bermain dengan tempo tinggi, Swedia berhasil mencetak gol keduanya pada menit ke-57. Kegagalan Spanyol membuang bola dari lini pertahanannya dimanfaatkan dengan sempurna oleh Claesson yang berhasil menaklukkan Simon tanpa kesulitan berarti.
uefa.com
Tertinggal satu gol, Spanyol langsung balik menyerang. Luis Enrique memutuskan untuk memasukkan Pablo Sarabia dan Adama Traore untuk menambah daya gedor anak asuhnya. Meski menguasai jalannya pertandingan, Spanyol gagal mencetak gol penyaman kedudukan dan skor 2-1 bertahan hingga laga berakhir.
Kekalahan ini membuat Spanyol tergusur dari puncak klasemen grup B. Posisi pucuk menjadi milik Swedia yang memiliki keunggulan dua poin atas La Furia Roja.
Football5star.com, Indonesia – Setelah mengakhiri petualangannya di Euro 2020, Spanyol bakal langsung menghadapi tim tangguh, Swedia di ajang Kualifikasi Piala Dunia 2022. Partai Swedia vs Spanyol akan digelar di Friends Arena, Stockholm pada Jumat (3/9) dinihari WIB.
Spanyol dan Swedia sama-sama menunjukkan performa yang cukup baik di Euro 2020. Swedia berhasil melaju ke babak 16 besar, sementara Spanyol sukses memaksakan tempat di babak empat besar.
Tak cuma itu, kedua tim juga sempat saling berhadapan di babak grup Euro 2020. Laga tersebut berakhir dengan skor 0-0 karena Spanyol kesulitan membongkar rapatnya lini pertahanan Swedia.
Spanyol memiliki rekor yang cukup bagus dari 16 pertemuan terakhir melawan Swedia. Dalam 16 laga terakhir, La Furia Rojaberhasil mencatat enam kemenangan dan cuma tiga kali kalah. Namun, Swedia berhasil merepotkan Spanyol dalam dua pertemuan terakhirnya.
Di laga kali ini, Swedia diyakini bakal bisa kembali membuat skuat Luis Enrique kerepotan. Football5star memprediksi Swedia akan mengalahkan Spanyol dengan skor tipis, 1-0.
HEAD TO HEAD
TREN PERFORMA
Prediksi: Swedia vs Spanyol 12
STATISTIK MENARIK
Spanyol tak terkalahkan dalam lima pertemuan terakhir melawan Swedia (tiga menang, dua imbang).
Spanyol tak terkalahkan dalam lima pertandingan terakhirnya (dua menang, tiga imbang).
Spanyol hanya mampu mencatat satu clean sheet dari lima pertandingan terakhirnya.
Swedia hanya menelan satu kekalahan dalam lima laga terakhirnya.
Dalam lima laga tersebut, gawang Swedia hanya kebobolan lima kali.
Swedia dan Spanyol sama-sama belum menelan kekalahan di ajang Kualifikasi Piala Dunia 2022.
PELATIH
Laga Swedia vs Spanyol kali ini merupakan pertemuan kedua antara Janne Andersson dengan Luis Enrique.
Pertemuan pertama antara kedua pelatih berakhir imbang.
Rekor Andersson vs Spanyol: dua imbang, satu kalah.
Rekor Enrique vs Swedia: satu imbang.
WASIT
Partai Swedia vs Spanyol kali ini akan dipimpin oleh wasit berpengalaman asal Inggris, Anthony Taylor.
Dalam lima laga yang ia pimpin sepanjang musim 2021-22, Taylor sudah mengeluarkan 15 kartu kuning dan satu kartu merah.
Rekor Swedia ketika diwasiti Taylor: satu imbang, satu kalah.
Rekor Spanyol ketika diwasiti Taylor: dua menang,
PEMAIN KUNCI
SWEDIA:
Top Skorer: Alexander Isak, Ludwig Augustinsson, Sebastian Larsson dan Victor Claesson (@1 gol) Top Assist: Zlatan Ibrahimovic (2 assist) Top Rating: Zlatan Ibrahimovic (7,81)
SPANYOL:
Top Skorer: Dani Olmo dan Ferran Torres (@2 gol) Top Assist: Jordi Alba (3 assist) Top Rating:Dani Olmo (7,25)
Stadion Hampden Park, Rabu (30/6/2021) Pukul 02.00 WIB (RCTI/iNEWS TV/MOLA TV)
Football5Star.com, Indonesia – Gaung laga Swedia vs Ukraina pada babak 16 besar EURO 2020 tidaklah sebesar Belgia vs Portugal atau Inggris vs Jerman. Maklum saja, ini adalah pertarungan dua tim kuda hitam. Performa mereka pun tidak begitu mengilap pada fase grup.
Swedia dan Ukraina juga tidak memiliki rivalitas kuat. Laga di Hampden Park nanti adalah pertemuan kelima sepanjang sejarah. Di turnamen besar, laga Swedia vs Ukraina bahkan baru sekali tersaji. Itu pada fase grup EURO 2012. Ketika itu, Ukraina menangguk kemenangan 2-1 berkat brace Andriy Shevchenko, pelatih mereka saat ini.
Menilik rekor pertemuan, Swedia harus memasang kewaspadaan lebih tinggi. Mereka baru 1 kali menang atas Ukraina. Sisanya, 2 kali kalah dan 1 kali seri yang berujung kekalahan adu penalti. Artinya, bisa dikatakan, The Yellow and Blue adalah momok baru bagi Blagult.
Meskipun demikian, berdasarkan performa belakangan ini, Swedia lebih berpeluang meraih kemenangan. Tim asuhan Janne Andersson tak kalah dalam 8 laga terakhir dan mampu memenangi 7 laga di antaranya. Kunci utama nanti adalah mematikan Roman Yaremchuk dan Andriy Yarmolenko yang mencetak 7 dari 8 gol terakhir Ukraina.
REKOR PERTEMUAN
Prediksi: Swedia vs Ukraina 21
TREN PERFORMA
Prediksi: Swedia vs Ukraina 22
STATISTIK MENARIK
Dalam 4 edisi sebelumnya, pertarungan Swedia vs Ukraina tak ada yang berakhir 0-0.
Swedia selalu mencetak gol dalam 3 pertemuan terakhir dengan Ukraina. Mereka juga selalu unggul terlebih dahulu pada 3 laga tersebut.
Laga Swedia vs Ukraina kali ini adalah yang kedua pada ajang EURO. Sebelumnya, Ukraina menang 2-1 atas Swedia pada fase grup EURO 2012. Dua gol Ukraina dicetak pelatihnya saat ini, Andriy Shevchenko.
Tim asuhan Janne Andersson tak kalah dalam 8 laga beruntun (7 menang, 1 seri).
Swedia hanya 2 kali gagal clean sheet dalam 8 laga terakhir. Total, mereka kebobolan 3 gol.
Emil Forsberg mencetak gol dalam 3 dari 4 laga terakhir Swedia. Dia mengemas 4 gol dalam 3 laga itu.
Ukraina tak imbang dalam 5 laga terakhir (3 menang, 2 kalah). Sebelumnya, tim asuhan Andriy Shevchenko imbang dalam 4 laga beruntun.
Sepanjang fase grup EURO 2020, Andriy Yarmolenko cs. tak pernah clean sheet.
Dari 8 gol terakhir Ukraina, 7 di antaranya dibukukan Roman Yaremchuk (3 gol) dan Andriy Yarmolenko (4 gol).
Sejak EURO 2012, hasil akhir laga yang dilakoni Swedia hampir selalu ketat. Hanya sekali laga berakhir dengan selisih 2 gol. Sisanya, 6 kali berakhir dengan selisih 1 gol dan 2 kali imbang.
Dalam 9 laga terakhir pada putaran final EURO, Ukraina hanya meraup 2 kemenangan dengan skor identik 2-1. Selain atas Makedonia Utara, kemenangan lain dibukukan atas Swedia. Sisanya, mereka menelan 7 kekalahan.
PELATIH
Laga Swedia vs Portugal pada babak 16 besar EURO 2020 ini akan jadi pertemuan pertama Janne Andersson dengan Andriy Shevchenko.
Janne Andersson baru kali ini berhadapan dengan timnas Ukraina.
Bagi Andriy Shevchenko, laga ini jadi kesempatan pertama melawan timnas Swedia.
WASIT
Pertandingan Swedia vs Ukraina pada babak 16 besar EURO 2020 ini akan diwasiti Daniele Orsato dari Italia.
Orsato baru kali ini memimpin pertemuan Swedia dengan Ukraina.
Orsato sudah memimpin 2 pertandingan pada fase grup EURO 2020. Hasilnya, satu laga berakhir imbang.
Dalam 2 laga yang dipimpin Orsato pada EURO 2020, tak ada tim yang mencetak lebih dari 1 gol.
Swedia tak kalah dalam 2 kesempatan terdahulu melakoni laga dengan dipimpin Orsato (1 menang, 1 seri).
Selalu tercipta 2 gol dalam 2 laga terdahulu Swedia dengan wasit asal Italia ini.
Ukraina baru kali ini menjalani laga dengan Orsato sebagai wasit.
PEMAIN KUNCI
SWEDIA
Top Scorer: Emil Forsberg (3 Gol) Top Assist: Dejan Kulusevski (2 Assist) Top Rating: Emil Forsberg (7,55)
UKRAINA
Top Scorer: Andriy Yarmolenko, Roman Yaremchuk (@2 Gol) Top Assist: Andriy Yarmolenko, Roman Yaremchuk, Ruslan Malinovskiy, Oleksandr Karavaev (@1 Assist) Top Rating: Andriy Yarmolenko (7,14)
Statistik di Piala Eropa 2020 menurut WhoScored.com
BERITA KEDUA TIM
Swedia: Hanya Mattias Svandberg yang diragukan tampil pada laga Swedia vs Ukraina ini karena tak dalam kondisi prima.
Ukraina: Andriy Shevchenko kemungkinan tak dapat menurunkan Oleksandr Zubkov dan Denys Popov karena tak dalam kondisi bugar pada laga ini.
Andriy Yarmolenko: Partai Swedia vs Ukraina akan Berjalan Seru! 27
Football5star.com, Indonesia – Penyerang Ukraina, Andriy Yarmolenko, mengaku sudah tak sabar ingin menghadapi Swedia di babak 16 besar Euro 2020. Menurut Yarmolenko, laga Swedia vs Ukraina akan berjalan sengit dan seru.
Di mata Yarmolenko, Swedia merupakan tim yang cukup tangguh. Ia pun menyorot gaya bermain agresif yang ditunjukkan Emil Forsberg dkk dalam tiga laga babak grup.
“Swedia adalah tim yang tangguh. Mereka memiliki gaya bermain yang cukup agresif,” ujar Andriy Yarmolenko dikutip football5star dari laman resmi Federasi Sepak Bola Ukraina (UAF).
Sports Finding
“Menurut saya pribadi, mereka pantas keluar sebagai juara grup E. Tapi, kami sudah siap menghadapi Swedia. Tim terkuat akan lolos ke babak delapan besar,” sambung Yarmolenko.
Yarmolenko merupakan salah satu sosok yang bertanggung jawab atas keberhasilan Ukraina melaju ke babak 16 besar Euro 2020. Dalam tiga laga di babak grup, Yarmolenko berhasil mencetak dua gol dan dua assist.
Penampilan gemilang Yarmolenko berhasil membungkam banyak pihak yang kerap melemparkan kritik. Ia pun menjadikan kritik tersebut sebagai motivasi terbesar jelang Euro 2020.
“Saya akan menunjukkan penampilan yang semakin baik jika banyak orang yang melempar kritik. Saya ingin membuktikan kepada banyak orang bahwa kritik mereka tidaklah benar.”
“Seluruh kritik yang dilemparkan media membuat saya bisa berkembang dan menjadi pemain yang lebih baik lagi,” tandas pemain berusia 31 tahun itu.
Swedia vs Polandia: Cetak Brace, Lewandowski Tetap Gagal Bawa Timnya Lolos 31
Football5Star.com, Indonesia – Pertandingan menarik tersaji pada matchday ketiga Grup E Euro 2020 yang mempertemukan Swedia vs Polandia. Swedia berhasil menang dengan skor 3-2.
Hanya butuh satu menit, Swedia mencetak gol. Kamil Jozwiak gagal menyapu bola, Emil Forsberg memanfaatkannya dan melepaskan tembakan keras ke pojok gawang Wojciech Szczesny.
Polandia punya peluang emas pada menit ke-16. Robert Lewandowski mendapatkan umpan lambung dari tendangan penjuru dan berhasil menyundul bola. Bola membentur mistar gawang dan kembali ke arahnya, tapi sundulan keduanya juga membentur mistar gawang.
@Euro2020
Peluang kedua Polandia datang pada menit ke-45. Lewandowski memberi umpan ke Piotr Zielinski yang langsung melepaskan tembakan keras. Tapi Robin Olsen berhasil menepis bola dengan brilian.
Babak pertama Swedia vs Polandia berakhir dengan skor 1-0.
Zielinski lagi-lagi kembali mendapat peluang. Pada menit ke-47. Dia kembali melepaskan tembakan keras dari luar kotak penalti, tapi Olsen kembali menepis bola.
Swedia punya peluang pertama sejak mereka mencetak gol pada menit ke-49. Robin Quaison melakukan cut inside dari sisi kanan dan melepaskan tendangan dengan kaki kiri. namun Szczesny berhasil menepis bola.
Swedia berhasil mencetak gol kedua pada menit ke-58. Dejan Kulusevski melakukan sprint dari sisi kanan, masuk ke kotak penalti dan memberi umpan ke Forsberg yang dengan bebas melepaskan tembakan ke gawang,
Namun Polandia memperkecil kedudukan pada menit ke-61. Siapa lagi kalau bukan Robert Lewandowski. Menghadapi dua pemain, dia mampu melepaskan tembakan melengkung dari sisi kiri masuk ke pojok gawang Olsen.
⏰ RESULT ⏰
🇸🇪 Forsberg (2) & Claesson net as Sweden qualify 🇵🇱 Lewandowski double not enough for Poland
Swedia menyamakan kedudukan pada menit ke-65 lewat Jakub Swierczok, tapi hakim garis mengangkat bendera tanda offside.
Polandia akhirnya menyamakan kedudukan pada menit ke-83. Lagi-lagi Lewandowski, dia mendapatkan umpan dari Przemyslaw Frankowski dan dengan tenang memasukkan bola ke gawang dengan kaki kirinya.
Polandia melancarkan serangan habis-habisan untuk bisa mencari kemenangan, tapi itu membuat lini pertahanan mereka bolong. Dan terbukti pada menit ke-90+4′ mereka kembali kebobolan. Viktor Claesson mencetak gol dan membuat timnya menang.
Laga Swedia vs Polandia berakhir dengan skor 3-2. Swedia lolos sebagai juara Grup E sedangkan Polandia harus tersingkir.
Emil Forsberg Bangga Bisa Cetak Gol di Hadapan Suporter Swedia 35
Football5star.com, Indonesia – Emil Forsberg menjadi pahlawan kemenangan Swedia ketika menghadapi Slowakia pada partai pekan kedua Euro 2020, Sabtu (19/6) dinihari WIB. Gol tunggal Forsberg sudah cukup bagi skuat Janne Andersson untuk memetik tiga poin.
Forsberg merasa sangat bangga dengan capaian tersebut. Apalagi, ia berhasil tampil gemilang di hadapan ribuan suporter Swedia yang hadir di Stadion Kretovsky.
“Kami semua sangat merindukan kehadiran suporter. Bisa meraih kemenangan dan mencetak gol di hadapan mereka memiliki arti yang sangat penting buat kami semua,” tutur Emil Forsberg dikutip football5star dari laman resmi UEFA,
uefa.com
“Tentu saja kami sangat senang dengan kehadiran mereka di laga ini. Kami akan membutuhkan bantuan besar dari para suporter di pertandingan selanjutnya,” sambung pemain berusia 29 tahun itu.
Lebih lanjut, Forsberg juga merasa bangga karena dipercaya menjadi eksekutor penalti Swedia di laga dinihari tadi. Ia pun lega karena eksekusi penaltinya berhasil membuahkan hasil terbaik.
“Saya harus bangga karena diberi tanggung jawab sebagai eksekutor penalti dan saya harus bisa memanfaatkan kesempatan ini dengan baik. Hari ini, saya merasa sangat percaya diri dan senang karena bisa membantu tim meraih kemenagnan,” tandas Forsberg.
Kemenangan atas Slowakia membuat Forsberg cs selangkah lagi akan memastikan tiket berlaga ke babak 16 besar. Mereka bakal bisa mengunci tempat di babak gugur apabila meraih poin atas Polandia pada partai pamungkas grup E pekan depan.
Stadion Kretovsky, Jumat (18/6/2021) Pukul 20.00 WIB
Football5star.com, Indonesia – Setelah mengawali Euro 2020 dengan gemilang, Swedia bakal berusaha memetik kemenangan perdananya ketika menghadapi Slowakia. Laga Swedia vs Slowakia rencananya akan digelar di Stadion Kretovsky pada Jumat (18/6) malam WIB.
Di laga pertama, Swedia berhasil tampil gemilang dan mampu membuat Spanyol frustrasi. Skuat besutan Janne Andersson mampu menahan Spanyol dengan skor 0-0.
Slowakia juga mengawali Euro 2020 dengan gemilang. Marek Hamsik cs secara mengejutkan berhasil mengalahkan tim tangguh, Polandia, dengan skor 2-1.
Di atas kertas Swedia memiliki skuat yang lebih mentereng ketimbang Slowakia. Akan tetapi, hal tersebut tak membuat Slowakia bisa diremehkan Swedia. Dimotori oleh Marek Hamsik dan Milan Skriniar, Slowakia diyakini bakal bisa membuat Swedia kerepotan.
Portugal memiliki catatan yang cukup bagus dalam enam pertemuan terakhir melawan Slowakia. Mereka sukses mencatat tiga kemenangan dan tiga imbang. Swedia diprediksi akan melanjutkan dominasinya dan mengalahkan Slowakia dengan skor 1-0.
REKOR PERTEMUAN
TREN PERFORMA
Prediksi: Swedia vs Slowakia 43
STATISTIK MENARIK
Swedia tak terkalahkan dalam enam pertemuan terakhir melawan Slowakia (tiga menang, tiga imbang).
Dua dari lima partai terakhir antara Swedia vs Slowakia berakhir dengan skor 0-0.
Gawang Swedia cuma kebobolan satu gol dari lima pertandingan terakhirnya.
Swedia tak terkalahkan dalam lima pertandingan terakhirnya (empat menang, satu imbang).
Slowakia cuma mampu memetik dua kemenangan dalam lima partai terakhirnya.
Slowakia hanya mencatat satu clean sheet dalam lima pertandingan terakhirnya.
PELATIH
Partai Swedia vs Slowakia kali ini merupakan pertemuan kedua antara Janne Andersson dengan Stefan Tarkovic.
Pertemuan pertama antara Andersson vs Tarkovic berakhir imbang.
Rekor Andersson vs Slowakia: satu menang, satu imbang
Rekor Tarkovic vs Swedia: satu imbang.
WASIT
Partai Swedia vs Slowakia kali ini akan dipimpin oleh wasit asal Jerman, Daniel Siebert.
Dalam 36 partai yang ia pimpin selama satu tahun terakhir, Siebert mengeluarkan 139 kartu kuning, dua kartu merah dan memberikan empat penalti.
Rekor Swedia ketika diwasiti Siebert: satu menang.
Siebert belum pernah memimpin jalannya laga yang melibatkan Slowakia.
PEMAIN KUNCI
SWEDIA:
Top Skorer: – Top Assist: – Top Rating: Robin Olsen (8,01)
SLOWAKIA:
Top Assist: Milan Skriniar (1 gol) Top Assist: Marek Hamsik (1 assist) Top Rating:Milan Skriniar (8,53)
Football5star.com, Indonesia – Spanyol akan mengawali kiprahnya di Euro 2020 dengan laga melawan Swedia. Laga Spanyol vs Swedia rencananya akan digelar di Stadion La Cartuja pada Selasa (15/6) malam WIB.
Tampil dengan status tim tuan rumah, Spanyol dipastikan bakal tampil habis-habisan demi mengalahkan Swedia dan mengawali Euro 2020 dengan gemilang. Namun, mengalahkan Swedia bukanlah perkara mudah.
Semenjak Piala Dunia 2018, Swedia dikenal sebagai tim yang cukup sulit ditaklukkan. Mereka memiliki lini pertahanan yang cukup solid dan kerap merepotkan lawan-lawannya melalui serangan balik cepat.
Spanyol harus bekerja ekstra keras agar bisa memetik kemenangan di laga ini. Football5star memprediksi La Furia Rojaakan mengalahkan Swedia dengan skor tipis, 1-0.
REKOR PERTEMUAN
TREN PERFORMA
Prediksi: Spanyol vs Swedia 51
STATISTIK MENARIK
Spanyol tak terkalahkan dalam lima pertemuan terakhir melawan Swedia (empat menang, satu imbang).
Spanyol tak terkalahkan dalam lima pertandingan terakhirnya (tiga menang, dua imbang).
Spanyol cuma mampu mencatat dua clean sheet dalam lima pertandingan terakhirnya.
Spanyol merupakan satu–satunya tim yang mengalahkan Swedia di babak Kualifikasi Euro 2020.
Swedia berhasil memetik lima kemenangan dan cuma kebobolan satu gol dalam lima pertandingan terakhirnya.
Swedia cuma berhasil meraih satu kemenangan dari enam laga tandang di Spanyol.
PELATIH
Partai Swedia vs Spanyol kali ini merupakan pertemuan perdana antara Luis Enrique dengan Janne Andersson.
Enrique belum pernah menghadapi Swedia.
Rekor Andersson vs Spanyol: satu imbang, satu kalah.
WASIT
Partai Spanyol vs Swedia kali ini akan dipimpin oleh wasit asal Slovenia, Slavko Vincic.
Dalam 28 partai yang ia pimpin selama satu tahun terakhir, Vincic mengeluarkan 105 kartu kuning, tujuh kartu merah dan memberikan delapan penalti.
Rekor Spanyol ketika diwasiti Vincic: satu imbang.
Football5Star.com, Indonesia – Kabar buruk menimpa timnas Swedia jelang Euro 2020, Dua pemain dinyatakan positif Covid-19, salah satunya adalah Dejan Kulusevski. Kabar ini menambah daftar pemain yang terkena Covid-19 jelang Euro 2020.
Swedia akan berhadapan dengan Spanyol di laga pembuka Grup E, Selasa (15/6/21). Namun sepekan jelang laga itu, pelatih Janne Andersson, mengungkapkan bahwa Kulusevski dinyatakan positif Covid-19. Andersson mengkonfirmasi bahwa Kulusevski tidak akan digantikan.
“Menyedihkan bagi kami, tetapi di atas segalanya untuk Dejan Kulusevski. Kami tidak akan memanggil pemain lain dan berharap dia bisa bergabung kembali dengan skuat setelah pertandingan melawan Spanyol,” ucap Andersson seperti dikutip Football5Star.com dari Football Italia.
Tim dokter timnas Swedia, Anders Valentin, percaya bahwa Kulusevski telah tertular virus di beberapa titik selama tiga hari libur para pemain setelah kembali dari pertandingan persahabatan melawan Armenia. Dengan begitu, pemain Juventus itu saat ini sedang mengisolasi di Stockholm dan tidak ikut dengan sisa tim ke Gothenborg
Bukan hanya Dejan Kulusevski, pemain timnas Swedia lainnya, Mattias Svanberg juga dinyatakan positif Covid-19. Pemain Bologna itu dinyatakan positif Covid-19 saat berada di Gothenborg dan kini mengisolasi diri di kamar hotel. Swedia sendiri juga harus kehilangan Zlatan Ibrahimovic karena cedera.
Dengan begitu, sudah ada beberapa pemain yang dinyatakan positif Covid-19 jelang Euro 2020. Lawan Swedia nanti, Spanyol, juga memiliki dua pemain, Sergio Busquets dan yang terbaru Diego Llorente. Sedangkan Belanda sudah mengeluarkan Jasper Cillessen yang dinyatakan positif minggu lalu.
Football5Star.com, Indonesia – Perjudian besar dilakukan oleh pelatih Spanyol, Luis Enrique di EURO 2020. Enrique putuskan La Roja tanpa pemain Real Madrid untuk pertama kalinya di kompetisi Eropa.
Berstatus tuan rumah, Spanyol di atas kertas lebih diunggulkan dibanding tiga negara lainnya, Swedia, Polandia, dan Slowakia. Ditilik dari komposisi pemain, Spanyol pun lebih unggul dibanding tiga tim lainnya. Pun jika bicara capaian di ajang Euro.
Spanyol berstatus juara tiga kali, Euro 1964, 2008 dan 2012. Sedangkan prestasi terbaik untuk tiga kontestan lainnya dimiliki Swedia yang menjadi semifinalis di Euro 1992. Polandia hanya mampu catatkan babak perempat final pada Euro 2016 dan Slowakia pernah melaju ke babak 16 besar di Euro 2016.
Dari torehan tersebut, Spanyol dan Swedia memang layak diunggulkan untuk lolos dari fase grup E Euro 2020. Akan tetap jangan pandang sebelah mata Polandia. Anak asuh Paulo Sousa ini memiliki kartu truf seorang Robert Lewandowski. Striker Bayern Munich ini bisa jadi teror mengerikan untuk tiga tim lainnya.
Awas Teror Lewandowski
Polandia memiliki sosok Robert Lewandowski yang membuat mereka bisa memiliki asa untuk bisa lolos dari babak fase grup Euro 2020. Modal 41 gol di level klub pada musim ini membuat Lewandowski bakal jadi teror mengerikan untuk Spanyol, Swedia dan Slowakia.
Andai mampu menjaga konsistensinya seperti saat membela Bayern Munich musim ini, bukan tidak mungkin Polandia akan lolos dari grup E Euro 2020. Masuk ke fase knock out (dengan status runner up), Polandia akan bertemu dengan pemenang grup B atau C. Atau bisa juga Lewandowski membawa negaranya menjadi peringkat ketiga terbaik untuk lolos ke fase knock out.
Bersama Polandia, Lewandowski telah mencetak 66 gol dari 118 penampilan internasional. Sebagai seorang kapten, ia juga menjadi pemain pertama Polandia yang mencetak 16 gol dalam babak kualifikasi Piala Dunia 2018 lalu. Di babak kualifikasi Euro 2020, striker 32 tahun ini mencetak enam gol.
Untuk bisa terus menjaga keganasan Lewandowski mencetak gol, pelatih Polandia, Paulo Sousa mau tak mau harus bisa menerapkan startegi 4-2-3-1. Formasi yang digunakan Bayern Munich dan membuat Lewandowski nyaman di lini depan. Artinya pemain Napoli, Piotr Zielinski, Grzegorz Krychowiak serta Przemyslaw Placheta harus jadi pelayan bagi Lewandowksi dengan umpan-umpan brilian ke lini belakang lawan.
PREDIKSI AKHIR
Posisi
Tim
Menang
Seri
Kalah
Nilai
1
Spanyol
2
1
0
7
2
Polandia
1
1
1
4
3
Swedia
1
0
2
3
4
Slowakia
0
1
2
1
PROFIL PESERTA
SPANYOL
gettyimages
Laga pertama EURO 2020 grup E melawan Swedia pada 14 Juni 2021 menjadi kunci bagi La Roja untuk bisa mengamankan posisi mereka di ajang empat tahunan ini. Kemenangan atas Swedia di laga pertama menjadi pembuka untuk anak asuh Luis Enrique di dua laga berikutnya melawan Poladia dan Slowakia.
Minus 12 pemain bintang dan juga tanpa pemain Madrid, skuat Spanyol masih cukup bertaji untuk bisa lolos dari fase grup E. “Saya tak melihat kami sebagai tim yang inferior maupun superior dibanding tim-tim lainnya. Saya senang dengan skuat yang dimiliki,” kata Luis Enrique seperti dikutip Diario AS.
Data & Fakta
Nama Asosiasi: Real Federación Española de Fútbol (RFEF) Julukan Timnas: La Roja Pelatih: Luis Enrique Kapten: Sergio Busquets Pemain Kunci: Sergio Busquets, César Azpilicueta, Koke, Álvaro Morata, Rodri, Ferran Torres, Aymeric Laporte Prestasi Terbaik di EURO: Juara (1964, 2008, 2012) Hasil Kualifikasi EURO 2020: Juara Grup F (8 menang, 2 seri, 0 kalah)
SWEDIA
Squawka.com
Minus Zlatan Ibrahimovic, skuat Swedia datang ke EURO 2020 dengan status sebagai runner up grup F. Meski tanpa Ibrahimovic, tim berjuluk The Blue-Yellow tersebut masih memiliki kans untuk berbicara banyak di ajang empat tahunan ini.
Meski minus Ibrahimovic, pelatih Janne Andersson masih bisa mengandalkan pemain Juventus, Dejan Kulusevski. “Dalam permainan, kami ingin kompak dan saat kami kompak, kami sulit untuk dihancurkan dan itu menjadi hal yang sangat penting di Euro,” kata Andersson seperti dikutip dari nasdaq.com
Data & Fakta
Nama Asosiasi: Svenska Fotbollförbundet (SvFF) Julukan Timnas: Blågult Pelatih: Janne Andersson Kapten: Andreas Granqvist Pemain Kunci: Andreas Granqvist, Robin Olsen, Victor Lindelöf, Sebastian Larsson, Emil Forsberg, Viktor Claesson, Marcus Berg Prestasi Terbaik di EURO: Semifinal (1992) Hasil Kualifikasi EURO 2020: Runner up grup F (6 menang, 3 seri, 1 kalah)
POLANDIA
90min.com
Polandia memiliki Robert Lewandowski yang bisa menjadi teror menakutkan bagi lini belakang tiga tim lainnya di grup E. Agresifitasnya bersama Bayern Munich di musim ini menjadi jaminan bagi Si Elang untuk bisa lolos dari babak fase grup EURO 2020.
Selain Lewandowski, Paulo Sousa juga memiliki pemain sekaliber Piotr Zielinski serta bek sarat pengalaman, Kamil Glik. Komposisi ini yang membuat Polandia memiliki kans cukup besar dampingi Spanyol untuk lolos dari grup E.
Data & Fakta
Nama Asosiasi: Polski Związek Piłki Nożnej (PZPN) Julukan Timnas: Biało-czerwoni, Orły (The Eagles) Pelatih: Paulo Sousa Kapten: Robert Lewandowski Pemain Kunci: Robert Lewandowski, Arkadiusz Milik, Piotr Zieliński, Wojciech Szczęsny, Kamil Glik, Grzegorz Krychowiak, Maciej Rybus Prestasi Terbaik di EURO: Perempat final (2016) Hasil Kualifikasi EURO 2020: Juara Grup G (8 menang, 1 seri, 1 kalah)
SLOWAKIA
worldsoccer.com
Slowakia jadi tim yang tidak terlalu diunggul di grup E. Prestasi terbaik Slowakia ialah hanya lolos ke babak 16 besar Euro 2016. Masih andalkan pemain veteran, Marek Hamsik, Slowakia masih bisa merepotkan konstestan lain.
“Untuk setiap pemain, turnamen ini bak partai final dan itu adalah motivasi besar. Saya merasakannya dan memahaminya. Itulah mengapa saya mencoba membuat pemain menjadi lebih sensitif dan selalu berpikir objektif,” kata pelatih Štefan Tarkovič seperti dikutip dari sports.sk
Data & Fakta
Nama Asosiasi: Slovenský futbalový zväz (SFZ) Julukan Timnas: Repre, Slovenskí sokoli (falcons) Pelatih: Štefan Tarkovič Kapten: Marek Hamšík Pemain Kunci: Marek Hamšík, Martin Dúbravka, Juraj Kucka, Róbert Mak, Michal Ďuriš, Róbert Boženík, Stanislav Lobotka Prestasi Terbaik di EURO: Babak 16 besar (2016) Hasil Kualifikasi EURO 2020: Juara babak Play Off (2 menang, 0 seri, 0 kalah)
Football5star.com Indonesia – Striker gaek asal Swedia, Zlatan Ibrahimovic, tak jadi berpartisipasi pada EURO 2020. Cedera lutut memaksa striker berusia 39 tahun itu mundur dari timnas Swedia.
Zlatan Ibrahimovic menderita cedera lutut ketika AC Milan menang telak 3-0 atas Juventus pada pekan lalu. Setelah menjalani pemeriksaan, dia dengan berat hati memutuskan batal membela Swedia pada EURO 2020.
Sempre Milan
“Hari ini, Zlatan menginformasikan Janne Andersson (pelatih timnas Swedia) bahwa cedera membuatnya terpaksa batal berpartisipasi pada kejuaraan Eropa musim panas ini,” bunyi pernyataan SvFF (Asosiasi Sepak Bola Swedia).
Keputusan diambil Ibrahimovic dengan berat hati. Apalagi, dia belum lama kembali memebela timnas Swedia setelah sempat memutuskan pensiun pada 2016.
The New York Times
Ketika bermain melawan Georgia pada Maret silam, Ibrahimovic mengukir rekor sebagai pemain tertua yang membela Swedia. Dia melampaui rekor mantan kiper Thomas Ravelli dalam usia 38 tahun dan 59 hari.
Sejauh ini, Zlatan Ibrahimovic sudah mengoleksi 118 caps untuk timnas Swedia dan menciptakan 62 gol. umlah caps itu tak akan bertambah pada ajang EURO 2020 akibat cedera lutut yang memaksanya absen tiga pekan.
Absennya Ibrahimovic di EURO 2020 menambah daftar menghilangnya deretan nama besar di sepak bola Eropa. Salah satunya Virgil van Dijk, yang tak akan membela timnas Belanda akibat cedera.
Ibrahimovic: Saya Memang Pantas Dapat Tempat di Timnas Swedia 69
Football5Star.com, Indonesia – Pemain AC Milan, Zlatan Ibrahimovic, mengklaim bahwa dirinya dipanggil ke timnas Swedia bukan karena statusnya sebagai legenda. Tetapi karena dia memang pantas untuk dipanggil.
Ibrahimovic kembali dari masa pensiunnya di tim nasional. Dia memutuskan pensiun setelah Euro 2016, dan kini resmi dipanggil kembali oleh pelatih Janne Andersson untuk Kualifikasi Piala Dunia 2022 pada Selasa (16/3/21). Mantan pemain Inter itu mengakui bahwa dirinya sudah menjadi pemain yang berbeda dari beberapa tahun yang lalu.
eurosport
“Saya tidak ingin dianggap dan dipanggil untuk apa yang saya lakukan sebelumnya, tetapi untuk apa yang dapat saya berikan sekarang. Saya tidak bisa menjadi pemain seperti 5, 10, 15 atau 20 tahun lalu. Sekarang, saya memiliki fisik yang sangat berbeda dan permainan yang sama sekali berbeda,” ucap Ibrahimovic seperti dilansir Football5Star.com dari Football Italia
Ibrahimovic melanjutkan, “Tapi saya mempertahankan level yang sangat tinggi. Anda tidak perlu khawatir. Saya masuk ke dalam daftar skuat bukan karena nama saya Zlatan dan saya Ibrahimovic. Itu karena apa yang saya tambahkan ke skuat dan apa yang telah saya capai. Saya pikir saya pantas mendapatkannya.”
Swedia akan bermain melawan Georgia, Kosovo dan Estonia di jeda internasional pekan depan. Zlatan Ibrahimovic sendiri melakukan debutnya bersama timnas pada Januari 2001. Dia sudah mendapatkan 116 caps dan mencetak 62 gol, yang mana itu merupakan gol terbanyak untuk timnas Swedia.
RESMI! Zlatan Ibrahimovic Kembali ke Timnas Swedia 73
Football5Star.com, Indonesia – Pemain AC Milan, Zlatan Ibrahimovic, resmi kembali dari masa pensiunnya di tim nasional Swedia. Ibrahimovic akan bermain di Kualifikasi Piala Dunia 2022 pada akhir bulan nanti.
Ibrahimovic mengumumkan untuk pensiun dari timnas setelah Euro 2016. Namun performa luar biasanya di AC Milan saat ini membuat dia dirumorkan untuk kembali dari masa pensiun walaupun sudah berusia 39 tahun.
Dan hal itu benar terjadi, Selasa (16/3/21), pelatih Janne Andersson resmi mengumumkan daftar pemain yang akan memperkuat Swedia di jeda internasional akhir bulan nanti, dan Ibrahimovic menjadi salah satunya.
eurosport
“Kembalinya Tuhan,” kicau Zlatan Ibrahimovic seperti dilansir Football5Star.com dari akun Twitternya.
Ibrahimovic nantinya akan bermain dengan beberapa pemain top Swedia lainnya, seperti Alexander Isak, Dejan Kulusevski, dan Victor Lindelof. Swedia akan bermain melawan Georgia, Kosovo dan Estonia di jeda internasional pekan depan.
Zlatan Ibrahimovic sendiri melakukan debutnya bersama timnas pada Januari 2001. Dia sudah mendapatkan 116 caps dan mencetak 62 gol, yang mana itu merupakan gol terbanyak untuk timnas Swedia.
Uniknya, Ibrahimovic hanya bermain bersama Swedia di Piala Dunia satu kali, yakni Piala Dunia 2006. Dia gagal membawa Swedia lolos ke Piala Dunia 2010 dan 2014. Sedangkan di Euro, prestasi terbaiknya datang di Euro 2004, dimana dia membawa Swedia mencapai babak perempat final dan kalah melawan Belanda.
Portugal vs Swedia: Tanpa Cristiano Ronaldo, Diogo Jota Jadi Bintang 77
Football5star.com, Indonesia – Diogo Jota berhasil menunjukkan performa terbaiknya setelah sukses membawa timnas Portugal mengalahkan Swedia di Lisbon pada Kamis (15/10) dinihari WIB. Partai Nations League antara Portugal vs Swedia berakhir dengan skor 3-0.
Tampil sebagai tuan rumah, Portugal langsung menebar ancaman ke barisan belakang Swedia. Pada menit ke-4, William Carvalho mendapat peluang emas untuk membawa Portugal unggul. Tapi, sundulannya masih membentur tiang gawang Robil Olsen.
Pada menit ke-21, Portugal akhirnya berhasil membuka keunggulan melalui aksi Bernardo Silva yang memanfaatkan umpan silang Diogo Jota. Unggul satu gol, Portugal tetap tak mengendurkan intensitas serangannya.
Di penghujung babak pertama, Jota berhasil menggandakan keunggulan Portugal setelah lolos dari perangkap off-side. Paruh pertama pun berakhir dengan skor 2-0 untuk tim tuan rumah.
uefa.com
Selepas turun minum, Swedia coba bangkit dan berusaha menekan lini belakang Portugal. Tim tamu sempat mendapat peluang Marcus Berg dan Victor Claesson yang masih bisa diselamatkan Rui Patricio.
Memasuki pertengahan babak kedua, Portugal kembali mendikte tempo permainan. Pada menit ke-72, Jota berhasil mencetak gol keduanya dan membawa Portugal unggul 3-0.
Di sisa waktu pertandingan, Portugal mulai mengendurkan intensitas serangannya. Namun, Swedia gagal menciptakan peluang berarti dan skor 3-0 tak berubah hingga wasit membubarkan pertandingan.
Kemenangan ini membuat Portugal sukses mempertahankan posisinya sebagai pemuncak grup 3 Nations League dengan perolehan 10 poin. Unggul selisih gol dari Prancis yang mengintai di peringkat dua.
Prediksi Portugal vs Swedia 85Prediksi Portugal vs Swedia 86
PREDIKSI HASIL
Whoscored Portugal 0-2 Swedia
Predictz Portugal 1-0 Swedia
FootballPredictions.com Portugal 2-0 Swedia
FOOTBALL5STAR Portugal 2-1 Swedia
Estadio Jose Alvalade, Lisbon, Kamis (15/10/2020) 01:45 WIB (streaming)
Football5Star.com, Indonesia – Prediksi Portugal vs Swedia yang rencananya digelar di Estadio Jose Alvalade, Lisbon, Kamis (15/10/2020) dini hari WIB tampak menguntungkan tuan rumah. Meski memang Swedia jelas tak bisa diremehkan karena mnyimpan daya kejut yang berbahaya.
Sebagai tuan rumah, Portugal sendiri dalam performa yang menurun. Usai menang atas Kroasia dan Swedia pada September, pasukan Fernando Santos itu hanya meraih hasil imbang tanpa gol kontra Spanyol dan Prancis. Tentu, melawan Swedia menjadi kesempatan emas Cristiano Ronaldo cs untuk bangkit.
Pada satu sisi, Swedia jua datang ke Lisbon dengan hasil buruk. Mereka nyaris selalu kalah dalam empat pertandingan terakhir. Meski sempat menang 2-1 atas Rusia dalam uji coba internasional, mereka malah takluk 1-2 dari Kroasia.
Prediksi Portugal vs Swedia sendiri tampak akan berpihak ke tuan rumah. Meski Swedia menyimpan bahaya dan akan main tanpa beban di Lisbon.
REKOR PERTEMUAN
TREN PERFORMA
Prediksi Portugal vs Swedia 87Prediksi Portugal vs Swedia 88
STATISTIK MENARIK
Kedua tim sebelumnya sudah 19 kali bersua, Swedia unggul dengan tujuh kemenangan berbanding enam milik Portugal, sedang enam lainnya imbang.
Prediksi Portugal vs Swedia akan menarik. Karena dalam tujuh pertemuan terakhir, Portugal justru hanya menang dua kali, sekali kalah dan empat lainnya imbang.
Portugal belum pernah mencetak gol dalam 30 menit pertama dalam UEFA Nations League musim ini.
Swedia sendiri baru mencetak satu gol saja.
Baru Bruno Petkovic yang mampu mencetak gol di kandang Portugal dalam UNL musim ini.
PELATIH
Pelatih Portugal, Fernando Santos, sudah dua kali bersua dengan Swedia. Rekornya, sekali menang dan sekali kalah.
Prediksi Portugal vs Swedia akan seru. Karena itu jua jadi dua pertemuanya melawan pelatih Swedia, Janne Andersson. Artinya rekor keduanya imbang.
Itu jua jadi dua laga pertemuan Andersson melawan Portugal.
Wasit
Wasit yang akan memimpin laga nanti ialah Srdan Jovanovic yang didampingi Uro Stojkovic, dan Milan Mihajlovic sebagai asisten wasit. Semuanya berasal dari Kroasia.
Jovanovic sendiri baru sekali mewasiti Portugal, yakni saat menang 5-1 atas Kepulauan Faroe, 2017 silam.
Nah prediksi Portugal vs Swedia jua kian seru. Hal itu karena Jovanovic belum pernah sekalipun memimpin laga Swedia.
PEMAIN KUNCI
Portugal
Top Scorer: Cristiano Ronaldo (2) Top Assist: Pepe, Raphael Guerreiro, Bruno Fernandes (1) Top Rating: Bruno Fernandes (7,79)
Swedia
Top Scorer: Marcus Berg (1) Top Assist: Emil Forsberg (1) Top Rating: Emil Forsberg (6,96)
*Statitik diambil dari situs Whoscored di UNL 2020-2021
BERITA KEDUA TIM
Portugal: Mario Rui (cedera)
Swedia: Filip Helander, Sebastian Andersson (cedera)
Football5Star.com, Indonesia – Dejan Kulusevski, bintang muda Juventus, saat ini dikenal sebagai salah satu andalan baru timnas Swedia. Namun, siapa sangka, dia pernah membela Makedonia Utara yang timnas U-19-nya dihajar 1-4 oleh timnas U-19 Indonesia, Minggu (11/10/2020).
Kulusevski memang lahir dan menimba ilmu sepak bola sejak awal di Swedia. Namun, dia punya darah Makedonia Utara yang kental. Itu karena faktor keluarganya. Ayah dan ibu pemain yang musim lalu bermain untuk Parma tersebut memang punya pertalian dengan negeri pecahan Yugoslavia tersebut.
Stefan, ayah Kulusevski, lahir di Swedia. Namun, dia punya ayah dan ibu dari Makedonia Utara. Sementara itu, ibunya, Katica, asli dari negeri itu yang lantas diboyong ke Swedia.
Dejan Kulusevski is a promising prospect. Macedonia did try to get him to represent our national team. Head coach Igor Angelovski even met with Dejan in the summer of 2016 (see photo below), but DK ultimately chose Sweden (his birth country). No hard feelings. We wish him well. pic.twitter.com/JzsYwrnT1e
“Faktanya, kami berasal dari Makedonia. Sepertiku, ayahku, Stefan, lahir di Swedia. Namun, pada sebuah piknik ke Ohrid, kota indah di Makedonia, dia bertemu Katica, ibuku, yang saat itu berumur 20 tahun dan lantas mambawanya ke Stockholm,” kata Dejan Kulusevski mengisahkan asal-usulnya seperti dikutip Football5Star.com dari La Repubblica.
Asal-usul Kulusevski tak luput dari perhatian Asosiasi Sepak Bola Makedonia (FFM). Begitu sang pemain mulai mengorbit, mereka coba melakukan pendekatan. Upaya mereka berhasil. Pada 2016, sayap kanan eksplosif itu mau bergabung dengan timnas U-16 Makedonia Utara.
Kulusevski Pilih Swedia sebagai Masa Depannya
footmercato.net
Kulusevski tampil sangat baik bersama Makedonia Utara. Dalam 5 pertandingan, dia mampu membuat 6 gol. Namun, sang pemain kemudian memutuskan kembali membela Swedia seperti saat umur 15 tahun. Kepada pelatih timnas Makedonia Utara, Igor Angelovski, dia menegaskan pilihannya tersebut.
Secara bertahap, Dejan Kulusevski membela timnas junior Swedia. Dia tercatat hanya tak membela timnas U-17. Puncaknya, dia menjalani debut bersama timnas Swedia pada 18 November 2019. Oleh pelatih Janne Andersson, dia dipercaya menggantikan Ken Sema pada menit ke-65 laga melawan Kep. Faeroe yang berkesudahan 3-0.
Sementara itu, laga pertama Kulusevski sebagai starter adalah saat melawan Portugal pada 8 September lalu. Dia tampil penuh selama 90 menit pada laga yang berakhir kekalahan 0-2 pada ajang UEFA Nations League tersebut.
Sven-Goran Eriksson Sebut Kulusevski Bisa Menjadi Penerus Ibrahimovic 95
Football5Star.com, Indonesia – Pelatih legendaris Swedia, Sven-Goran Eriksson percaya bahwa pemain Swedia, Dejan Kulusevski, punya kemampuan untuk mencapai level seorang Zlatan Ibrahimovic. Apalagi musim ini, Kulusevski bermain bersama Juventus.
Juventus merekrut Kulusevski dengan harga 40 juta euro pada musim dingin lalu, dan langsung meminjamkannya kembali ke Parma. Performa hebatnya pada musim lalu membuat Kulusevski mendapat penghargaan Pemain Muda Terbaik Serie A 2019-20.
Eriksson merasa timnas Swedia saat ini kekurangan pemain bintang seperti Zlatan Ibrahimovic, walaupun dia juga mengatakan performa Kulusevski cs sudah cukup baik.
fotbollskanalen
“Swedia sudah sukses pada tahun lalu. Mereka tim yang kolektif, bertahan dengan baik dan bekerja sangat keras. Penyerang mereka di turnamen terakhir adalah para bek dan para penyerang. Tapi, mereka tidak punya Messi, mereka tidak punya Ronaldo, mereka tidak punya Zlatan,” ucap Eriksson seperti dikutip Football5Star.com dari Forza Italian Football.
Mantan pelatih Lazio itu melanjutkan, “mereka tidak punya pemain yang bisa mengambil bola, mendrible sendiri dan memasukkan bola dengan mudah. Saya bisa mengerti pelatih. Jika dia ingin timnya bermain dengan cara itu dan untuk semua pemain berlari, dia tak akan mengambil Zlatan. Dia tak bisa berlari, tapi dia mencetak gol. Dia adalah pemain yang bisa mencetak gol dengan sendirinya dan Swedia tak punya pemain seperti itu.”
Eriksson percaya Dejan Kulusevski bisa melakukan semua hal yang dilakukan Zlatan. Berlari dan mencetak gol sendiri. Dia merasa Kulusevski bisa menjadi pemain bintang Swedia selanjutnya.
“Kulusevski masih 19-20 tahun tapi saya pikir dia punya sesuatu. Dia bisa melakukan segala hal dengan sendiri dan bisa memutuskan permainan dengan sendiri. Swedia membutuhkan itu dan selalu punya itu, tapi sekarang kita tidak punya,” ujar Eriksson.
Swedia vs Portugal: Menang Berkat Gol ke-100 dan 101 Cristiano Ronaldo 99
Football5star.com, Indonesia – Cristiano Ronaldo sukses mencetak gol ke-100 dan 101 untuk timnas Portugal pada partai Nations League di markas Swedia pada Rabu (9/9) dinihari WIB. Partai Swedia vs Portugal berakhir dengan skor 0-2.
Tampil sebagai tim unggulan, Portugal langsung mengambil inisiatif menyerang di awal-awal pertandingan. Dimotori Cristiano Ronaldo dan Joao Felix, Selecao langsung mengurung lini belakang Swedia.
Pada menit ke-20, Pepe mendapat peluang emas untuk membawa Portugal unggul. Namun, usahanya yang memanfaatkan umpan Bernardo Silva masih belum menemui sasaran.
Usaha Portugal akhirnya membuahkan hasil menjelang akhir babak pertama. Pada menit ke-45, Ronaldo sukses menjebol gawang Robin Olsen lewat eksekusi tendangan bebas. Gol Ronaldo menjadi satu-satunya pembeda kedua tim di paruh pertama.
instagram.com/portugal
Di babak kedua, Portugal tetap tak mengendurkan intensitas serangannya. Mereka memaksa Swedia untuk terus bertahan dan hanya mampu sesekali keluar untuk melancarkan serangan balik.
Usaha keras Portugal untuk menggandakan keunggulan akhirnya berbuah di menit ke-72, lagi-lagi melalui Ronaldo. Kali ini, Ronaldo sukses menjebol gawang Olsen melalui sepakan terukur dari luar kotak penalti.
Unggul dua gol, Portugal tetap menekan lini belakang Swedia. Namun, mereka gagal menambah pundi-pundi golnya dan pertandingan berakhir dengan skor 0-2.
Kemenangan ini membuat Portugal bertengger di posisi puncak grup A3 Nations League dengan koleksi enam poin. Unggul selisih gol dari Prancis yang ada di peringkat dua.
Stadion Friends Arena, Rabu (9/9/2020) Pukul 01.45 WIB
Football5Star.com, Indonesia – Pertandingan Swedia vs Portugal pada lanjutan UEFA Nations League menjanjikan pertarungan seru. Dalam dua pertemuan terakhir, hasil akhir selalu 3-2. Itu menunjukkan kekuatan kedua tim sebetulnya tak terlalu terpaut jauh.
Akan tetapi, menilik beberapa hal, tim tamu sepertinya lebih berpeluang menangguk tiga poin. Seleccao das Quinas punya catatan apik belakangan ini. Mereka hanya sekali kalah dalam 17 laga terakhir. Di kandang lawan, mereka pun hanya 1 kali kalah dalam 12 laga.
Khusus menghadapi Blagult, Seleccao das Quinas punya modal tersendiri. Mereka tak pernah kalah dalam 6 lawatan terakhir ke kandang sang lawan. Lalu, Cristiano Ronaldo selalu mencetak gol dalam 3 laga terakhir melawan Emil Forsberg cs.
REKOR PERTEMUAN
Prediksi: Swedia vs Portugal 106
TREN PERFORMA
Prediksi: Swedia vs Portugal 107
STATISTIK MENARIK
Dua edisi terakhir laga Swedia vs Portugal selalu berakhir dengan skor 3-2. Sekali Swedia menang, sekali pula Portugal menang.
Swedia memenangi pertemuan terakhir dengan Portugal. Sebelumnya, mereka tak menang dalam 9 kesempatan beruntun (5 seri, 4 kalah).
Blagult tak pernah menang dalam 6 kesempatan terakhir menjamu Seleccao das Quinas (2 seri, 4 kalah).
Cristiano Ronaldo mencetak hat-trick pada kesempatan terakhir Seleccao melawat ke kandang Blagult.
Cristiano selalu mencetak gol 3 laga terakhir melawan Blagult.
Sebelum ditekuk Prancis 0-1, Blagult tak kalah dalam 6 laga beruntun (4 menang, 1 seri).
Blagult hanya sekali menang dalam 4 laga kandang terakhir (2 seri, 1 kalah). Satu-satunya kemenangan juga diraih dari Kep. Faeroe.
Seleccao hanya 1 kali kalah dalam 17 laga terakhir (10 menang, 6 seri).
Seleccao juga hanya 1 kali kalah dalam 12 laga tandang terakhir (9 menang, 2 seri).
Cristiano Ronaldo tak absen mencetak gol dalam 4 laga tandang terakhir Seleccao. Total, dia mengemas 7 gol.
PELATIH
Pertandingan Swedia vs Portugal dalam lanjutan UEFA Nations League ini merupakan pertemuan kedua Janne Andersson dengan Fernando Santos.
Pada pertemuan pertama, Swedia yang diasuh Andersson menang 3-2 atas Portugal asuhan Santos.
Laga yang berakhir 3-2 itu juga merupakan kesempatan pertama Andersson menghadapi Seleccao dan Santos melawan Blagult.
WASIT
Partai Swedia vs Portugal pada lanjutan UEFA Nations League kali ini akan dipimpin wasit asal Belanda, Danny Makkelie.
Ini merupakan kesempatan pertama Makkelie memimpin laga Blagult vs Seleccao.
Tuan rumah tak menang dalam 2 laga UEFA Nations League A yang dipimpin Makkelie (1 seri,1 kalah).
Sepanjang 2020, hanya 2 kali tuan rumah menang dari 10 laga yang dipimpin Makkelie di luar tempat netral.
Blagult baru sekali diwasiti Makkelie, yaitu saat kalah 1-2 di kandang Turki pada 24 Maret 2016.
Rekor Seleccao dipimpin Makkelie: 2 menang, 1 seri, 1 kalah.
Dalam 3 laga terakhir Seleccao dengan wasit ini selalu ada tim yang clean sheet.
PEMAIN KUNCI
SWEDIA
Top Scorer: – Top Assist: – Top Rating: Albin Ekdal (7,02)
PORTUGAL
Top Scorer: Diogo Jota, Joao Cancelo, Joao Felix, Andre Silva (@1 Gol) Top Assist: Pepe, Bruno Fernandes, Raphael Guerreiro, Bernardo Silva (@1 Assist) Top Rating: Joao Cancelo (8,76)
*Statistik di UEFA Nations League menurut WhoScored.
BERITA KEDUA TIM
Swedia: –
Portugal: Cristiano Ronaldo masih diragukan tampil meskipun sudah mulai berlatih dengan tim sejak Sabtu lalu.
Swedia vs Prancis: Aksi Individu Mbappe Menangkan Les Blues 112
Football5Star.com, Indonesia – Pertandingan UEFA Nations League yang mempertemukan Swedia vs Prancis berakhir dengan kemenangan tipis tim tamu 1-0. Aksi individu dari Kylian Mbappe dan gagalnya penalti Antoine Griezmann mewarnai laga ini.
Kesempatan pertama datang dari Swedia pada menit ke-15, Mikael Lustig mencoba peruntungannya lewat tendangan jarak jauh, tapi melebar dari gawang Hugo Lloris. 6 menit kemudian giliran Victor Lindelof yang mendapat kesempatan, tetapi bisa diamankan Lloris.
Prancis hampir kebobolan pada menit ke-38 setelah Marcus Berg berhadapan satu lawan satu dengan Lloris, tapi kiper Tottenham itu berhasil menepisnya.
@EURO2020
Les Blues akhirnya berhasil mencetak gol lewat aksi individu pemain bintangnya, Kylian Mbappe, yang melakukan drible dari sisi kiri sebelum menendang bola dari sudut sempit pada menit ke-41. Skor 1-0 berakhir hingga turun minum.
Prancis punya kesempatan pada menit ke-54 setelah Olivier Giroud berhasil melakukan sundulan hasil dari umpan Lucas Digne, tapi sundulannya melebar.
Swedia beberapa kali melakukan tembakan jarak jauh, kali ini lewan Sebastian Larsson pada menit ke-66, tapi gagal menemukan target.
Les Blues hampir bisa menambah keunggulan pada menit ke-77, lewat Antoine Griezmann. Tapi upayanya malah gagal menemui target.
Swedia punya kesempatan di penghujung laga lewat tendangan penjuru Emil Forsberg, tapi John Guidetti yang menyundul bola gagal menemui sasaran.
Les Blues mendapatkan penalti di penghujung laga ketika Lindelof melanggar rekan timnya di Manchester United, Anthony Martial, di kotak terlarang. Tapi sang algojo, Anthoine Griezmann gagal mengeksekusinya. Skor tetap bertahan 1-0 untuk kemenangan Prancis.
Football5star.com, Indonesia – Prancis akan berusaha mengawali kiprahnya di UEFA Nations League 2020-21 dengan meraih kemenangan atas Swedia. Partai Swedia vs Prancis akan digelar di Friends Arena, Stockholm, pada Jumat (6/9) dinihari WIB.
Edisi Nations League musim ini menjadi ajang pembuktian timnas Prancis. Pasalnya, mereka gagal melaju ke semifinal edisi 2018-19 karena finis di posisi dua grup A1. Kalah selisih gol dari Belanda yang sukses melaju ke semifinal.
Sementara itu, Swedia membawa misi berbeda. Mereka ingin melanjutkan tren positif di Nations League setelah finis di posisi puncak grup B2 pada edisi 2018-19.
Prancis dan Swedia merupakan dua tim yang lebih mengutamakan pertahanan ketimbang mencetak gol. Faktor ini membuat laga nanti diprediksi takkan melahirkan banyak gol.
REKOR PERTEMUAN
TREN PERFORMA
STATISTIK MENARIK
Prancis memiliki keunggulan head to head dengan catatan 10 kemenangan. Berbanding enam kemenangan milik Swedia.
Prancis berhasil memetik tiga kemenangan dari lima pertemuan terakhir melawan Swedia.
Kedua tim sama-sama tak terkalahkan dalam lima pertandingan terakhirnya (empat menang, sati imbang).
Swedia sukses mencatat empat clean sheet beruntun dari empat pertandingan terakhirnya.
PELATIH
Partai Swedia vs Prancis kali ini merupakan pertemuan ke-3 antara Janne Andersson dengan Didier Deschamps.
Dalam dua pertemuan sebelumnya, Andersson dan Deschamps saling berbalas kemenangan.
Rekor Andersson vs Prancis: satu menang, satu kalah.
Rekor Deschamps vs Swedia: dua menang, satu kalah.
WASIT
Partai Swedia vs Prancis ini akan dipimpin oleh wasit asal Polandia, Szymon Marciniak.
Ini merupakan pertandingan Nations League pertama yang dipimpin Marciniak.
Rekor Swedia ketika diwasiti Marciniak: satu kalah.
Rekor Prancis ketika diwasiti Marciniak: satu menang.
PEMAIN KUNCI
SWEDIA:
Top Skorer: –
Top Assist: –
Top Rating: –
PRANCIS:
Top Skorer: –
Top Assist: –
Top Rating: –
Statistik di Nations League musim 2020-21 menurut whoscored.com
BERITA KEDUA TIM
Swedia: Tak ada pemain absen
Prancis: Paul Pogba dan Houssem Aouar positif COVID-19
Kabar Terbaru Henrik Larsson, Bomber Swedia yang Melegenda di Skotlandia 122
Football5star.com, Indonesia – Henrik Larsson sempat menjadi salah satu penyerang yang ditakuti publik Eropa pada akhir dekade 1990an dan awal 2000an. Larsson menjadi sosok yang disegani berkat penampilan ganasnya bersama Celtic, Barcelona dan timnas Swedia.
Nama Larsson mulai mencuri perhatian publik Eropa berkat penampilan gemilangnya bersama Celtic pada periode 1997 hingga 2004. Selama tujuh tahun bermain di Skotlandia, Larsson berhasil mencetak 242 gol dari 313 penampilannya di semua kompetisi.
Tak hanya itu, Larsson juga mampu meraih cukup banyak gelar bersama Celtic. Beberapa gelar yang sukses dimenangkan Larsson diantaranya adalah empat Liga Skotlandia, dua Piala Skotlandia, serta dua Piala Liga Skotlandia.
SportBible
Selepas Celtic, Larsson memutuskan untuk menjajal peruntungannya bersama raksasa Spanyol, Barcelona. Di Spanyol, Larsson tetap berhasil menunjukkan penampilan terbaiknya meski tak selalu menjadi pilihan utama.
Total, Larsson sukses mencetak 19 gol dari 59 penampilannya bersama Blaugrana. Selain itu, Larsson juga sukses menambah koleksi medali juaranya setelah mampu mengantar Barcelona meraih dua gelar Liga Spanyol serta satu Liga Champions.
Larsson memutuskan untuk gantung sepatu bersama Helsinborg pada Oktober 2009. Ketika gantung sepatu, Larsson sudah berusia 38 tahun.
Football5star.com, Indonesia – Perjalanan Ronja Andersson mendalami Islam diterpa badai dan rintangan. Kiper timnas Swedia di level U-19 itu mulai sering mendapatkan hinaan hingga teror ancaman semenjak menjadi mualaf dua tahun silam.
Ronja Andersson memang membuat keputusan besar dengan berganti keyakinan menjadi Islam pada Mei 2018. Keputusan itu diambil idak insan. Dia mengaku mempelajari Islam selama bertahun-tahun, sejak usia 15 tahun. “Aku bangga menjadi muslim,” kata Andersson dalam wawancara dengan media Swedia.
Ronja Andersson, yang kini sudah berusia 19 tahun, mengaku mulai mengenal Islam ketika berpacaran dengan seorang pria asal Turki. Ketika itu, usianya masih 15 tahun. Sejak saat itu, Andersson mulai mengenal dan mempelajari Islam.
aa.com.tr
“Aku punya pacar Turki ketika saya berusia 15 tahun, dan saya belajar tentang Islam dari keluarganya,” bilang Andersson dikutip Football5star.com dari aa.com.tr.
Semenjak mengenal Islam, Ronja Andersson merasakan hidupnya lebih kedamaian. Dia melihat Islam dalam sebuah pandangan yang berbeda. “Aku menemukan ada begitu banyak hal baik yang sampai padaku. Aku lalu mulai menghadiri acara keagamaan. Aku pergi ke masjid,” tuturnya.
Tetap Mempertebal Iman Meski Dicaci dan Dihujat
Keputusan pemain asal tim Uppsala Women’s Football untuk menjadi mualaf sempat menjadi pembicaraan hangat di Swedia pada saat itu. Bahkan, tak sedikit orang yang menganggap Ronja Andersson berpindah ke agama Islam hanya karena sang pacar.
“Mereka penuh dengan prasangka terhadapku. Saya juga terkena kebencian. Orang mengatakan aku hanya pindah agama karena teman laki-laki, tetapi tidak demikian. Aku membuat keputusan ini tanpa dia,” tutur dia lagi.
Instagram
Tak berhenti sampai di situ, dalam wawancara di acara televisi bernama Troll Hunter, Ronja Andersson mengaku kehidupannya mulai diusik sejak masuk Islam. Dia sering mendapatkan hinaan hingga teror ancaman dari orang tak dikenal.
Akan tetapi, rintangan itu tak menyurutkan semangatnya untuk terus mempelajari Islam. “Aku membaca Alquran, aku berdoa dan berpuasa. Aku bangga dan senang menjadi seorang Muslim,” aku Andersson.
Sekadar informasi, penganut Islam di Swedia memang diperkirakan hanya 500 ribu dari 9 juta orang saja. Tak heran, keputusan tak populer Ronja Andersson dinilai sebagai hal yang tak lazim serta mendapat banyak pertentangan. Terlebih dengan statusnya sebagai pemain timnas Swedia.
Football5Star.com, Indonesia – The Baby Faced Assassin. Julukan itu melekat pada diri Ole Gunnar Solskjaer. Bahkan, itu jadi judul autobiografinya. Padahal, dia bukan satu-satunya “pembunuh” berwajah imut. Sebelumnya, publik sepak bola juga mengenal Tomas Brolin, striker timnas Swedia, dengan julukan itu.
Julukan The Baby Faced Assassin langsung disematkan para pendukung Leeds United saat Tomas Brolin menjalani debut pada 1995. Itu karena dampak kehadirannya terhadap permainan tim. Namun, dia tak benar-benar jadi pembunuh. Dia bahkan hanya bertahan semusim di Elland Road karena berseteru dengan manajer Howard Wilkinson.
thescore.com
Tak bisa dimungkiri, Leeds United adalah bab hitam dalam karier Brolin. Itulah titik kemundurannya sebagai pemain. Meskipun begitu, dia tetap bangga dan tak pernah merasa gagal.
“Saya tak pernah menyesali itu karena ketika manajer meminta saya bermain para posisi tertentu, seharusnya dia memercayai saya. Saya tak bisa menyesal karena manajemen memang buruk pada saat itu, bukan sepenuhnya salah saya,” kata Brolin seperti dikutip Football5Star.com dari FourFourTwo.
fourfourtwo.com
Sebelum Leeds, kisah Tomas Brolin terbilang apik. Bersama Parma dan timnas Swedia, dia moncer. Selain punya dribel dan skill apik, Brolin punya penempatan posisi oke. Itu sebabnya dia mampu mencetak gol-gol “aneh”, di antaranya dari rebound. Dia seolah selalu berada di tempat yang tepat pada waktu yang pas.
Bersama Parma, Brolin gilang-gemilang. Lima musim di Ennio Tardini, dia merebut empat gelar. Dua di antaranya adalah Piala Winners 1992-93 dan Piala UEFA 1994-95. Sementara itu, bersama timnas Swedia, dia menembus semifinal Piala Eropa 1992 dan Piala Dunia 1994.
Bisnis Penyedot Debu
Pada 1998, Tomas Brolin kembali ke Liga Inggris dengan menerima pinangan Crystal Palace. Namun, dia hanya bertahan setengah musim. Pada akhir musim, dia dilepas dan pada 12 Agustus 1998, dia mengumumkan gantung sepatu. Umurnya kala itu 29 tahun.
Putusan pensiun pada usia yang belum terbilang tua cukup mengejutkan. Namun, Brolin punya alasan khusus. Dia merasa sudah jenuh dan tak punya hasrat lagi. Ibarat baterai, energi di dalamnya telah habis.
“Awalnya sungguh menyenangkan berlatih setiap hari dengan Crystal Palace, tapi pada akhirnya, itu tak lagi menyenangkan. Saya berpikir, ‘Akankah saya melakukan ini musim depan?’ Saya memikirkan itu sepanjang musim panas dan memutuskan untuk berhenti,” urai dia.
https://www.instagram.com/p/B-ZN2EfD5bC/
Lebih lanjut, tandem serasi Martin Dahlin di timnas Swedia itu menambahkan, “Saya berhenti bukan karena cedera. Jika ingin terus bermain di level tinggi, Anda harus berlatih setiap hari. Namun, saya sudah tak tertarik lagi melakukan hal itu.”
Menyingkir dari sepak bola, Tomas Brolin beralih menjadi pebisnis. Dia sempat mencoba beberapa bidang, di antaranya restoran dan real estate. Namun, yang paling langgeng hingga kini adalah bisnis penyedot debu merek Twinner.
Bisnis itu digeluti sejak dia pensiun. “Setelah gantung sepatu, seorang penemu datang kepada saya dan menyampaikan idenya tentang penyedot debu. Akhirnya, saya membuat perusahaan itu,” kata dia.
Kiprah Brolin bersama Twinner tidak mulus. Mampu menjadi pemimpin pasar di Skandinavia, mereka sempat dituduh melakukan pembajakan oleh dua kompetitor. Namun, pada 2011, pengadilan Swedia memenangkan perusahaan milik Brolin.
Football5Star.com, Indonesia – Akurasi tendangan dan kemampuan menjebol gawang lawan adalah hal utama bagi para pemain yang berposisi sebagai penyerang. Sadar akan hal itu, eks striker timnas Swedia, Torbjoern Nilsson, membuat aplikasi khusus.
Torbjoern Nilsson adalah eks striker yang sepanjang kariernya membuat 332 gol bagi IFK Gothenburg. Setelah pensiun pada 1990, dia terjun ke dunia kepelatihan. Dia pun lantas tertarik untuk menjadi instruktur dan menulis buku soal latihan sepak bola.
Pada 2018, setelah terlibat dalam turnamen sepak bola usia dini di Jonsered, Torbjoern mendapatkan tamparan keras. Hal itu lantas membuat dia mulai membuat aplikasi sepak bola bagi para bakat muda di Swedia.
hallandposten.se
“Saya waktu itu memberikan hadiah kepada pemain yang jadi pencetak gol terbanyak. Hadiah itu adalah buku saya. Namun, dia lantas berkata, ‘Tapi, saya tak suka membaca buku.’ Itu membuat saya kaget,” urai Torbjoern Nilsson seperti dikutip Football5Star.com dari Aftonbladet.
Hasilnya, lahirlah sebuah aplikasi bernama Malappen. Aplikasi itu memuat 44 rangkaian gerakan yang direkam di Bravida Arena di Hisingen. Gerakan-gerakan itu mengajari anak-anak dalam melakukan serangan.
Nilsson menjelaskan, “Tujuannya adalah mendapatkan lebih banyak kesempatan mencetak gol. Berlatih penyelesaian akhir tak akan berguna bila Anda tak tahu cara menciptakan situasi itu.”
Sebagai eks striker, Torbjoern Nilsson tahu persis hal yang hidapi saat menggempur pertahanan lawan. “Untuk dapat mengelabui bek tengah dan menusuk ke depan gawang, sangat penting untuk mendapatkan posisi yang tepat,” kata dia kepada Expressen.
Soal aplikasi yang dibuatnya, Torbjoern Nilsson yang membela timnas Swedia pada 1976 hingga 1985 mengungkapkan, “Saya ingin ambil bagian dan membantu kami mendapatkan lebih banyak pencetak gol ulung.”
Football5Star.com, Indonesia – Spanyol harus berbagi poin dengan Swedia ketika mereka bersua dalam laga lanjutan Grup F Kualifikasi Piala Eropa 2020 di Friends Arena, Rabu dini hari WIB (16/10/2019).
La Furia Roja dan Blagult bermain imbang dengan skor 1-1. Meski menguasai statistik dengan 71% penguasaan bola, Spanyol tak bisa menciptakan gol lebih banyak dari Swedia.
Bahkan, Spanyol masih kalah baik dalam memanfaatkan peluang dari pada Swedia. Swedia berhasil memanfaatkan 7 peluang dari 11 kesempatan dan berhasil mencetak 1 gol, sementara Spanyol tak mampu memanfaatkan 5 peluang emas dari total 13 peluang. Spanyol pun mencatatkan total passing lebih banyak dengan 673 passing, sementara Swedia hanya 237 passing.
Jalannya Pertandingan
Spanyol mendapat peluang di menit ke-11 saat sepakan Rodri di kotak penalti mengarah ke gawang. Akan tetapi, kiper Swedia Robin Olsen tampil baik dengan mengantisipasi tendangan. Olsen pun melakukan penyelamatan gemilang di menit 20 dengan menepis sundulan Gerard Moreno.
Swedia sempat mendapat peluang di menit ke-27. Akan tetapi sepakan dari Mikael Lustig masih bisa diantisipasi oleh David De Gea. Hingga babak pertama usai, tak ada gol yang tercipta.
Swedia mengawali babak kedua dengan gemilang. Pada menit ke-50, Marcus Berg berhasil membobol gawang Spanyol melalui sebuah kemelut di depan gawang meski David De Gea telah melakukan dua kali penyelamatan beruntun. Skor berubah menjadi 1-0.
Menit 60, David De Gea mengalami cedera pada hamstring-nya yang membuat ia harus ditarik keluar. Posisinya pun digantikan oleh kiper lainnya, Kepa Arrizabalaga.
Gerard Moreno kembali mendapat peluang di menit ke-77. Akan tetapi sepakannya masih tak menemui target setelah mendapat umpan dari Daniel Carvajal.
Gol yang dinanti-nantikan Spanyol pun akhirnya tercipta di menit-menit akhir pertandingan. Umpan dari Fabian Ruiz berhasil dimanfaatkan oleh Rodrigo menjadi gol. Skor berubah menjadi 1-1.
Hingga pertandingan berakhir, skor 1-1 tak berubah yang memastikan Swedia dan Spanyol berbagi poin. Dengan hasil ini, Blagult masih berada di posisi 2 klasemen sementara dengan 15 poin. Sementara La Furia Roja masih berada di puncak klasemen dengan 20 poin. Hasil ini pun membuat Spanyol memastikan diri lolos ke putaran final Piala Eropa 2020.
SWEDIA (4-4-2): 1. Robin Olsen, 2. Mikael Lustig, 4. Andreas Granqvist, 3. Victor Lindeloef, 5. Pierre Bengtsson, 20. Kristoffer Olsson, 8. Albin Ekdal, 7. Sebastian Larsson, 10. Emil Forsberg, 22. Robin Quaison, 9. Marcus Berg.
SPANYOL (4-3-3): 1. David De Gea, 14. Juan Bernat, 4. Inigo Martinez, 3. Raul Albiol, 2. Daniel Carvajal, 16. Rodri, 17. Fabian, 10. Thiago Alcantara, 6. Daniel Ceballos, 21. Mikel Oyarzabal, 9. Gerard Moreno.
Stadion Friends Arena, Rabu (16/10/2019) Pukul 01.45 WIB
Football5Star.com, Indonesia – Setelah ditahan Norwegia, laga Swedia vs Spanyol jadi ujian tersendiri bagi Robert Moreno. Pertandingan nanti tak akan mudah karena beberapa faktor. Salah satunya, tentu saja kehilangan Sergio Ramos karena akumulasi kartu kuning.
Ketiadaan Ramos membuat La Furia Roja pincang. Selain pilar tangguh di belakang, pemain Real Madrid itu adalah pemimpin di tim dan saat ini tercatat sebagai pengoleksi gol terbanyak dengan empat gol.
Lawatan ke kandang Blagult pun selalu sulit bagi La Furia Roja. Sepanjang sejarah, mereka hanya mampu meraup tiga hasil imbang dan sekali kalah dalam empat lawatan. Pada kesempatan terakhir, mereka bahkan menelan kekalahan 0-2.
Saat ini, Robin Quaison dkk. juga punya rekor kandang lumayan apik. Dalam lima kesempatan terakhir menjamu lawan di Stadion Friends Arena, mereka tak pernah kalah. Tim asuhan Janne Andersson mampu memetik tiga kemenangan dan dua kali imbang.
REKOR PERTEMUAN
TREN PERFORMA
STATISTIK MENARIK
Selalu tercipta setidaknya 2 gol dalam 7 edisi terakhir pertemuan Swedia vs Spanyol.
La Furia Roja selalu menang dan mencetak setidaknya 2 gol dalam 3 pertemuan terakhir dengan Blagult.
Blagult tak pernah kalah dalam 4 kesempatan menjamu La Furia Roja (1 menang, 3 seri).
Blagult tak pernah kalah dalam 5 laga terakhir di Stadion Friends Arena (3 menang, 2 imbang).
La Furia Roja tak pernah gagal mencetak gol dalam 37 pertandingan terakhir.
Tim asuhan Robert Moreno tak pernah clean sheet dalam 3 laga tandang terakhir.
Dalam 6 dari 7 laga terakhir Blagult selalu tercipta setidaknya 3 gol.
PELATIH
Laga Swedia vs Spanyol dalam lanjutan Kualifikasi Piala Eropa 2020 kali ini merupakan pertemuan kedua Janne Andersson dengan Robert Moreno.
Pada pertemuan pertama, La Furia Roja asuhan Moreno menang 3-0 atas Blagult yang ditangani Andersson.
Laga yang berakhir 3-0 itu juga merupakan kali pertama Andersson menghadapi La Furia Roja dan Moreno melawan Blagult.
WASIT
Wasit yang akan memimpin pertandingan Swedia vs Spanyol pada lanjutan Kualifikasi Piala Eropa 2020 ini adalah Clement Turpin dari Prancis.
Turpin baru kali ini mewasiti pertemuan kedua tim.
Rekor Turpin musim ini: 2 kali tuan rumah menang, 4 kali seri, 2 kali tamu menang.
Pada Kualifikasi Piala Eropa 2020, Turpin adalah wasit saat Portugal imbang 0-0 dengan Ukraina.
Blagult baru sekali menjalani laga dengan Turpin sebagai wasit, yakni saat menang 3-2 di kandang Portugal pada 28 Maret 2017.
La Furia Roja baru kali ini melakoni laga yang dipimpin Turpin.
PEMAIN KUNCI
Swedia
Top Scorer: Robin Quaison (4 gol) Top Assist: Marcus Berg, Sebastian Larsson (@2 assist) Top Rating: Andreas Granqvist (689 poin)
Spanyol
Top Scorer:Sergio Ramos (4 gol) Top Assist: Jordi Alba (2 assist) Top Rating: Sergio Ramos (1.647 poin)
*Statistik di Kualifikasi Piala Eropa 2020, rating berdasarkan FedEx Performance Zone
BERITA KEDUA TIM
Swedia: Kecuali Pontus Jansson, Oscar Lewicki, Viktor Claesson, dan Kalle Holmberg yang tak masuk skuat, semua pemain siap tampil.
Spanyol: Sergio Ramos harus absen karena akumulasi kartu.
Football5Star.com, Indonesia – Pertarungan seru akan tersaji pada laga Piala Dunia Wanita 2019 antara Inggris vs Swedia di Allianz Rivieira pada Sabtu (6/7) malam WIB. Kedua tim sama-sama mengincar kemenangan untuk memeraih medali perunggu di ajang Piala Dunia Wanita.
Tampil sebagai salah satu tim unggulan, Inggris mampu berhasil tampil dominan sepanjang turnamen. Di babak grup, mereka berhasil finis sebagai pemuncak klasemen. Setelah itu, mereka berhasil menyingkirkan Kamerun di babak 16 besar dan tuan rumah dan Norwegia di babak perempatfinal. Namun, mereka harus mengakui keunggulan Amerika Serikat di babak semifinal.
Sementara itu, Swedia yang juga tampil dengan status tim unggulan berhasil meraih hasil baik sepanjang turnamen. Di babak grup, mereka mampu finis sebagai runner up di bawah Amerika Serikat. Di laga babak 16 besar, mereka berhasil mengandaskan Kanada. Selanjutnya, Stina Blackstenius dkk mampu menyingkirkan tim tangguh, Jerman di babak perempat final. Di partai semifinal, mereka harus mengakui keunggulan Belanda lewat babak perpanjangan waktu.
LIMA LAGA TERAKHIR
HEAD TO HEAD
STATISTIK MENARIK
Partai ini merupakan kali pertama kedua tim bertemu di ajang Piala Dunia Wanita.
Swedia hanya dua kali menelan kekalahan dari 17 partai sebelumnya melawan Inggris (11 menang, empat imbang)
Swedia berhasil meraih dua kemenangan dari dua partai perebutan tempat ketiga di ajang Piala Dunia Wanita (1991 dan 2011)
Inggris berhasil meraih medali perunggu di ajang Piala Dunia Wanita edisi 2015
Gelandang Swedia, Kosovore Asllani merupakan pemain yang paling sering dilanggar sepanjang gelaran Piala Dunia Wanita 2019 (18 kali)
Gawang Inggris hanya dua kali kebobolan dari lima laga terakhirnya.
Lucy Bronze dkk berhasil mencetak 10 gol dan hanya kebobolan dua gol dari lima partai terakhirnya.
Sementara itu, Sofia Jakobsson dkk berhasil mencetak delapan gol dan kebobolan lima gol dari lima partai terakhirnya.
PELATIH
Partai Inggris vs Swedia kali ini merupakan pertemuan pertama antara Phil Neville dan Peter Gerhardsson.
WASIT
Laga Inggris vs Swedia kali ini akan dipimpin oleh wasit Anastasio Pustovoitova asal Rusia.
Pustovoitova sudah tiga kali memimpin laga di Piala Wanita 2019. Dalam tiga laga tersebut, ia mengeluarkan lima kartu kuning.
Pustovoitova belum pernah memimpin laga Inggris.
Rekor Swedia pada partai yang dipimpin Pustovoitova: dua menang, satu imbang, satu kalah.
PEMAIN KUNCI*
INGGRIS: Top Scorer: Ellen White (6 gol) Top Assist: Beth Mead (3 assist)
SWEDIA: Top Scorer: Stina Blackstenius dan Kosovore Asllani (@ 2 gol) Top Assist: Magdalena Eriksson, Anna Anvegard, Linda Sembrandt, Elin Rubensson, Kosovore Asllani (@ 1 assist)
Football5star.com, Indonesia – Belanda dipastikan akan berlaga di babak final Piala Dunia Wanita pada 7 Juli mendatang setelah menyingkirkan Swedia di babak semifinal. Kemenangan ini diraih berkat gol tunggal Jackie Groenen di babak tambahan waktu.
Tampil sebagai tim unggulan, Belanda langsung mengambil inisiatif serangan di awal-awal pertandingan. Baru dua menit laga berjalan, mereka mendapatkan peluang lewat sepakan keras Vivianne Meidema dari luar kotak penalti.
Beberapa menit setelahnya, giliran Swedia yang mengancam lewat penetrasi Lina Hurtig yang masih bisa diamankan oleh Sari van Veenendaal. Kedua tim sama-sama saling jual beli serangan dan punya beberapa peluang. Namun, tak ada satu pun gol yang tercipta di paruh pertama.
Di babak kedua, Swedia mampu mengawali pertandingan dengan sempurna. Pada menit ke-56, mereka bahkan sempat mendapatkan peluang emas lewat sepakan Nilla Fischer dari dalam kotak penalti. Namun, Van Veenendaal masih mampu menyelamatkan gawangnya.
Squawka
Delapan menit berselang, giliran Belanda yang mengancam lewat sundulan Meidema. Beruntung bagi Swedia, sundulan Meidema masih membentur mistar gawang dan bola berhasil diamankan. Selepas peluang ini, Swedia langsung mengurung lini pertahanan Belanda hingga ke penghujung pertandingan.
Tak adanya gol yang tercipta selama 90 menit membuat partai harus dilanjutkan ke babak tambahan waktu. Di sini, Belanda mampu menunjukkan penampilan yang lebih baik memanfaatkan kelelahan dari para pemain Swedia.
Usaha keras dari Der Oranje pun membuahkan hasil pada menit ke-99 lewat sepakan terukur Jackie Groenen. Tertinggal, Swedia kembali mengambil inisiatif serangan. Namun, mereka gagal mencetak gol penyama kedudukan di sisa waktu pertandingan.
Di babak final Piala Dunia Wanita, Belanda akan menantang tim juara bertahan, Amerika Serikat. Sementara itu, Swedia masih harus melakoni partai perebutan tempat ketiga melawan Inggris pada 6 Juli mendatang.
SUSUNAN PEMAIN BELANDA VS SWEDIA:
Belanda: 1-Sari Van Veenendaal; 2-Desiree Van Lunteren, 3-Stefanie Van der Gragt, 20-Dominique Bloodworth, 4-Merel Van Dongen; 14; Jackie Groenen, 10-Dannielle van den Donk, 8-Sherida Spitse; 21-Lineth Beerensteyn (7-Shanice Van de Sanden 72′), 9-Vivianne Meidema, 11-Lieke Martens (19-Jill Roord 46′)
Football5star.com, Indonesia – Swedia berhasil memastikan satu tempat di babak perempat final Piala Dunia Wanita setelah mampu mengandaskan mimpi Kanada di Parc des Princes pada Senin (24/6). Kemenangan ini diraih berkat gol tunggal Stina Blackstenius di menit ke-55.
Tampil sebagai tim unggulan, Swedia kesulitan untuk menunjukkan penampilan terbaiknya di paruh pertama pertandingan. Mereka gagal menembus rapatnya lini belakang Kanada dan gagal mencetak satu pun shot on target.
Hal senada juga menjadi masalah Kanada. Meskipun kerap kali menguasai bola, mereka tak mampu melakukan penetrasi untuk menusuk lini pertahanan Swedia. Paruh pertama pun berakhir dengan skor 0-0 setelah kedua tim gagal mencetak satu pun shot on target.
BBC
Di babak kedua pertandingan, Swedia yang tampil sebagai tim unggulan langsung mengambil inisiatif serangan. Usaha dari pasukan Peter Gerhardsson pun akhirnya membuahkan hasil pada menit ke-55 setelah Stina Blackstenius mampu mencetak gol lewat skema serangan balik cepat.
Tertinggal, giliran Kanada yang mengambil inisiatif serangan. Pada menit ke-63, mereka mendapatkan hadiah penalti setelah Kosovare Asllani melakukan handsball di dalam area terlarang. Namun, Janine Beckie yang maju sebagai algojo gagal menjalankan tugasnya setelah tembakannya berhasil diselamatkan oleh Hedvig Lindalh.
Meskipun terus tertekan, Swedia juga masih memiliki Blagult juga memiliki peluang. Pada menit ke-80, sundulan Kosovare Asllani dari jarak dekat berhasil dimentahkan oleh Stephani Labbe.
Semenit berselang, wasit menunjuk titik putih setelah Fridolina Rolfo dijatuhkan oleh Ashley Lawrence di dalam kotak penalti. Namun, wasit memutuskan untuk menganulir keputusan tersebut karena ada salah seorang pemain Swedia yang terjebak off-side sebelum Rolfo dilanggar.
Di sisa waktu pertandingan, Kanada kembali mengurung pertahanan Swedia. Namun, penyelesaian akhir yang kurang optimal membuat mereka gagal mencetak gol penyama kedudukan. Gol tunggal Stina Blackstenius pun menjadi satu-satunya pembeda di partai Piala Dunia Wanita kali ini.